Tidur Bisa Dicicil, Ini Tips ala Certified Sleep & Recovery Coach Vishal Dasani
Forbes Health pernah mengungkapkan bahwa ‘lebih sehat’ menjadi resolusi paling banyak yang ingin dicapai di tahun 2024. Dalam survei yang melibatkan 1.000 orang dewasa itu, responden mengatakan bahwa mereka ingin lebih sehat secara fisik dan mental daripada tahun lalu.
Tren ini sebenarnya menggambarkan adanya kesadaran masyarakat untuk lebih menjaga kesehatannya. Namun, anggapan mengenai perlunya latihan intens dan diet seimbang membuat banyak orang lupa bahwa banyak pula langkah sederhana menuju sehat.
Sesederhana tidur cukup.
Yup! Certified Sleep & Recovery Coach, Vishal Dasani mengatakan, tidur cukup membuat tubuh dapat melakukan pemulihan dan perbaikan secara keseluruhan. Mulai dari menjaga keseimbangan hormon, meningkatkan fungsi otak, hingga memperbaiki jaringan.
“Tidur sebenarnya adalah bakat alami manusia, tapi kenapa banyak orang yang sulit tidur? Jawabannya cuma dua: mindset soal tidur belum benar dan kurangnya pemahaman mengenai proses tidur,” kata Vishal dalam acara Sharing Session ‘Sleep Healing & The Power of Sleep‘ bersama AIA.
Vishal mengatakan ada 4 komponen dari pola tidur yang sehat, yaitu durasinya cukup, kualitasnya bagus, jadwalnya teratur, dan sesuai timing.
“Nah sayangnya masih banyak kesalahan persepsi soal keempat hal ini. Misal, banyak yang bilang kalau tidur yang sempurna itu 8 jam. Padahal, setiap orang punya durasi tidur masing-masing. Mungkin ada yang pas 8 jam, ada yang 6 jam (sudah cukup tidur), ada yang 12 jam baru cukup,” jelasnya.
“Mengejar tidur yang ‘sempurna’ justru membuat orang lebih sulit tidur karena menciptakan kecemasan. Kalau tubuh cemas, kita jadi sulit tidur kan?” lanjut Vishal.
Tips ‘Mencicil’ Tidur agar Istirahat Tetap Cukup
Oleh sebab itu, kata Vishal, penting memahami pola tidur kita sendiri. Ada tiga pola tidur yang bisa diterapkan, yaitu monofasik (tidur 1×24 jam), bifasik (2×24 jam), dan polifasik (lebih dari 3×24 jam). Nah, pola inilah yang membuat kita bisa ‘mencicil’ tidur.
“Tidur ini sebenarnya bisa dicicil kalau kita ngerti pola tidur. Misal, kamu lagi ada di momen pekerjaan yang sedang tinggi-tingginya, coba pakai pola bifasik. Jadi tidurnya dicicil dua kali dalam sehari,”
Namun perlu diingat, porsi tidur di malam hari harus lebih banyak daripada siang hari. Bila mengambil pola bifasik misalnya, kamu bisa tidur siang 30-60 menit lalu sisanya dilanjutkan pada malam hari.
Jangan lupa untuk kurangi kafein menjelang waktu tidur agar kamu tetap bisa nyenyak meski hanya sebentar. Bila memungkinkan, atur ruangan menjadi lebih sejuk dengan menyalakan kipas angin atau AC.
Rutin mencicil waktu tidur akan membuat tubuhmu terbiasa dengan pola tidur yang telah diterapkan.
AIA Luncurkan Rethink Healthy, Dorong Gaya Hidup Sehat dengan Cara Sederhana
Dalam kesempatan yang sama, Head of Corporate Communication AIA, Lia Merdekawaty memperkenalkan kampanye terbaru AIA: Rethink Healthy. Kampanye ini membawa 4 pilar sederhana untuk mencapai hidup sehat, yaitu singing (bernyanyi), walking (berjalan), relaxing (relaksasi), dan grounding (kembali ke alam).
Bukan tanpa alasan Rethink Healthy digaungkan. Menurut survei internal yang dilakukan AIA, sebanyak 67,7 persen masyarakat Indonesia merasa gak punya waktu buat hidup sehat, 80 persen merasa dirinya tidak sehat, dan hampir 57 persen gagal untuk memperbaiki gaya hidup sehat.
“Nah, kita mau mendefinisikan ulang sebenarnya banyak cara mudah kok untuk hidup sehat, ya itu lewat 4 pilar tadi. Dengan 4 pilar tersebut, AIA percaya bahwa #BerbedaBedaTapiSehatJuga,” ucap Lia.
Selain Vishal Dasani, AIA juga mengajak Kunto Aji untuk berbagi pengalamannya terkait menyanyi yang dapat menjadi cara untuk hidup lebih sehat.
“Aku pribadi mendukung campaign Rethink Healthy AIA. Karena hidup sehat tuh enggak cuma olahraga fisik aja, menyanyi juga bisa kok jadi stress relief,” kata penyanyi berusia 37 tahun itu.
Dengan Rethink Healthy, AIA mengajak seluruh masyarakat untuk Hidup Lebih Sehat, Lebih Lama, Lebih Baik.