Zulhas Tegaskan Tak Ada Impor Beras, Jagung Pakan, Gula, dan Garam Tahun 2025
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah memutuskan tak akan melakukan impor beberapa komoditas pangan seperti beras, jagung pakan, gula konsumsi dan garam konsumsi pada tahun 2025. Hal itu ditegaskan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan dalam Rapat Koordinasi Pangan di Kantor Kementerian Kehutanan, Kamis (12/12).
“Sudah kita putuskan tahun depan tidak impor beras, tidak impor jagung pakan, gula konsumsi dan garam konsumsi,” kata Zulhas.
Zulhas meyakini Indonesia sudah mencapai ketahanan pangan pada tahun depan. Walau begitu, ia tidak memberikan rincian data bagaimana proyeksi produksi komoditas yang bakal diberhentikan impornya ini.
Baca Juga: Indonesia Bebas Impor Gula dan Garam di 2025, Begini Respon ASRIM
Yang terang, saat ini pemerintah secara beriringan juga menyiapkan untuk menuju kemandirian pangan. Diantaranya yang dilakukan adalah memastikan keunggulan bibit tananaman pangan, memperbaiki irigasi, dan menerapkan mekanisasi di bidang pertanian seperti yang dilakukan oleh negara maju.
“Jadi kalau ketahanan pangan Insyallah sudah cepat dicapai, tapi kalau berdaulat pangan ini memang perlu waktu,” jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meyakini pada tahun 2025 sudah terbebas dari impor beras. Pemerintah menargetkan produksi beras tahun depan bisa mencapai 32 juta ton.
“32 juta ton dalam satu tahun ya, doakan InsyaAllah di 2025,” kata Mentan Amran di Jakarta, Selasa (26/11).
Baca Juga: Tok! Pemerintah Bakal Stop Impor Komoditas Ini, Bagaimana untuk Industri?
Menurutnya, Kemnetan saat ini menargetkan untuk mencapai swasembada pangan secepatnya sesuai arahan dari Presiden Prabowo dalam Astacita.
Amran menjelaskan produksi pada tahun 2025 meningkat secara tahunan sebanyak 1 juta ton dibandingkan tahun 2024. Sehingga dirinya memastikan hal tersebut bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Adapun peningkatan produksi yang dianggap sedikit tersebut, Amran menyatakan apabila dikonversi menjadi rupiah nilai 1 juta ton beras mencapai Rp12 triliun.
“Naik 1 juta ton itu banyak, nilainya 1 juta ton Rp12 triliun,” katanya.