Informasi Terpercaya Masa Kini

Penurunan Tarif Pesawat Bikin Maskapai Rugi? Ini Jawaban Lion Air

0 8

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah telah resmi menurunkan harga tiket pesawat hingga 10% selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), yang diiringi dengan kebijakan pengurangan biaya seperti pemotongan pajak bandara 50%, diskon harga avtur 5,3%, dan penurunan fuel surcharge hingga 8%. 

Meskipun kebijakan ini bertujuan untuk meringankan biaya perjalanan bagi masyarakat, pengamat penerbangan menilai langkah ini bisa merugikan maskapai, terutama akibat penghapusan fuel surcharge dan diskon avtur yang tidak cukup signifikan.

Sebelumnya, pengamat penerbangan Alvin Lie menjelaskan, meskipun biaya penumpang berkurang melalui pemotongan airport tax, maskapai mengalami penurunan pendapatan karena penghapusan fuel surcharge. Diskon avtur yang diberikan Pertamina juga hanya memberikan dampak kecil pada pengurangan biaya operasional maskapai.

“Kontribusi avtur pada biaya operasional maskapai mencapai 40%. Diskon 5% hanya menurunkan biaya sekitar 2%, sedangkan pendapatan maskapai turun hingga 8%. Jadi, maskapai tetap mengalami kerugian sekitar 6%,” ungkapnya kepada Kontan belum lama ini.

Baca Juga: Resmi Turun, Berikut Daftar Harga Tiket Pesawat Rute Domestik Versi Lion Air

Menanggapi hal ini, Corporate Communication Strategic of Lion Group, Danang Mandala Prihantoro, mengatakan bahwa Lion Air mendukung penuh kebijakan pemerintah tersebut, yang diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas bagi masyarakat yang ingin pulang kampung atau berlibur. 

Menurut dia, penurunan harga tiket ini diyakini dapat meningkatkan permintaan perjalanan, meskipun pada saat yang sama perusahaan tetap memantau secara cermat dampak dari kebijakan ini terhadap pendapatan. Dia menyebut, 

“Kami terus memantau antusiasme pelanggan dan menyesuaikan kapasitas penerbangan untuk memastikan setiap penumpang dapat terlayani dengan baik. Fokus kami adalah memberikan pengalaman perjalanan yang nyaman dan terjangkau,” ujar Danang kepada Kontan.co.id, Senin (9/12).

Danang menjelaskan bahwa meskipun ada pengurangan beberapa komponen biaya, pihaknya terus melakukan langkah-langkah efisiensi operasional untuk mengurangi dampak tersebut.

Baca Juga: Lion Air Lewat BookCabin Hadirkan Inovasi Baru untuk Permudah Perjalanan Pelanggan

“Sebagai perusahaan, kami terus melakukan berbagai inisiatif untuk meningkatkan efisiensi operasional, seperti optimalisasi jadwal penerbangan dan inovasi teknologi. Dengan pendekatan ini, kami tetap berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan sekaligus menjaga keberlanjutan operasional,” ungkapnya.

Untuk menjaga efisiensi meskipun ada penurunan tarif, Lion Air telah mempersiapkan sejumlah langkah strategis. Penggunaan pesawat generasi modern dan pengelolaan jadwal penerbangan yang lebih optimal menjadi kunci dalam menjaga agar operasional tetap efisien.

Selain itu, inovasi digital juga diperkenalkan melalui aplikasi BookCabin yang memudahkan pelanggan dalam melakukan pemesanan tiket dan layanan lainnya.

“Lion Group telah mengambil langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi operasional, seperti penggunaan pesawat generasi modern, pengelolaan jadwal penerbangan yang optimal, serta inovasi layanan digital,” jelas Danang.

Baca Juga: Usai Tiket Pesawat Turun, Pemerintah Bakal Buka Rute Penerbangan ke Kawasan Wisata

Meski menghadapi tantangan dari kebijakan penurunan harga tiket, Lion Air tetap menunjukkan kekuatan di pasar penerbangan Asia Tenggara. Berdasarkan data OAG South East Asia Aviation Market, Lion Air diperkirakan akan mendominasi pasar dengan menyediakan 2,89 juta kursi untuk keberangkatan satu arah pada Desember 2024, menyumbang sekitar 7% dari kapasitas total regional.

Walaupun terjadi penyesuaian kapasitas penerbangan sebesar 6% dibandingkan tahun lalu, Lion Air tetap berada di posisi terdepan dengan jaringan rute yang luas dan layanan yang andal.

“Kami terus berinovasi dan memperkuat layanan guna mendukung konektivitas di Asia Tenggara, baik untuk tujuan wisata, bisnis, maupun keluarga,” tutup Danang.

Leave a comment