Informasi Terpercaya Masa Kini

Bashar Al Assad dan Keluarga Kabur dari Suriah, Peroleh Suaka di Rusia

0 6

TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Suriah yang digulingkan, Bashar al Assad, dan keluarganya pada Ahad tiba di Moskow, tempat Rusia menawarkan suaka kepada mereka, kantor berita Rusia melaporkan seperti dilansir Anadolu pada Senin 9 Desember 2024.

“Assad dan anggota keluarganya tiba di Moskow. Dipandu oleh pertimbangan kemanusiaan, Rusia telah memberikan suaka bagi mereka,” kata TASS, mengutip sumber Kremlin.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Rusia melalui pernyataan tertulisnya menyatakan, kepergian Assad adalah hasil dari negosiasi antara rezimnya dengan kelompok-kelompok yang terlibat dalam perlawanan bersenjata.

Rusia juga mengeklaim bahwa Assad mengharapkan supaya perpindahan kekuasaan dapat berlangsung secara damai.

“Rusia selalu mendukung penyelesaian politik krisis Suriah. Kami mendesak agar perundingan yang dimediasi PBB dilanjutkan,” kata sumber itu kepada kantor berita.

“Para pejabat Rusia berhubungan dengan perwakilan oposisi bersenjata Suriah, yang para pemimpinnya telah menjamin keamanan pangkalan militer Rusia dan misi diplomatik di wilayah Suriah,” tambah sumber itu.

Setelah periode yang relatif tenang, bentrokan antara pasukan rezim Assad dan kelompok anti-rezim kembali terjadi pada 27 November di daerah pedesaan sebelah barat Aleppo, sebuah kota besar di Suriah utara.

Sembari menyatakan keprihatinan atas situasi di Suriah, Rusia menyerukan semua pihak untuk menghindari kekerasan dan menyelesaikan semua isu melalui upaya politis.

Sementara itu, Kemlu Rusia mengatakan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan semua kelompok oposisi di Suriah dan mendorong mereka untuk menghormati pandangan semua kelompok etnis dan agama di negara tersebut.

Rusia turut menyatakan dukungan untuk menjalankan proses politik yang inklusif sebagaimana amanat Resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 2254 yang disahkan pada 2015.

Pangkalan militer Rusia di Suriah tetap berada dalam kondisi siaga, meski tak ada ancaman langsung yang dihadapi personel militer tersebut, ucap Kemlu Rusia.

Rusia juga akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan keselamatan warga negara Rusia yang menetap di Suriah.

Detik-detik Kejatuhan Rezim Assad

Seperti dilansir ANTARA, Pertempuran antara pasukan rezim dengan kelompok oposisi kembali pecah pada 27 November lalu yang dimulai di kawasan pedesaan di barat Aleppo, sebuah kota besar di Suriah utara.

Pada 30 November, kelompok oposisi berhasil merebut pusat kota Aleppo dan menguasai keseluruhan Provinsi Idlib. Mereka pun merebut pusat kota Hama dari rezim pada 5 Desember.

Kelompok oposisi turut merebut sejumlah permukiman di titik-titik strategis di provinsi Homs yang menjadi gerbang masuk ke Damaskus, sehingga semakin memacu upaya mereka maju ke ibu kota Suriah.

Pada Jumat, pasukan oposisi merebut kawasan Daraa di Suriah selatan dekat perbatasan dengan Yordania. Mereka terus merebut kendali di Provinsi Suwayda di Suriah selatan pada Sabtu, sementara kelompok oposisi setempat turut merebut kendali di Quneitra pada hari yang sama.

Kelompok oposisi anti-rezim Assad memasuki Damaskus dari sisi selatan ibu kota Suriah itu pada Sabtu. Pasukan militer pemerintah kemudian menarik diri dari kompleks kementerian pertahanan, kementerian dalam negeri, dan bandara internasional Damaskus.

Kota tersebut pun takluk pada pasukan oposisi pada Ahad, usai pasukan rezim Al-Assad kehilangan kendali atas keseluruhan kota.

Sementara itu, Pasukan Nasional Suriah (SNA), kelompok oposisi lainnya, meluncurkan operasi militer melawan kelompok Kurdi PKK/YPG, yang oleh Turki dianggap sebagai organisasi teroris, pada 1 Desember, dan merebut Kota Tel Rifaat.

Pilihan Editor: Kementerian Luar Negeri Waswas Pemberontakan di Suriah Berdampak pada Keamanan Kawasan

Leave a comment