Cara Mengajarkan Anak untuk Menghormati Waktu “Me Time” Orangtua
KOMPAS.com – Sebagai orangtua, salah satu tantangan terbesar adalah ketika anak tidak memberi kita kesempatan untuk melakukan kegiatan pribadi. Misalnya untuk mandi, makan, bekerja, atau beribadah.
Menghargai waktu pribadi orangtua bukanlah sifat alami anak, melainkan sesuatu yang harus diajarkan. Oleh karena itu, butuh kesabaran dan cara yang tepat.
Ini bukan hanya tentang disiplin, tetapi juga menciptakan hubungan yang saling pengertian antara orangtua dan anak.
Baca juga:
- 6 Dampak Buruk Media Sosial bagi Anak, Perubahan Perilaku hingga Pornografi
- Kenali 2 Siklus Stres pada Ibu dan Dampaknya
Menurut Psikolog, Samanta Elsener, mengajarkan anak untuk menghormati waktu pribadi orangtua sulit untuk diterapkan pada anak berusia di bawah lima tahun, karena itu adalah usia di mana anak sangat bergantung pada orangtua.
“Kita bisa mengajarkan anak untuk menghormati waktu orangtua kalau dia sudah berusia di atas lima tahun dan bisa diajak berbicara,” ujarnya dalam Konferensi Pers BundaFest 2024 di Lotte Mall Jakarta, Jakarta Selatan, Jumat (06/12/2024).
Pada usia tersebut, anak mulai bisa memahami konsep waktu dan kebutuhan orangtua, sehingga lebih mudah diajarkan mengenai batasan-batasan.
“Mengajarkan anak menghormati waktu orangtua penuh dengan batasan, berarti harus pakai timer, time out, katakan aku mau mandi, aku harus kunci pintu,” sambungnya.
Samanta mengatakan, sangat wajar bila anak marah atau menangis ketika kita melakukan ini. Sebab itu adalah bagian dari emosi anak.
Namun, hal yang perlu diperhatikan adalah ketika kita harus meninggalkan anak sejenak untuk melakukan sesuatu. Pastikan untuk menyimpan barang-barang berbahaya dengan baik dan tidak dalam jangkauannya.
“Pastikan benda berbahaya tidak bisa dijangkau oleh anak ketika kita tidak dapat mengawasi mereka,” tambahnya.
Ketika tiba waktunya untuk melakukan kegiatan pribadi, orangtua harus memberi perhatian pada diri sendiri, terutama saat memang dibutuhkan waktu untuk fokus pada kebutuhan pribadi.
Beri anak pengertian untuk mau menunggu sejenak. Orangtua juga bisa menetapkan waktu spesifik untuk melakukan waktu sendiri tersebut.
“Bilang ke anak kalau kita butuh waktu sendiri, tunggu ya beberapa menit lagi, lalu pasang timer. Walaupun anak akan bolak-balik nanya, jawab saja “belum”, sesimpel itu,” jelasnya.
Baca juga:
- Memulai Kembali Karier Setelah Jadi Ibu, Simak Tipsnya
- Ibu yang Menikah di Usia Muda Rentan Alami Depresi, Kenapa?
Ini memang proses yang sulit bagi banyak orangtua, terutama bagi mereka yang sering merasa bersalah ketika harus mengambil waktu untuk diri sendiri.
Tetapi ini penting untuk menciptakan keseimbangan antara peran sebagai orangtua dan kebutuhan pribadi.
“Terkadang orangtua juga harus tega sedikit kalau mau punya me time,” tutup Samanta.