Pengalaman Liburan ke Pantai Jetis Purworejo
Jika kamu sedang berkunjung ke Purworejo, Jawa Tengah, dan ingin menikmati suasana laut, Pantai Jetis mungkin terdengar seperti destinasi yang menjanjikan. Tapi sebelum kamu memutuskan untuk ke sana, ada baiknya simak pengalaman saya berikut ini, biar kamu nggak kecele seperti saya.
Wajib Bawa Kendaraan Pribadi
Pertama-tama, kalau mau ke Pantai Jetis, pastikan membawa kendaraan sendiri. Serius, ini penting banget. Kenapa? Karena transportasi umum ke sana itu hampir tidak bisa diandalkan.
Menurut informasi dari driver GoCar yang saya tumpangi, sebenarnya ada bus rute Kutoarjo–Ketawang, tapi cuma sampai gerbang pantai di Jalan Daendels. Dan itu pun jarang sekali. Selama pulang pergi, saya hanya melihat bus itu sekali saja.
Dari gerbang, kamu masih harus jalan kaki sekitar 1,7 kilometer buat sampai ke pantai. Jalan sejauh itu? Aduh, sudah kebayang ngos-ngosannya.
“GrabCar atau GoCar bisa dong?” Bisa sih… untuk perjalanan dari Purworejo atau Kutoarjo ke pantai. Tapi masalah muncul saat saya mau pulang. Tidak ada driver yang beredar di sekitar area pantai. Padahal itu masih sekitar jam 12 siang.
Untungnya sopir GoCar yang saya tumpangi tadi sempat memberikan nomor kontaknya. Saat mau pulang dan tidak ada driver yang bisa/mau menjemput, saya pun mengontaknya. Beruntung dia mau.
Tapi ini kan bukan jaminan semua driver akan sebaik itu. Jadi kalau nggak mau ribet, ya bawa kendaraan pribadi.
Ekspektasi Taman Matahari: Bubar Jalan
Awalnya, saya tertarik ke Pantai Jetis karena melihat ada atraksi Taman Matahari di Google Maps. Di foto-fotonya, kelihatannya menarik banget. Tapi pas sampai sana, kenyataannya taman itu sudah tidak ada.
Menurut petugas yang jaga di sana, tamannya sudah tidak beroperasi karena sepi. Ya, sepertinya pantai ini hanya ramai kalau ada hari besar saja seperti Lebaran. Buktinya saya ke sana hari Minggu, pengunjungnya tidak padat.
Pantainya sendiri, gimana ya? Jujur, tidak seperti yang saya bayangkan. Pasirnya hitam dan banyak sampah, mungkin karena kurang perhatian dari pengelola. Ombaknya pun khas pantai selatan, besar dan tidak ramah untuk main air. Jadi kalau kamu sudah membayangkan bakal basah-basahan di laut, lupakan saja daripada diajak jalan-jalan ke kerajaan Nyai Roro Kidul.
Tapi jangan keburu ilfeel. Kalau kamu datang bawa anak-anak, ada banyak kolam renang kecil di sekitar pantai. Setidaknya, mereka tetap bisa bersenang-senang meskipun tidak main di laut.
Tiket Masuk dan Fasilitas: Murah Meriah
Kabar baiknya, liburan ke Pantai Jetis itu ramah di kantong. Tiket masuknya cuma Rp4.000 per orang. Dengan harga segitu, memang pantas kalau fasilitasnya nggak terlalu wah.
Kalau mau nongkrong santai sambil menikmati angin pantai, kamu bisa sewa gubuk kecil dengan harga Rp10.000. Lumayan, daripada duduk di pasir dan kepanasan.
Ada juga penyewaan ATV buat kamu yang mau keliling area pantai dengan cara yang lebih seru. Sayangnya, saya tidak sempat tanya berapa tarifnya. Tapi melihat banyaknya orang yang naik ATV, sepertinya cukup terjangkau.
Worth It Nggak, Sih?
Kalau ditanya apakah Pantai Jetis worth it, jawabannya tergantung. Dengan tiket masuk yang murah dan beberapa fasilitas seperti gubuk dan kolam renang anak, pantai ini cocok buat liburan santai tanpa biaya besar. Tapi kalau kamu mencari pantai dengan pemandangan spektakuler atau pengalaman yang “wow,” mungkin ini bukan tempatnya.
Satu hal yang pasti, setiap perjalanan punya cerita unik. Kalau kamu berniat ke Pantai Jetis, setidaknya sekarang kamu tahu apa yang bisa diantisipasi.