Informasi Terpercaya Masa Kini

7+ Potret Fas.a.Fas Bakery & Café Milik Nicholas Saputra

0 2

Sebuah tempat yang menyatukan aroma kopi segar, suasana hangat, dan obrolan ringan mengelilingi—itulah pesona sebuah kafe. Di balik pintu kayu yang terbuka, setiap tegukan mengandung kehangatan, dan setiap sudutnya adalah cerita yang menanti untuk ditulis. Kafe bukan hanya tempat untuk menikmati secangkir minuman favorit, tetapi juga ruang untuk berbagi cerita, merangkai ide, atau sekadar menikmati momen bersama diri sendiri.

Berbicara soal kafe, kali ini ada sebuah tempat bersantai baru milik aktor kenamaan Indonesia. Yap, Nicholas Saputra telah membuka kafenya bernama Fas.a.Fas Bakery & Café. Berlokasi di Ubud, Bali, kafe ini wajib dikunjungi bila kamu ingin mencari suasana tenang dengan estetika tersendiri layaknya rumah. Lantas, seperti apa penampakan kafe terbaru Nicholas Saputra? Yuk, intip potretnya di sini!

1. Bagian depan kafe

Dari luar, bangunan dua lantai ini langsung mencuri perhatian dengan atap tradisional Bali yang menjulang anggun, berlapis genteng khas yang memancarkan budaya lokal. Kombinasi desain klasik Bali dengan sentuhan modern ini menciptakan harmoni yang tak hanya memanjakan mata, tetapi memberikan nuansa unik yang bikin betah!

2. Tampak dalam kafe

Saat melangkah masuk, suasana hangat dan natural langsung terasa, lantaran dominasi interior berbahan kayu yang menghadirkan kenyamanan bak di rumah sendiri. Ruang utamanya dipenuhi dengan meja dan kursi kayu yang tertata apik, dilengkapi sentuhan tanaman hijau segar yang memperkaya nuansa alami.

Setiap sudutnya dirancang estetik, cocok buat kamu yang suka berburu spot foto Instagrammable!

3. Tangga menuju lantai dua

Pada salah satu sudut yang menarik perhatian, tangga kayu dengan desain minimalis modern menjulang ke atas sehingga memberikan kesan bersih dan rapi. Area di bawah tangga dimanfaatkan sebagai rak kayu serbaguna yang dipenuhi berbagai produk Fas.a.Fas Bakery & Cafe, mulai dari bubuk kopi hingga botol-botol berisi bahan alami.

4. Area lantai dua

Di lantai atas, nuansa minimalis klasik terasa kental dengan jendela kayu besar berbingkai gelap yang mendominasi dinding, membiarkan cahaya alami masuk dengan lembut ke dalam ruangan. Pegangan tangga kayu berpadu dengan tiang penopangnya menciptakan kombinasi warna yang sederhana, namun elegan. Secara keseluruhan, area lantai dua memberikan kesan luas dan bersih.

5. Tersedia meja dan kursi yang nyaman di setiap sudut

Setiap sudut ruangan dihiasi dengan meja dan kursi yang dirancang untuk menciptakan kenyamanan bagi pengunjung. Meja-meja kayu berpadu sempurna dengan kursi berlapis bantalan empuk menawarkan suasana yang hangat dan ramah.

Pilihan desain yang sederhana memberikan ruang bagi pengunjung untuk menikmati momen, baik untuk bekerja, bersantai, maupun berbincang ringan. Kafe ini memang cocok untuk siapa pun yang mencari kenyamanan dengan sentuhan estetik.

6. Rak kayu di dinding yang menarik pikat

Di salah satu dindingnya, rak kayu yang tertata rapi ini memamerkan koleksi roti dan sejumlah bubuk kopi. Rak atas dipenuhi roti artisan tersusun di atas permukaan kayu yang hangat, beberapa di antaranya diletakkan dalam keranjang anyaman yang menambah sentuhan klasik. Rak paling bawah menampilkan deretan kotak bubuk kopi dengan desain modern, serta perlengkapan barista.

7. Beragam menu brunch yang menggugah selera

Bukan hanya suasananya yang menenangkan, pilihan makanan di Fas.a.Fas Bakery & Cafe juga tak kalah menggoda. Salah satu yang wajib dicoba adalah toast dengan telur mata sapi yang renyah, dipadukan dengan secangkir kopi hangat. Hidangan sederhana dan kaya rasa ini sangat pas untuk sarapan atau brunch santai sambil meresapi ketenangan khas Ubud.

Fas.a.Fas Bakery & Café terletak di Jalan Suweta No. 80A, Ubud, Bali. Dengan suasana yang cozy, pilihan menu yang menggoda, dan sentuhan kayu yang memikat, kafe ini adalah destinasi sempurna untuk melepas penat atau mencari inspirasi. So, apakah kamu tertarik mengunjungi kafe ini, Bela?

Baca Juga: Menyusuri Pasar Seni Ubud, Surganya Cendera Mata Khas Bali

Baca Juga: Bikin Nggak Konsen, Ini 15 Foto Langka Nicholas Saputra 

Baca Juga: Labyrinth Perkenalkan Wadah Seni Imersif Pertama di Bali

Leave a comment