Simpanan Nasabah Kaya di Atas Rp 5 Miliar Naik 7,2 Persen, Apa Pemicunya?
JAKARTA, KOMPAS.com – Simpanan nasabah kaya dengan nominal di atas Rp 5 miliar di perbankan menunjukkan tren pertumbuhan positif.
Berdasarkan data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) per Oktober 2024, simpanan kelas atas ini naik 7,2 persen secara tahunan (year-on-year/YoY), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan simpanan kelas menengah bawah yang hanya tumbuh 5,9 persen YoY.
Namun, pertumbuhan tersebut mengalami perlambatan dari bulan sebelumnya, yang tercatat naik 8,5 persen YoY.
Baca juga: AirAsia Dukung Kebijakan Pemerintah Turunkan Harga Tiket untuk Nataru 2024
Selama lima bulan terakhir, pertumbuhan simpanan nasabah kaya terus melambat sejak mencapai puncaknya di Juli 2024 dengan kenaikan 12,3 persen YoY.
Secara nominal, simpanan nasabah kaya sedikit meningkat dari Rp 4.699,44 triliun di September 2024 menjadi Rp 4.701,86 triliun pada Oktober.
Faktor Pendorong dan Perlambatan Pertumbuhan
Direktur Group Riset LPS, Seto Wardono, menjelaskan bahwa mayoritas simpanan di atas Rp 5 miliar merupakan milik nasabah korporasi.
Ia menduga perlambatan terjadi seiring dengan geliat dunia usaha yang mulai memanfaatkan dana untuk ekspansi.
“Simpanan deposito korporasi yang menurun biasanya diikuti dengan peningkatan simpanan giro. Giro ini umumnya digunakan oleh korporasi untuk kebutuhan operasional,” kata Seto dikutip dari Kontan.co.id.
Baca juga: Pemerintah Akan Bangun 800.000 Unit Awal dalam Program 3 Juta Rumah, AHY: Memang Harus Step by Step
Sebaliknya, lonjakan pertumbuhan biasanya terjadi saat nasabah korporasi menahan dana ekspansi. Selain itu, tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia yang bertahan di level 6 persen juga menjadi faktor penarik bagi simpanan deposito.
Bank Mandiri Catat Pertumbuhan Positif
PT Bank Mandiri Tbk melaporkan pertumbuhan simpanan deposito di atas Rp 5 miliar yang positif, yakni meningkat Rp 41 triliun secara year-to-date (YtD) hingga Oktober 2024.
Mega Ekaputri Pujianto, Head of Deposit Product Management Bank Mandiri, menyebut kepercayaan nasabah serta inovasi produk simpanan menjadi pendorong utama.
Segmen non-perorangan mendominasi dengan porsi 79 persen, sedangkan sisanya 21 persen berasal dari nasabah individu.
“Mayoritas dana ditempatkan dengan jangka waktu 1 hingga 3 bulan, mencerminkan kebutuhan likuiditas dalam periode singkat,” ujar Mega.
Baca juga: Soal PPN 12 Persen, Airlangga: Jangan Tanya ke Pemerintah, Pemerintah Ikut Komisi XI
Bank Mandiri optimistis simpanan deposito kelas atas ini akan tumbuh 29 persen YoY hingga akhir 2024, didukung program promosi menarik serta kondisi ekonomi yang stabil.
Pertumbuhan di Bank BNI
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga mencatat kenaikan signifikan pada simpanan nasabah kaya.
General Manager Divisi Wealth Management BNI, Henny Eugenia, menyebut pertumbuhan simpanan di atas Rp 5 miliar naik 12 persen YoY, didominasi oleh deposito dan giro.
Baca juga: Bank Mandiri Tuntaskan Mandiri Sahabatku 2024, Sukses Lahirkan Ribuan Pengusaha Baru
Henny juga menjelaskan bahwa nasabah dengan Asset Under Management (AUM) di atas Rp 15 miliar mencatat pertumbuhan DPK hingga 14 persen YoY.
Tren diversifikasi portofolio nasabah semakin meningkat, mengalokasikan dana tidak hanya pada deposito, tetapi juga produk investasi lain untuk akumulasi kekayaan.
“Masih ada ruang bagi deposito untuk tumbuh hingga akhir tahun, khususnya di segmen nasabah kelas atas. Kami menargetkan pertumbuhan double digit di segmen ini,” ujar Henny.
Keputusan Bank Indonesia untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 6 persen diperkirakan akan terus menopang daya tarik deposito bagi nasabah kaya hingga akhir tahun. (Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Anna Suci Perwitasari)
Baca juga: Hashim Sebut Anggito Abimanyu Akan Jadi Menteri Penerimaan Negara
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Simpanan Nasabah Kaya di Atas Rp 5 Miliar di Bank Meningkat