Honda Ingin Rebut Gigi Dall’Igna dari Ducati tapi Gagal, Sekarang Diyakini Mau Tiru Aprilia
BOLASPORT.COM – Terkuak bahwa Honda sempat mencoba membajak dua insinyur kawakan Italia, Gigi Dall’Igna di Ducati dan Fabiano Sterlacchini di KTM, sebelum akhirnya terindikasi membangun tim beraroma Aprilia.
Upaya keras Honda untuk bangkit dari keterpurukan di MotoGp ternyata memang tidak main-main.
Langkah mereka melakukan restrukturisasi dalam manajemen tim dilakukan sampai tahap tertinggi dan serius.
Ada tiga sasaran insinyur veteran asal Italia yang sudah diincar lama oleh Honda.
Pilihan pertama adalah merehut Luigi Dall’Igna alias Gigi Dall’Igna yang sekarang menjabat General Manager Ducati, tapi Honda gagal.
Dall’Igna masih setia bersama skuad Si Merah Borgo Panigale untuk mengembangkan motor kebanggan mereka, Desmosedici GP.
Baca Juga: Beratnya Francesco Bagnaia, Marc Marquez Akan Pensiun di Ducati untuk Lampaui Rekor Valentino Rossi
Pilihan kedua berlanjut ke nama Fabiano Sterlacchini yang sebelumnya jadi Direktur Teknis KTM.
Sterlacchini sendiri juga merupakan mantan insinyur Ducati.
Namun lagi-lagi Honda gagal, karena Sterlacchini memang mundur dari KTM tapi dia sudah lebih dulu membelot ke Aprilia.
Honda pun akhirnya menjatuhkan pilihan ketiga, yaitu Romano Albesiano yang didatangkan dari Aprilia.
Meski mendapat pilihan ketiga, faktanya mendatangkan Albesiano bukan hal yang buruk-buruk amat.
Karena dia akan bekerja sama dengan Aleix Espargaro yang telah lebih dulu ditunjuk Honda sebagai pembalap penguji baru mereka mulai MotoGP 2025.
Melihat Honda yang seolah ‘meng-Aprilia-kan’ diri, kemungkinan besar pabrikan Asaka, Jepang itu memang berencana untuk membentuk dan membangun tim baru beraroma Italia.
Karena sekarang, Honda memang sangat tertinggal dengan tim-tim rival dari Eropa.
“Situasi bisa berubah drastis dengan kedatangan Romano Albesiano di Honda,” tulis Speedweek.
“Seperti diketahui, pria yang hingga beberapa pekan lalu mengepalai teknologi untuk proyek MotoGP Aprilia ini secara mengejutkan meninggalkan pabrikan asal Italia tersebut dan pindah ke HRC.”
“Dan inilah solusi yang bisa mengubah situasi Honda saat ini secara drastis.”
Mendatangkan Albesiano dan Espargaro sekaligus sangat mengindikasikan bahwa Honda ingin mengejar ketertinggalan.
Menjadi tim Aprilia ‘bayangan’ mungkin juga bukan hal buruk karena pabrikan Noale itu termasuk yang mampu menyaingi Ducati.
“Dengan sumber daya yang dimiliki Honda, akan mungkin untuk mencapai level Ducati dengan lebih cepat.”
“Karena bukan suatu kebetulan jika bersama Albesiano, Aleix Espargaro dan orang-orang kepercayaannya, inti asli (Aprilia) telah tiba di Honda, yang memiliki RS-GP yang sebelumnya sangat lambat sampai Aprilia kembali ke kejuaraan dunia pada tahun 2015, di dua musim terakhir mampu meraih kemenangan.”
“Sebuah struktur yang akan menghemat banyak waktu. Karena pasti akan memakan banyak waktu penyesuaian bagu Albesiano jika harus bekerja dengan tim penguji baru,” ulas Speedweek.
Sementara itu, manajer pembalap top MotoGP yang tidak mau disebutkan namanya, mengakui bahwa kalau sampai pabrikan Jepang seperti Honda atau Yamaha, bisa bangkit kembali, tak ada yang mampu menghentikan mereka.
Bahkan Ducati sekalipun.
“Ducati, Aprilia, dan KTM mendapat banyak pujian atas apa yang mereka lakukan, selamat,” ujar dia.
“Tapi mereka sangat beruntung karena bekerja di saat dua singa besar itu tertidur,.”
“Kenyataannya saat Honda dan Yamaha bangkit, Ducati, Aprilia dan KTM tidak lagi punya peluang.
“Dibandingkan dengan pabrik-pabrik di Eropa, sumber daya Jepang tidak terbatas,” tambahnya.
Baca Juga: Kisah Hilangnya Kesaktian Joan Mir yang Gagalkan Catatan Keramat 200 Podium Valentino Rossi