Mendikdasmen Bahas Strategi Pembelajaran Coding dan AI untuk SD
KOMPAS.com – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Abdul Mu’ti membahas strategi untuk menerapkan pembelajaran coding dan materi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) di Sekolah Dasar (SD).
Pembahasan dilakukan melalui diskusi terumpun bersama Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Atip Latipulhayat, Staf Khusus Menteri Bidang Transformasi Digital dan Kecerdasan Buatan Muhammad Muchlas Rowi.
Kemudian Staf Khusus Menteri Bidang Manajemen dan Kelembagaan, Didik Suhardi, Sekretaris Ditjen PAUD Dikdasmen, Praptono, beserta para kepala sekolah, guru, serta komunitas pengajaran coding dan kecerdasan buatan.
“Seperti yang kita ketahui, banyak negara maju sudah memulai pengajaran teknologi tinggi seperti coding dan AI sejak dini,” kata Prof. Mu’ti dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (30/11/2024).
Baca juga: 35 SMP di Bandung Sudah Punya Mata Pelajaran Coding
Mendikdasmen menekankan, pihaknya juga berencana untuk memperkenalkan pembelajaran ini mulai dari sekolah dasar. Dengan rencana menjadikannya sebagai mata pelajaran pilihan pada tahun ajaran 2025-2026.
Prof. Mu’ti mengatakan, fokus utama diskusi ini adalah untuk memberikan keterampilan abad 21 pada anak.
Terutama keterampilan yang mendukung penguasaan teknologi digital yang semakin berkembang pesat.
Sebab, menurut Prof. Mu’ti, keberadaan teknologi seperti coding dan AI diharapkan dapat memperkuat keterampilan kolaborasi, kreativitas, dan literasi digital, yang sangat dibutuhkan di dunia kerja digital saat ini.
“Kami sangat mengapresiasi berbagai masukan yang sudah kami terima terkait hal ini, dan tentu saja, kami ingin mendengar lebih banyak lagi untuk memastikan pembelajaran ini dapat diimplementasikan dengan baik di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Baca juga: Mendikdasmen Tinjau Kelas Coding SMP di Bandung
Prof. Mu’ti melanjutkan, meskipun ada pro dan kontra terhadap kebijakan ini coding dan AI di SD, tetapi lebih banyak respons positifnya yang diterima.
Kebanyakan respons positif itu, kata Prof. Mu’ti, berasal dari pihak-pihak yang memahami pentingnya keterampilan digital bagi anak-anak Indonesia.
“Meskipun ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa literasi dasar lebih penting, kami percaya bahwa penguasaan teknologi justru akan mendukung perkembangan literasi dan numerasi anak-anak kita,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Dikdasmen, Prof. Atip Latipulhayat juga menekankan pentingnya pemahaman coding dan AI sebagai bagian dari literasi digital.
Kata Prof. Atip pun memberikan refleksi terkait pengajaran teknologi di Indonesia dan membandingkan dengan negara maju yang telah mengintegrasikan pendidikan teknologi seperti coding dan AI sejak lama.
Prof. Atip menambahkan, seperti halnya pendidikan mengenai teknologi ruang angkasa yang diperkenalkan di Amerika Serikat sejak tahun 1970-an, pihaknya ingin memastikan bahwa generasi muda Indonesia tidak tertinggal dalam hal penguasaan teknologi.
Baca juga: Kemendikdasmen Kaji Kemungkinan Coding Jadi Mapel Sendiri di Sekolah
“Coding dan AI bukanlah hal yang menakutkan, justru mereka akan membuka peluang besar bagi anak-anak untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi. Kami berharap, dengan pengenalan teknologi sejak dini, anak-anak kita akan siap untuk memasuki dunia digital yang semakin kompleks,” ucapnya.