Rutin Konsumsi Petai Bisa Cegah Penyakit Apa? Berikut 6 Daftarnya
KOMPAS.com – Petai (Parkia speciosa) adalah tanaman asli Asia Tenggara yang memiliki aroma khas dan umumnya dapat dikonsumsi mentah atau dimasak.
Petai mengandung sejumlah mineral dan vitamin yang membuatnya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
Dalam sebuah penelitian bertajuk Parkia speciosa Hassk.: A Potential Phytomedicine, petai disebut telah digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati diabetes, hipertensi, dan masalah ginjal.
Ekstrak dari polong dan biji petai memiliki kandungan polifenol, fitosterol, dan flavonoid total yang tinggi. Tanaman ini juga menunjukkan aktivitas antioksidan yang baik.
Selain itu, kandungan senyawa polisulfida siklik menunjukkan aktivitas antibakteri dan asam tiazolidin-4-karboksilat memiliki khasiat antikanker.
Baca juga: Kandungan Gizi dan Manfaat Petai, Apa saja?
Berikut ini adalah beberapa penyakit yang berpotensi dicegah dengan mengonsumsi petai secara rutin:
1. Tekanan darah tinggi
Petai kaya akan potasium, tetapi rendah garam. Kandungan ini membuat petai bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah.
Dilansir dari Kompas.com (1/2/2024), BPOM Amerika Serikat (FDA) menyebut, konsumsi petai memiliki potensi mencegah tekanan darah dan stroke.
Ekstrak biji petai juga memiliki kandungan total polifenol, pitosterol, dan flavonoid yang tinggi. Ini menunjukkan aktivitas antioksidan yang baik untuk mencegah hipertensi.
Baca juga: Apa Saja Herbal Penurun Gula Darah Tinggi? Ini 5 Daftarnya
2. Diabetes
Kadar gula darah berlebih dalam tubuh dapat meningkatkan risiko penyakit metabolik diabetes melitus.
Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa mengonsumsi ekstrak biji petai menyebabkan penurunan kadar gula darah rata-rata sebesar 85,48±5,32 mg/dl.
Kadar gula darah diukur dengan metode kolorimetri menggunakan spektrofotometer mikro vitalab.
Baca juga: Hari Diabetes Sedunia, Apa Saja Gejala Awal Penyakit Kencing Manis?
3. Anemia
Kandungan zat besi di dalam petai dapat bermanfaat untuk mencegah anemia atau kekurangan darah.
Pasalnya, zat besi bermanfaat untuk mendorong produksi hemoglobin dalam darah lebih banyak sehingga mencegah anemia.
4. Penyakit jantung
Kandungan sterol dalam tanaman petai telah terbukti secara signifikan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL).
Kondisi tersebut dapat membantu mengurangi risiko seseorang untuk terkena penyakit stroke dan penyakit jantung.
Dikutip dari Kompas.com (2/11/2020), petai juga dianggap baik untuk jantung, karena kandungan serat, antioksidan, dan kaliumnya.
Kalium merupakan salah satu elektrolit dan mineral yang dapat menjaga tekanan darah agar selalu stabil. Kandungan serat dan antioksidan petai membantu mencegah pembentukan plak.
Baca juga: Benarkah Makan Biji Anggur Bisa Cegah Penyakit Jantung dan Stroke? Ini Kata Dokter
5. Masalah pencernaan
Petai kaya akan serat, sehingga dapat membantu memulihkan aktivitas usus secara normal dan mengatasi masalah sembelit.
Petai juga mempunyai efek antasida alami dalam tubuh, sehingga jika merasa mulas akibat asam lambung naik, pete dapat membantu meredakan nyeri.
Baca juga: Apa Saja Manfaat Rutin Minum Air Hangat di Pagi Hari untuk Pencernaan?
6. Stres berlebih
Kalium merupakan mineral penting yang akan membantu menstabilkan detak jantung, mengirimkan oksigen ke otak, dan mengatur keseimbangan air dalam tubuh manusia.
Saat seseorang merasa cemas dan stres, laju metabolisme meningkat, yang membuat kadar kalium menurun.
Petai mengandung kalium yang cukup tinggi, sehingga dapat mengimbangi kekurangan kalium dan mencegah rasa stres berlebih.
(Sumber: Kompas.com/Alinda Hardiantoro, Mela Arnani | Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh, Sari Hardiyanto)