Informasi Terpercaya Masa Kini

Tren “Look Alike” Mirip Selebritas, Mengapa Ada Banyak Orang Punya Wajah Mirip?

0 1

KOMPAS.com – Kontes look alike selebritas tengah menjadi tren di kalangan masyarakat Indonesia dan mancanegara.

Di Indonesia, kompetisi Nicholas Saputra Look Alike diadakan pada Kamis (14/11/2024). Tujuannya adalah untuk mencari orang yang paling mirip dengan aktor Nicholas Saputra.

Kontes serupa juga diadakan di luar negeri. Sejauh ini, ada kontes mirip Timothée Chalamet dan Zayn Malik di New York, Paul Mescal di Dublin, Harry Styles di London, Dev Patel di San Francisco, dan Jeremy Allen White di Chicago.

Pemenang kontes look alike harus memiliki wajah mirip selebritas tersebut.

Uniknya di sini, meski berwajah mirip, mereka tidak memiliki hubungan darah dengan sang selebritas.

Lalu, mengapa ada banyak orang yang wajahnya mirip padahal tidak memiliki hubungan darah?

Baca juga: Wanita di China Melahirkan Bayi Kembar dari Dua Rahim Berbeda, Kok Bisa?

Bukan saudara tapi mirip

Dokter dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) yang mendalami genetika, Muflihatul Muniroh mengungkapkan, ada alasan beberapa orang memiliki wajah yang mirip meski bukan saudara.

Menurutnya, setiap orang memiliki karakteristik sifat dan penampilan fisik tertentu berupa fenotipe.

“Itu dipengaruhi oleh karakteristik genetik yang kita sebut genotipe,” ujar dokter yang akrab disapa Liha ini saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (19/11/2024).

Genotipe adalah sekumpulan gen dalam DNA yang diwariskan dari orangtua dan tidak akan berubah. Misalnya, genotipe darah AA, AS, AC, SS, dan SC.

Fenotipe adalah sifat atau karakteristik fisik suatu organisme yang dapat diamati dan diukur. Fenotipe bisa berubah karena faktor lain. Contohnya, warna rambut dan berat badan.

“Ada beberapa genotipe atau genome yang sebenarnya kita miliki yang sama (dengan orang lain), sehingga bisa saja ada karakteristik wajah yang mirip meskipun bukan saudara,” ungkap Liha.

Dia menambahkan, orang-orang dalam satu populasi dengan ras dan etnis sama sebenarnya memiliki unsur kekerabatan. Karena itu, karakteristik bisa tampak mirip.

Hal ini dapat dialami misalnya sesama orang Indonesia, sehingga memiliki wajah yang mirip meski tidak punya hubungan darah.

Tak hanya persamaan wajah, kesamaan genotipe dapat mengakibatkan kebiasaan, sifat, atau perilaku juga serupa.

Baca juga: Bukan Saudara Kembar tapi Punya Wajah dan Perilaku Sama, Kok Bisa?

Gen manusia mirip

Peneliti sekaligus pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Yunia Uyung Sribudiani membenarkan bahwa orang yang bukan kerabat bisa berwajah mirip.

Yunia menyebut, genome setiap manusia secara materi genetik hanya memiliki perbedaan sedikit di antara manusia dalam satu etnis maupun antaretnis.

Genome adalah kumpulan lengkap materi genetik yang menentukan proses organisme tumbuh, berkembang, dan bereproduksi. Genome tersimpan dalam kromosom.

“Mungkin bedanya (genome manusia) hanya 0,1 sampai 0,5 persen,” ungkap Yunia saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

Menurutnya, perbedaan sedikit pada genome manusia sudah cukup membuat penampilan fisik atau fenotipe setiap orang berbeda.

Meski begitu, lanjut dia, ada pula orang-orang yang penampilan fisiknya mirip meski tidak punya hubungan darah atau kekerabatan.

Hal ini terjadi karena kedua orang tersebut bisa saja memiliki kombinasi variasi genetik genome yang secara kebetulan mirip.

Kombinasi genetik yang sama akan menghasilkan penampakan fisik atau fenotipe yang juga mirip di antara kedua orang dengan wajah mirip tersebut.

“Atau sebetulnya mereka berasal dari ancestor (nenek moyang) yang sama atau berkerabat dekat secara ethnicity sehingga variasi-variasi genetik serta kombinasinya juga bisa jadi mirip,” imbuh Yunia.

Leave a comment