Rumah Baru Nenek Hasnah Bantuan dari Menteri PKP,Kini Ia Hingga Cicitnya Tak Tidur Gantian Lagi
TRIBUNSUMSEL.COM – Setelah viral kisah Nenek Hasnah yang harus tinggal bersama 12 orang dalam rumah 2×3 meter.
Kini ia mendapat rejeki setelah Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait menyambangi kediamannya tersebut.
Seperti diketahui, rumah nenek Hasnah berada di Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat.
Selama 20 tahun, nenek Hasnah tinggal dengan 13 orang anggota keluarga dalam satu rumah hingga rela bergantian tidur dengan cucu dan cicitnya.
Baca juga: 20 Tahun Nenek Hasna Tinggal di Rumah 2×3 M Dihuni 13 Orang, Cuma Didata Tak Kunjung Dapat Bantuan
Menilik akun Instagram @kementerianpkp, Maruarar Sirait menyebut memberikan bantuan tempat tinggal layak yang disewa selama enam bulan dengan fasilitas lengkap.
Tak hanya itu, bantuan itu juga dilengkapi dengan sembako dan berbagai perlengkapan rumah tangga.
“Ibu mau tinggal disini atau pindah ke rumah susun ada di pasar rumput lebih bagus,” kata Maruarar Sirait, dari unggahanya, Sabtu, (9/11/2024).
“Tapi cucu sekolah disini,” ujar nenek Hasnah.
Setelah pertemuan itu, Menteri Ara langsung mencarikan tempat tinggal yang layak untuk ditempati nenek Hasna dan keluarganya.
“Tadi pak Ara udah hadir kesini, tadi beliau sampaikan bagaimana beliau juga membantu masyarakat, tadi juga sudah beli beberapa sembako, jadi kita coba cari tempat, harapannya malam ini sudah pindah,” kata salah satu tim Menteri PKP.
Tampak rumah kosong yang akan dijadikan tempat tinggal baru nenek Hasna tak jauh dari pemukimannya.
Rumah tersebut tampak luas terdiri dari tiga kamar, ruang tamu, dapur, dan kamar mandi yang layak.
Baca juga: Tidur Gantian, Inilah Penampakan Rumah Nenek Hasnah 2×3 Meter Dihuni 13 Orang Tanpa WC & Dapur
Tak butuh waktu lama, keluarga nenek Hasnah pun langsung mengisi perlengkapan rumah tangganya di rumah baru tersebut.
Rumah tersebut juga sudah memiliki listrik dan dalam kondisi bersih ketika nenek Hasna beserta keluarganya pindah ke rumah itu.
“Makasih bapak Ara, saya udah pindah sini,” kata anak nenek Hasna.
Sebelumnya, nenek Hasnah (62) tinggal di rumah 2×3 meter dengan dihuni 12 orang anak, cucu dan cicitnya.
Nenek Hasnah (62) tinggal di sebuah rumah berukuran 2×3 meter di gang sempet, RT 08/012, Kelurahatn Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat.
Ia sudah 20 tahun lamanya tinggal di rumah tersebut.
Dulu ia membelinya dengan harga Rp 1 juta dalam bentuk bangunan semi permanen.
Kemudian nenek Hasnah mendapat bantuan dari pemerintah.
Namun, kini kondisi rumah nenek Hasnah kembali tak layah karena dimakan usia.
Saking banyaknya orang yang tinggal di sana, nenek Hasnah bahkan kadang tidur di luar rumah.
“13 orang cucu, di rumah atas bawah. Sempat saya tidur aja di ubin dekat pintu. Gantian. Cucu semua. Anaknya 3, cucu 9,” kata nenek Hasnah.
Sementara, anak-anak nenek Hasnah juga terpaksa menumpang di rumah tersebut karena kondisi ekonomi.
Bukan hanya anak, cucunya yang sudah memiliki anak pun ikut tinggal di sana.
Dengan banyaknya orang di rumah tersebut, nenek Hasnah harus membagi waktu untuk tidur.
Ia tidur saat cucunya bermain dan anaknya bekerja.
“Ada kali jam 8 magrib bangun jam 12 nyapu, nyari botol. Tidur lagi jam 3 abis nyari botol, sampai pagi deh, terus nyuci,” katanya.
Malahan bila saking ngantuknya, ia harus tidur dengan posisi duduk.
“Tidurnya duduk, ngalah sama anak-anak,” katanya.
Baca juga: Curhat Nenek Hasnah Berbagi Rumah 2×3 Meter dengan 12 Orang & Susah Tidur: Kerja Mulu Saya Capek
Sementara, anak pertama nenek Hasnah, Marullah mengatakan pasrah menjalani nasibnya.
“Gak ada kamar, abis gimana lagi emang keadaannya begini,” kata Marullah saat diwawancara Insert.
Adapun sehari-hari nenek Hasnah mencari botol bekas untuk kebutuhan anak dan cucunya.
“Kerja mulu saya capek, buat makan cucu,” kata nenek Hasnah saat diwawancara Youtube Volix Media.
Curhat Tak Kunjung Dapat Bantuan
Selama puluhan tahun itu, Nenek Hasnah mengaku tak kunjung mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Di usia senjanya, Nenek Hasnah mengaku sudah tak tahan lagi hidup di rumah sempit dihuni 13 orang anggota keluarga.
“Belum ada solusi buat misalnya mau dibangunkan rumah atau gimana belum ada,” kata tetangga nenek Hasnah, dilansir dari Youtube Volix Media, Sabtu, (9/11/2024).
“Beberapa kali didata, tapi gak keluar (bantuan),” timpal Nenek Hasnah.
“Mangkanya kan kasihan juga kalau cuma didata-data doang kan,orang berharap-harap kan,” kata tetangga.
Nenek Hasnah hanya mendapatkan bantuan sosial program lansia yakni, KJL (Kartu Lansia Jakarta.
Namun, bantuan tersebut dirasa tak ada perubahan bagi Hasnah.
“Kemana aja lama, gausah diharepin, lama keluarga,” bebernya.
Diketahui, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bersama Pemprov DKI Jakarta, serta Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional meresmikan Rumah Cinta Damai Tanah Tinggi, Jumat 27 September 2024.
Rumah ini terdiri dari empat lantai dengan 12 unit seluas 18 meter persegi yang akan ditinggali oleh 11 keluarga.
Sementara satu unit lainnya digunakan sebagai unit atau ruang Lansia.
Rumah Cinta Damai yang berlokasi di Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat dekat pemukiman nenek Hasna.
Namun, hingga saat ini nenek Hasna mengaku belum menempati rumah tersebut.
“Sempet didata-datain juga ke dalem, tapi enggak itu sih,” kata Nenek Hasnah.
(*)
Baca berita lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com