Informasi Terpercaya Masa Kini

Modal Rp 1,7 Triliun, Apple Bisa Dapat Rp 19 Triliun Setahun dari Indonesia

0 2

KOMPAS.com – iPhone 16 series dilarang diperjualbelikan di Indonesia untuk sementara ini. Gara-garanya, Apple belum memenuhi komitmen investasi senilai Rp 1,7 triliun sebagai bagian dari pemenuhan aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di Indonesia.

Pemerintah pun melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin), berencana memblokir atau menonaktifkan nomor seri International Mobile Equipment Identity (IMEI) iPhone 16 series yang diperjualbelikan di Indonesia. 

Wacana itu muncul lantaran ada pihak yang sudah menjual iPhone 16 di marketplace Indonesia. Padahal, smartphone flagship ini masih dilarang peredarannya di Tanah Air.

Baca juga: Hasil Pencarian iPhone 16 Hilang di Marketplace, Ini Sebabnya

Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif mengatakan, semua kebijakan terkait iPhone 16 ini bertujuan agar PT Apple Indonesia, bersedia memenuhi komitmen investasi dan memberikan keadilan bagi semua investor smartphone di Indonesia.

Febri mengatakan, nilai produk Apple yang sudah dijual di Indonesia sangat tinggi. Selama tahun 2023-2024, Apple disebut telah mengimpor dan menjual produk HKT (handphone, komputer genggam, dan tablet) sebanyak 3,8 juta unit di Indonesia.

Menurut situs distributor resmi, produk yang dijual Apple harganya bervariasi dan cukup tinggi. Misalnya, iPhone generasi terbaru yang dijual mulai Rp 17 juta, MacBook mulai Rp 19 juta, iPad mulai Rp 8,5 jutaan, Apple Watch mulai Rp 8,5 juta, dan produk lainnya.

Jika diasumsikan perangkat elektronik Apple tersebut rata-rata dijual dengan harga Rp 5 juta per unit di dalam negeri, maka nilai penjualan untuk satu tahun mencapai Rp 19 triliun.

Akumulasi nilai penjualan produk Apple di Indonesia bakal jauh lebih tinggi lagi apabila ditambah dengan impor dan penjualan produk HKT Apple sejak tahun 2016.

“Ironisnya, dengan nilai penjualan sangat tinggi tersebut, mereka sangat sulit untuk merealisasikan 100 persen komitmen investasi senilai Rp 1,7 triliun selama delapan tahun di Indonesia,” jelas Febri.

Investasi kurang Rp 200-an miliar

Menurut Kemenperin, dari total komitmen investasi Rp 1,7 triliun, Apple baru merealisasikan Rp 1,48 trilun. Artinya, ada selisih sekitar Rp 220 miliar yang harus dituntaskan demi iPhone 16 bisa masuk Indonesia.

Yang terbaru, Apple dilaporkan menawarkan investasi hampir 10 juta dollar AS (sekitar Rp 157 miliar) untuk memuluskan jalan iPhone 16 series ke pasar Indonesia.

Baca juga: Relakah Pemerintah RI Cabut Blokir iPhone 16 Hanya dengan Rp 157 Miliar?

Menurut sumber anonim yang dikutip Bloomberg, investasi ini akan digunakan untuk mendanai pabrik di Bandung melalui mitra Apple di Indonesia. Pabrik ini diharapkan dapat memproduksi aksesori dan komponen untuk perangkat Apple.

Apple sendiri disebut telah mengajukan proposal ini kepada Kemenperin. Namun, pihak kementerian, menurut sumber yang sama, masih mempertimbangkannya dan belum memberikan keputusan resmi.

Belum ada kepastian apakah usulan tersebut akan sepenuhnya disetujui atau akan mengalami penyesuaian.

Apple investasi Rp 255 triliun di Vietnam

Apple diketahui memang menyebar investasi di sejumlah negara di Asia Tenggara. Salah satu negara yang dapat suntikan investasi dalam jumlah yang fantastis adalah Vietnam.

Menurut laporan, Apple sudah menggelontorkan sekitar 400 triliun dong Vietnam atau setara sekitar Rp 255 triliun di negeri Naga Biru tersebut. Dari total investasi itu, Apple juga telah menciptakan sekitar 200.000 lapangan pekerjaan.

Nilai investasi Apple di Vietnam itu, jauh lebih tinggi dibanding nilai investasi Apple di Indonesia. Sebab, total investasi Apple di Tanah Air baru senilai Rp 1,7 triliun untuk membuka Apple Academy, program pengembangan talenta developer di Indonesia.

Apple Academy sendiri merupakan program yang dibuat Apple untuk memenuhi syarat Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) agar bisa mengimpor ponsel buatannya ke Indonesia.

Mengacu Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 65 Tahun 2016, ada beberapa skema yang bisa dipilih masing-masing vendor ponsel untuk memenuhi kandungan lokal pada perangkat yang akan dipasarkan di Indonesia.

Skema pertama yaitu lewat jalur perangkat keras (hardware), misalnya dengan membangun manufaktur ponsel atau merakit ponsel di pabrik lokal di Indonesia.

Skema kedua yaitu lewat software, di mana vendor bisa menggandeng developer atau pengembang lokal.

Kemudian, skema ketiga yakni memberikan komitmen investasi dalam jumlah tertentu dan direalisasikan secara bertahap.

Dari ketiga skema itu, Apple memilih skema ketiga dengan investasi bidang riset dan pengembangan. Salah satunya lewat program Apple Developer Academy untuk mengembangkan talenta developer di Tanah Air.

Baca juga: Apple Bangun Pabrik Aksesori di Bandung agar Blokir iPhone 16 Dibuka?

Vietnam sudah jadi pusat manufaktur

Terlepas dari perbedaan nilai investasi Apple di Indonesia dan Vietnam, Vietnam sendiri memang sudah menjadi wilayah yang penting bagi Apple.

Pasalnya, Vietnam sudah jadi pusat manufaktur utama perusahaan, sebagaimana disampaikan CEO Apple, Tim Cook saat bertemu dengan Perdana Menteri Vietnam, Pham Minh Chinh 16 April lalu.

Di Vietnam, Apple setidaknya memiliki 25 pemasok pada tahun 2022, naik dari 21 pemasok pada tahun 2020. Beberapa di antaranya yaitu Foxconn, GoerTek, Luxshare, Intel, Samsung Electronics dan Compal.

Foxconn sebagai mitra pemasok utama Apple juga konon berencana mengalihkan sebagian aktivitasnya ke luar China, mengingat ketegangan antara China dengan Amerika Serikat dilansir dari Reuters, Kamis (18/4/2024).

Indonesia juga berkeinginan agar Apple mau membuat pabriknya sendiri di Tanah Air.

Dalam pertemuan Tim Cook dengan Presiden RI ke-7 Jokowi pada April lalu, pemerintah Indonesia juga mendesak meminta Apple untuk membangun pabrik atau melakukan proses manufaktur di Indonesia, mengingat produk Apple yang cukup laris di Tanah Air.

Baca juga: Tawaran Baru Investasi Apple di Indonesia Tetap Lebih Kecil Dibanding Negara Tetangga

Leave a comment