Informasi Terpercaya Masa Kini

Bumerang ,Perdamaian, Supriyani,Aipda WH dan Istri,1 Pengacara Dipecat Gegara Tak Koordinasi

0 2

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Perdamaian yang disebut terjadi antara guru honorer di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra), Supriyani, Aipda WH dan istri nampaknya menjadi bumerang. 

Bagaimana tidak, salah satu pengacara yang masuk dalam tim kuasa hukum Supriyani secara resmi dipecat. 

Ia sudah tidak tergabung dalam LBH HAMI Konawe Selatan karena tak melakukan koordinasi atas pertemuan yang digelar di rumah jabatan Bupati Konawe Selatan, pada Selasa (5/11/2024). 

Imbasnya, pengacara Samsuddin kini bukan lagi Ketua LBH HAMI Konawe Selatan. 

Seperti diketahui, kasus guru honorer di Konawe Selatan ini belum berakhir. 

Proses persidangan masih berlanjut, namun ‘drama’ baru kembali muncul. 

Baca juga: Fakta Perdamaian Guru Supriyani, Aipda WH Depan Bupati Konsel, Kuasa Hukum Samsuddin Diberhentikan

Di mana, satu pengacara dipecat karena dianggap tidak berkoordinasi dalam menjalankan tugasnya. 

Ia adalah Samsuddin, sosok pengacara yang selalu bersama Supriyani dan turut menggenggam tangan sang guru honorer di awal-awal persidangan yang digelar di PN Andoolo. 

Namun, hal ini justru menjadi bumerang besar terhadapnya. 

Ketua Lembaga Bantuan Hukum Himpunan Advokat Muda Indonesia, Andri Darmawan, memberhentikan Ketua LBH HAMI Konawe Selatan (Konsel), Samsuddin.

Samsuddin dinilai Andri Darmawan melakukan ‘penggiringan’ terhadap guru Supriyani agar melakukan perdamaian. 

Pertemuan itu, justru tak diketahui oleh Andri Darmawan dan juga tim kuasa hukum Supriyani lainnya. 

Dalam pertemuan tersebut, terlihat Supriyani bersama dengan orang tua murid Aipda WH serta istri NF saling berpegangan tangan. 

Nampak pula sosok Bupati Konsel, Surunuddin Dangga yang menyatukan genggaman tangan mereka yang berkonflik. 

Adapula sosok Kapolres Konsel AKBP Febry Syam yang juga turut berfoto bersama pada momen yang disebut perdamaian itu. 

Tak nampak senyum dari wajah yang bersiteru. 

Justru senyum tersebut terpancar dari wajah Bupati Konawe Selatan dan Kapolres Konawe Selatan. 

Tak hanya itu, ada pula wajah mantan Camat Baito, Sudarsono yang turut berfoto berada di bagian belakang Bupati Konsel. 

Dalam pertemuan di Rujab Bupati Konawe Selatan tersebut, Samsuddin mewakili sebagai kuasa hukum guru Supriyani.

Mengetahui hal tersebut, Ketua LBH HAMI Sultra, Andri Darmawan angkat suara. 

Baca juga: Jika Terbukti Minta Uang Kasus Guru Supriyani, Kapolsek Baito dan Kanit Reskrim Bakal Kena Patsus

Ia mengatakan, kasus hukum tersebut sudah dalam proses pengadilan.

Tak Ada Poin Kesepakatan Damai

Selaku kuasa hukum guru Supriyani, diapun menepis kabar ‘perdamaian’ dalam proses hukum yang sudah bergulir.

“Jadi terkait permintaan perdamaian, kita kan dipertemukan salam-salaman ya, tapi terkait poin kesepakatan perdamaian itu tidak ada,” katanya kepada TribunnewsSultra.com.

“Tidak boleh ada ditandatangani karena apa, ini proses kan sudah di persidangan kita sudah melalui tahap-tahap pembuktian,” jelasnya menambahkan.

Terkait pertemuan tersebut, kata Andri, Samsuddin selaku Ketua LBH HAMI Konawe Selatan tak berkoordinasi apalagi untuk melakukan perdamaian.

“Makanya terkait tadi pernyataan yang ditandatangani Samsuddin selaku kuasa hukum sekaligus Ketua LBH HAMI Konsel dilakukan tanpa koordinasi,” ujarnya.

“Makanya saya memberikan ketegasan pemberhentian sebagai Ketua LBH HAMI Konsel,” kata Andri menambahkan.

Andri mengatakan dalam perkara kasus guru Supriyani, tim kuasa hukum fokus untuk melakukan pembuktian.

“Intinya bahwa kita tidak sedang berdamai dalam perkara ini, karena kita fokus dalam pembuktian perkara,” jelasnya. 

Inisiator ‘Perdamaian’

Inisiator ‘perdamaian’ guru honorer Supriyani dan orangtua murid, Aipda WH serta istri adalah Bupati Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra), Surunuddin Dangga. 

Surunuddin tak hanya ingin mendamaikan kedua belah pihak, namun juga berharap kasus dugaan penganiayaan guru dan murid ini diselesaikan. 

Diketahui momen yang disebut perdamaian itu, mempertemukan Supriyani dan Aipda WH serta istri. 

Dalam foto yang beredar ramai di media sosial, Supriyani sudah bersalaman dengan orangtua murid yang menudingnya telah melakukan penganiayaan. 

Istri Aipda WH, NF juga bersalaman dengan Supriyani. 

Tak ada senyuman dari wajah kedua wanita yang tengah bersiteru.

Sementara sang inisiator Bupati Konsel, nampak tersenyum dalam foto tersebut mempersatukan genggaman tangan Supriyani, Aipda WH dan istrinya. 

Perdamaian dilakukan Surunuddin Dangga ini terjadi pada Selasa (5/11/2024). 

Ia juga turut berharap agar kasus dugaan penganiayaan ini bisa dihentikan. 

Hal tersebut disampaikan, Kuasa Hukum Supriyani, Samsuddin. 

Ia mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut merupakan inisiatif Bupati Surunuddin untuk mendamaikan kedua belah pihak.

Tujuan Bupati Konawe Selatan Lakukan Mediasi

Ada sejumlah tujuan yang ingin dicapai oleh Bupati Konawe Selatan. 

Mulai dari menghindari riak-riak di Desa Baito. 

Pemkab ingin menjaga keamanan dan mencegah adanya pihak-pihak yang memanfaatkan situasi ini.

“Intinya Pak Bupati menitikberatkan pada keamanan di Baito, apalagi ini menjelang Pilkada 2024 jangan sampai karena kejadian ini ada yang memanfaatkan untuk adu domba di sana, itu yang dihindari,” kata Samsuddin.

Selain itu, Samsuddin juga sempat mengungkapkan meskipun keduanya telah saling memaafkan, ia menegaskan bahwa proses hukum akan tetap berjalan di Pengadilan Negeri Andoolo.

Walaupun, Bupati Surunuddin berharap agar kasus ini dapat dihentikan.

Supriyani juga telah memberikan maaf kepada Aipda WH.

“Proses hukum tetap berjalan. Tapi tadi Pak Bupati menyampaikan kepada kejari dan berharap kasus ini dihentikan. Tadi juga Supriyani sudah memaafkan Pak Bowo (Aipda WH),” tandasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Guru Supriyani, Aipda WH dan Istri Saling Memaafkan Saat Dipertemukan Bupati Konawe Selatan

(TribunnewsSultra.com/Sugi Hartono)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)

Leave a comment