Informasi Terpercaya Masa Kini

Keuntungan Apple Turun, Bukan gara-gara iPhone 16 Tidak Laku

0 1

KOMPAS.com – Apple pekan ini merilis laporan keuangannya untuk kuartal IV tahun fiskal 2024. Dalam kalender fiskal mereka, laporan keuangan ini adalah untuk periode bulan Juli-September, sehingga performa penjualan iPhone 16 di minggu pertama masuk ke dalam laporan ini. 

Dalam laporan tersebut, Apple mencatatkan keuntungan bersih (net income) mencapai 14,7 miliar dolar AS (sekitar Rp 231,6 triliun). Angka ini turun sekitar 36 persen dari net income pada kuartal IV tahun fiskal 2023 lalu yang tercatat di angka 23 miliar dolar AS (sekitar Rp 362,5 triliun).

Menurut Apple, penurunan net income alias profit ini disebabkan oleh denda yang harus dibayar Apple kepada Uni Eropa, atau lebih tepatnya ke Irlandia soal sengketa perpajakan yang mencuat sejak 2016 lalu.

Baca juga: Apple Minta Audiensi dengan Menperin, Bahas Larangan iPhone 16 di Indonesia

Dalam kasus ini, Apple dianggap bersalah dan terbukti memanfaatkan benefit pajak ilegal yang diberikan oleh pemerintah Irlandia.

Nah, meski laba bersihnya turun, Apple tetap mencatatkan peningkatan pendapatan (revenue) pada kuartal IV untuk tahun fiskal 2024, yaitu mencapai 94,9 miliar dolar AS (sekitar Rp 1.495 triliun).

Angka ini naik sekitar 6 persen dari revenue pada periode yang sama tahun sebelumnya, yang tercatat di angka 89,4 miliar dolar AS (sekitar Rp 1.409 triliun). 

Penjualan iPhone naik

Peningkatan pendapatan ini digenjot oleh naiknya penjualan Apple di beberapa segmen produk dan layanan yang mereka miliki, terutama iPhone.

Pada periode Juli-September 2024, penjualan iPhone tercatat di angka 46,2 miliar dolar AS (sekitar Rp 728,1 triliun), naik sekitar 5,5 persen dari angka 43,8 miliar dolar AS (sekitar Rp 690 triliun) di periode yang sama tahun lalu. 

Angka ini menunjukkan bahwa iPhone 16 Series bisa dibilang cukup laku di pasaran dibanding iPhone 15 Series. 

Baca juga: Media Asing Soroti Kabar iPhone 16 Terlarang di Indonesia

Di luar iPhone, penjualan layanan Apple juga memiliki kontribusi yang cukuip besar pada total revenue mereka.

Pada kuartal IV tahun fiskal 2024, pendapatan dari layanan Apple (App Store, Apple TV Plus, Apple Music, iCloud, dll) meningkat sekitar 12 persen ke angka 24,9 miliar dolar AS (sekitar Rp 392 triliun).

Pada periode yang sama tahun lalu, pendapatan di segmen ini tercatat di angka 22,3 miliar dolar AS (sekitar Rp 351 triliun). 

Apple tak memberikan prediksi terkait performa bisnis mereka di kuartal selanjutnya. Namun, ada kemungkinan fitur Apple Intelligence, yang baru disebar sekitar pekan lalu ke iPhone 16 Series dan iPhone 15 Pro dan 15 Pro Max, mampu mendongkrak pendapatan Apple di masa depan.

“Kami yakin Apple Intelligence akan membuat orang-orang tertarik membeli produk kami, dan beralih atau membeli iPhone generasi terbaru,” kata CEO Apple, Tim Cook dikutip KompasTekno dari Variety.com, Senin (4/11/2024).

iPhone 16 diblokir di Indonesia

Apple merilis laporan keuangan kuartal IV-2024 ini di tengah isu pemblokiran iPhone 16 di pasar Indonesia.

Alasannya, iPhone 16 series belum mengantongi sertifikat Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) minimal 35 persen dari Kemenperin.

Hal tersebut diungkap oleh Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Antoni Arif belum lama ini.

Meski begitu, Febri mengatakan Apple sudah mengirimkan surat kepada Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita.

“(Pihak Apple) Sudah (menghubungi). Sudah melalui surat. Apple sudah melalui surat ke Pak Menteri dan minta pertemuan,” jelas Febri, ujar Febri di Kantor Kemenperin, Jakarta Selatan, Kamis (31/10/2024).

Febri tidak merinci tanggal surat dari Apple tersebut. Ia mengatakan, dalam surat tersebut, Apple meminta waktu untuk melakukan audiensi dengan Menperin.

Tujuannya adalah untuk membahas izin edar iPhone 16 series di Indonesia yang sampai saat ini masih belum diperbolehkan.

Leave a comment