Informasi Terpercaya Masa Kini

Kisah Adik Wakili Wisuda Kakak yang Meninggal, Jadi Penghafal Alquran Semasa Hidup

0 7

KOMPAS.com – Suasana penuh haru mengiringi prosesi wisuda periode ke-112 Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Graha Unesaa, Kampus II Lidah Wetan, Rabu, 30 Oktober 2024 lalu.

Prosesi wisuda yang seharusnya menjadi momentum yang membahagiakan bagi keluarga, justru mengharukan bagi Nur Malinda yang tampak tegar mewakili wisuda kakak kandungnya, Nur Ifiana.

Nur Ifiana berhasil menuntaskan studi strata satu pada Prodi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB).

Ia yang seharusnya hadir mengenakan toga sarjana, namun takdir berkata lain. Nur Ifiana meninggal sebelum hari wisuda yang ia nantikan itu datang. Ifi, begitu nama akrabnya, mahasiswa asal Sumenep ini dikenal sebagai sosok tekun dan bersemangat tinggi dalam mengejar cita-citanya.

Baca juga: Pecahkan Rekor Muri, Ratusan Mahasiswa Unesa Ikuti Terapi Butterfly Hug

Melawan penyakit sejak 2019

Di balik senyum cerianya, Ifi telah berjuang melawan penyakit yang menggerogoti tubuhnya sejak tahun 2019 silam.

Meskipun perjuangannya untuk meraih gelar sarjana terhenti, cita-citanya tetap terlaksana melalui kehadiran sang adik yang datang untuk menerima ijazah atas nama kakaknya.

“Mbak Ifi selalu bilang kalau dia baik-baik saja,” tutur Nur Malinda.

Meski dalam kondisi sakit, Ifi memilih untuk menyembunyikan penderitaannya dengan terus beraktivitas seperti biasa, seolah tidak ada beban berat yang menimpanya. Adiknya tak kuasa menahan air mata saat mengenang sosok kakaknya yang penyayang itu.

“Mbak Ifi itu lembut sekali, selalu sabar menasehati. Dia nggak pernah marah-marah, selalu mengajarkan kebaikan dengan cara yang halus,” kenangnya.

Baca juga: Pelajar Tak Tahu Kepanjangan MPR, Pakar Unesa: Rendahnya Pengetahuan Umum Jadi Bahan Refleksi

Dikenal sebagai penghafal Alquran

Perjuangan Ifi dalam meraih pendidikan patut diapresiasi. Berkat prestasi akademiknya, terutama sebagai penghafal Alquran, ia berhasil mendapatkan beasiswa dan diterima di dua perguruan tinggi ternama.

Pilihannya jatuh pada Unesa dengan harapan dapat berkontribusi bagi pendidikan di kampung halamannya, Pulau Kangean.

Dalam kesempatan tersebut, Unesa memberikan santunan kepada keluarga almarhumah Nur Ifiana.

Ifi memiliki mimpi besar. Ia ingin membahagiakan orang tuanya yang bekerja sebagai TKW (Tenaga Kerja Wanita) di Malaysia.

“Mbak ini kan kejar ijazah sebagai hadiah untuk orangtua,” begitu kata Ifi yang kuat di benak adiknya.

Ia aktif di berbagai organisasi kampus dan jarang pulang kampung. Ia fokus pada studinya, berharap bisa segera menyelesaikan pendidikan dan membawa keluarganya ke Tanah Suci.

“Apa yang Mbak cita-citakan insya Allah aku lanjutkan,” ujar Malinda yang berkomitmen akan meneruskan cita-cita kakaknya untuk membantu memajukan pendidikan di Pulau Kangean.

Ifi di mata sahabatnya

Sosok Ifi juga dirindukan oleh sahabat-sahabatnya. Salah satunya adalah Indah Kusumawati. Indah mengenalnya selama masa Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada 2023. Kepergian Ifi sebelum sempat diwisuda adalah pukulan mendalam bagi Indah, yang telah berencana untuk berwisuda bersama.

“Padahal saya sudah menunda periode wisuda saya hanya demi dapat berwisuda bersama Ifi, tetapi takdir berkata lain.” tutur Indah.

Indah mengenang Ifi sebagai sosok yang menyejukkan dan penuh senyum.

“Di dekatnya itu terasa seperti di bawah pohon dengan angin semilir menyejukkan,” beber Indah.

Kepergian Ifi memang meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan pimpinan dan keluarga besar Unesa. Namun, semangat dan kebaikannya akan terus menjadi inspirasi bagi mereka yang mengenal dan mencintainya.

Baca juga: Pelajar Tak Tahu Kepanjangan MPR, Pakar Unesa: Rendahnya Pengetahuan Umum Jadi Bahan Refleksi

Sebagai bentuk penghormatan atas perjuangan dan dedikasi Ifi selama menuntut ilmu di Unesa, Rektor Unesa Nurhasan memberikan santunan kepada keluarga almarhumah sebesar Rp 25 juta.

Santunan ini diharapkan dapat meringankan beban keluarga yang ditinggalkan dan menjadi bentuk apresiasi atas semangat juang Ifi dalam menuntut ilmu dan cita-cita mulia untuk orang tuanya.

Leave a comment