Informasi Terpercaya Masa Kini

Barantin Sebut Anggur Muscat di Indonesia Aman Dikonsumsi

0 7

KOMPAS.com – Badan Karantina Indonesia (Barantin) memastikan anggur Shine Muscat yang dijual di Indonesia aman untuk dikonsumsi, menyusul adanya laporan dari otoritas Thailand yang menemukan residu pestisida pada produk impor dari China.

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Barantin, Sahat M Panggabean, saat melakukan sidak tempat pemeriksaan karantina di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa (29/10/2024).

“Jadi semua yang masuk Indonesia kami jamin aman semua terkait keamanan pangannya. Saya pastikan seluruh komoditi sudah diperiksa rutin, termasuk produk buah,” ujar Sahat dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Rabu (30/10/2024).

Baca juga: Penjelasan Kemenkes dan Bapanas soal Anggur Shine Muscat yang Disebut Terkontaminasi Pestisida Berbahaya

Barantin jamin telah pemeriksa buah impor, termasuk anggur muscat

Sahat menjelaskan, Barantin telah melakukan pemeriksaan terhadap buah-buahan, termasuk anggur muscat, dari luar negeri yang masuk ke Indonesia.

Buah-buahan tersebut diperiksa di laboratorium menggunakan pemindaian x-ray.

“Rata-rata hasil pemeriksaannya itu sesuai harapan kita, bebas dari OPTK (organisme pengganggu tumbuhan karantina), dan berbagai pencemar-pencemar lain,” tutur Sahat.

Ia memberi jaminan kepada masyarakat bahwa dokumen buah-buahan dari luar negeri sudah diperiksa sebelum produk tiba di Indonesia.

Dokumen yang diperiksa mencakup hasil uji laboratorium maupun sertifikat kesehatan dari pihak importir sesuai hasil pemeriksaan di negara asal.

Sahat menambahkan, terkait kekhawatiran anggur Muscat terkontaminasi residu pestisida seperti di Thailand, Barantin sudah memeriksa anggur tersebut yang beredar di Indonesia.

Pemeriksaan dilakukan secara berkala setiap bulan dengan mengecek serangga dan bakteri yang menjadi organisme pengganggu tumbuhan karantina.

Pemeriksaan juga mencakup pencemaran zat kimia, seperti pestisida dan logam berat.

Baca juga: Kata Barantin dan BPOM soal Temuan Anggur Shine Muscat Berbahaya dari China

Produk tidak sesuai standar dimusnahkan

Lebih lanjut, Sahat menuturkan, produk dari luar negeri yang tiba di Indonesia namun tidak sesuai standar keamanan, atau mengandung hama penyakit akan dimusnahkan.

Pemerintah Indonesia juga akan memberikan peringatan kepada importir karena produk yang dikirimkan tidak sesuai standar keamanan.

“Saya sudah pastikan hasil laboratoriumnya sudah sesuai standar. Ada (zat kimia) yang memang tidak terdeteksi karena memang tidak ada. Ada yang mungkin di bawah standar yang diakui secara internasional,” kata dia.

Sementara itu, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengatakan, pihaknya selaku Otoritas Kompeten Keamanan Pangan (OKKP) akan melakukan investigasi lebih lanjut terhadap anggur Muscat yang beredar di Indonesia setelah laporan temuan residu pestisida di Thailand.

Pemeriksaan yang dilakukan meliputi proses sampling dan pengujian laboratorium untuk memastikan keamanan produk yang beredar di pasar Indonesia.

“Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen kita dalam memastikan pangan khususnya pangan segar yang beredar di Indonesia aman untuk dikonsumsi,” ujar Bapanas di laman resminya, Rabu (30/10/2024).

Baca juga: Kasus Anggur Shine Muscat Thailand, Bagaimana Cara Menghilangkan Pestisida di Buah yang Sulit Dikupas?

Kemenkes minta masyarakat membersihkan buah sebelum dikonsumsi

Terpisah, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes)  Aji Muhawarman menyampaikan, masyarakat yang khawatir terhadap potensi residu prestisida pada buah dengan cara mencuci buah secara seksama dengan air mengalir.

“Buah atau sayur juga dapat direndam menggunakan larutan garam atau cuka supaya residu pestisidanya berkurang,” jelas dia dikutip dari Antara, Selasa (29/10/2024).

Selain itu, Aji juga menyarankan untuk memilih produk buah organik yang tidak menggunakan pestisida atau memilih buah yang bisa dikupas untuk dikonsumsi.

Lebih lanjut dia menyebutkan, setiap jenis pestisida memiliki risiko kesehatan yang berbeda. Hal tersebut ditentukan oleh senyawa kimia dalam pestisida, residu di dalam bahan makanan, dan lamanya paparan terjadi.

Jika telanjur masuk ke dalam tubuh, kontaminasi pestisida sistemik berlebihan dalam jangka panjang bisa menyebabkan gangguan kinerja endokrin dan gangguan fungsi hati dan ginjal.

“Pestisida dengan efek sistemik diserap oleh tanaman dan beredar melalui jaringan tanaman, sehingga residunya dapat bertahan pada buah,” jelas dia.

Sedangkan pestisida nonsistemik, yang bekerja di permukaan tanaman, residunya cenderung menempel di luar dan lebih mudah dihilangkan melalui pencucian.

Namun, paparan pestisida nonsistemik berlebihan dalam jangka panjang dengan dosis tertentu juga dapat menimbulkan gangguan neurologis dan hormon.

Baca juga: Rincian Temuan Senyawa Kimia Berbahaya pada Anggur Shine Muscat di Thailand

Sebelum direspons Barantin sampai Kemenkes, Thai Pesticide Alert Network (Thai-PAN), Dewan Konsumen Thailand (TCC), dan Badan Pengawas Obat dan Makanan Thailand menemukan residu pestisida pada anggur Shine Muscat yang diimpor dari China.

Temuan tersebut dikemukakan pada Kamis (24/10/2024) setelah melakukan pengujian terhadap 23 dari 24 sampel anggur Muscat.

Hasil pengujian menunjukkan, terdapat kandungan senyawa kimia berbahaya yang dilarang, seperti chlorpyrifos dan endrin aldehyde.

Otoritas Thailand juga menemukan senyawa kimia berbahaya lain, seperti triasulfuron, cyflumetofen, chlorantraniliprole, flonicamid, etoxazole, dan spirotetramat.

Baca juga: Berkaca Kasus Temuan Zat Kimia di Anggur Shine Muscat, Ini Efek Pestisida dan Cara Cuci yang Benar

Leave a comment