Apa Saja Tanda dan Efek Kelebihan Makan Telur? Berikut Daftarnya
KOMPAS.com – Telur adalah salah satu produk hewani yang mengandung protein dan sering dikonsumsi.
Sebagian orang memilih makan telur karena harganya yang relatif terjangkau ketimbang protein hewani lainnya, seperti daging.
Walaupun bermanfaat untuk tubuh, namun telur tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyarankan, konsumsi telur idealnya satu butir sehari atau tiga butir dalam satu minggu.
Lantas, apa yang terjadi pada tubuh apabila makan terlalu banyak telur?
Baca juga: Makan Telur Setiap Hari, Apakah Sehat?
Tanda tubuh kelebihan makan telur
Dilansir dari Healthshots, Selasa (20/8/2024), mengonsumsi telur terlalu banyak dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti sakit perut pada sebagian orang.
Selain itu, beberapa orang juga mengalami perut begah atau rasanya dipenuhi gas dan kembung.
Orang yang memiliki kadar toleransi rendah terhadap telur mungkin mengalami lebih banyak masalah pencernaan, sehingga mereka harus menghindari makan telur.
Tanda seseorang terlalu banyak makan telur juga dapat timbul berupa gejala sindrom iritasi usus besar (IBS), seperti diare.
Terlebih, mengonsumsi telur bersama dengan makanan berlemak tinggi lainnya dapat memicu sembelit.
Pada orang yang memiliki riwayat alergi telur, makanan ini bisa menyebabkan reaksi alergi, seperti gatal, ruam, hidung berair, mata merah, hidung tersumbat, pusing, atau sesak napas.
Apabila mengalami gejala tersebut, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis lainnya. Hindari telur apabila pernah mengalami alergi setelah mengonsumsi telur.
Baca juga: Apa Manfaat Makan Telur Rebus Saat Sarapan?
Efek samping makan telur terlalu banyak
Ada beberapa potensi efek samping terlalu banyak makan telur untuk kesehatan, antara lain:
1. Kolesterol meningkat
Selama beberapa dekade, para ahli percaya bahwa kolesterol dalam kuning telur secara langsung berkontribusi terhadap peningkatan kolesterol dalam darah.
Satu butir telur mengandung jumlah kolesterol yang tinggi, yakni sekitar 190 miligram, dikutip dari Eat This Not That, Kamis (1/8/2024).
Kandungan tersebut mencapai lebih dari 60 persen dari batas harian yang ditetapkan oleh Dietary Guidelines for Americans, yakni 300 miligram.
Mengonsumsi beberapa butir telur per hari akan dengan cepat melampaui pedomen kolesterol harian.
Baca juga: Ramai soal Telur Omega 3, Bagaimana Cara Cek Keasliannya?
2. Meningkatkan risiko penyakit jantung
Penelitian pada 2019 yang diikuti hampir 30.000 orang di Amerika Serikat (AS) selama 17 meneliti apakah asupan telur memengaruhi risiko penyakit jantung.
Dilansir dari Only My Health, Jumat (12/1/2024) studi tersebut menemukan, orang yang mengonsumsi kolesterol dalam telur menghadapi risiko penyakit jantung sedikit lebih tinggi.
Kepala Layanan Klinik Nutrisi dan Diet Rumah Sakit Aster CMI, Bengaluru, India, Edwina Raj mengatakan, respons individu terhadap konsumsi telur bervariasi.
Orang dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes, gangguan ginjal, atau penyakit jantung sebaiknya berkonsultasi kepada dokter untuk menentukan batasan konsumsi telur.
Baca juga: Wanita Jepang Temukan Kuning Telur Berwarna Putih, Disebut karena Ayam Diberi Makan Nasi, Benarkah?
3. Risiko diabetes meningkat
Ada kemungkinan saat mengonsumsi telur dalam jumlah banyak dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kronis, seperti diabetes.
Dalam sebuah studi tahun 2009 di jurnal Diabetes Care, orang yang mengonsumsi lebih dari tujuh telur per minggu memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang mengonsumsi lebih sedikit telur.
Penelitian lain menemukan, mengonsumsi telur sebenarnya dapat meningkatkan kontrol gula darah dan sensitivitas insulin pada orang dengan pradiabetes dan tipe 2.
Oleh karena itu, Asosiasi Diabetes Amerika merekomendasikan telur sebagai salah satu sumber protein dan perlu divariasikan dengan asupan lainnya.
Tapi, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membuktikan apakah telur benar-benar dapat meningkatkan risiko diabetes.
Baca juga: 5 Manfaat Makan Telur Setiap Hari, Ampuh Meningkatkan Produktivitas
4. Berat badan bertambah
Sarapan dengan telur dan makanan berat seperti sosis, kentang goreng, panekuk manis, dan kopi yang diberita tambahan krim serta gula akan meningkatkan berat badan.
Anda mungkin menyadari berat badan Anda bertambah apabila sarapan telur dan asupan tinggi kalori lain menjadi kebiasaan sehari-hari.
Untuk kesehatan dan berat badan yang optimal, cobalah imbangi konsumsi telur dengan makanan yang tidak tinggi kalori.
Tambahkan beberapa sayuran seperti bayam segar, paprika potong dadu, atau tomat yang diiris.
Sayuran yang dikonsumsi bersama dengan telur akan menambahkan antioksidan dengan kalori yang jauh lebih sedikit.