Informasi Terpercaya Masa Kini

Bak Firasat,Mahasiswa UM Bengkulu Akhiri Hidup Saat Hari Wisuda,Singgung Bakal Pergi Jauh

0 3

TRIBUNBENGKULU.COM – Tewasnya Miko (25), mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Bengkulu yang akhiri hidup saat hari wisuda hingga kini terus bergulir. 

Menurut pengakuan orang tua korban, tidak ada tanda-tanda Miko bakal mengakhiri hidup. 

“Kalau surat-surat atau pesan-pesan khusus kepada kami itu tidak ada,” kata Edi, kakak kandung korban, Sabtu (26/10/24). 

Apalagi surat wasiat dari korban juga tidak ditemukan oleh pihak keluarga. 

Namun, terdapat beberapa gelagat aneh dari korban yang sempat mengatakan akan pergi jauh setelah acara wisudanya.

Disisi lain, sebelum kejadian tersebut korban sempat pergi jalan-jalan dengan pacarnya dan baru pulang ke rumah sekitar pukul 12.05 WIB.

Setelah pulang korban memang masih sempat melakukan chat melalui pesan WhatsApp kepada pacarnya yang berisikan permintaan maaf korban.

“Isi chatnya itu terakhir dia meminta maaf kepada pacarnya itu jika selama ini ada kesalahan itu saja. Chatnya itu dikirimkan sekitar pukul 01.00 WIB dini hari saat dia sudah di rumah usai jalan-jalan sama pacarnya itu,” ungkap Edi.

Dari cerita yang didapat oleh pihak keluarga dari pacar korban, selama jalan-jalan korban tidak menceritakan hal yang aneh. 

Namun sayangnya TribunBengkulu.com masih belum berhasil menemui pacar korban yang mendapatkan chat terakhir dari korban.

Sampai berita ini ditulis TribunBengkulu.com masih berusaha untuk menemui pacar korban yang kabarnya hadir pemakaman umum Kelurahan Bentiring sekitar pukul 10.20 WIB siang, Sabtu kemarin. 

Sosok Korban 

Selama hidup, Miko dikenal sebagai sosok yang pendiam dan tak banyak ulah.

Edy (50), tetangga depan rumah korban selama ini menceritakan bahwa sosok Miko bukan tipe anak yang aktif mengobrol jika ada kegiatan di lingkungan mereka.

Biasanya Miko lebih banyak diam dan tidak banyak bicara jika sedang ada acara hajatan ataupun kegiatan musibah di lingkungan Perumahan Bentiring Indah Blok D RT 18 RW 01 Kelurahan Bentiring, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu.

Miko biasanya hanya akan mengobrol jika ditanya atau diajak bicara saja, dan jarang mengajak orang untuk mengobrol.

“Bisa dibilang orangnya pendiam, biasanya kalau tidak ditegur, dia tidak akan mau mengobrol seperti kita ini,” kata Edy.

Hal senada juga disampaikan Anton (45) salah satu tetangga korban yang juga masih memiliki hubungan kekeluargaan dengan korban.

Meskipun pendiam, korban Miko termasuk orang yang aktif jika ada acara hajatan ataupun musibah di lingkungan tempat tinggalnya.

Termasuk juga pada saat lebaran, dirinya juga sering berkeliling ke rumah-rumah tetangga hanya sekedar untuk bersilaturahmi.

“Orangnya memang agak pendiam bisa dibilang kalau tidak kita tegur kadang tidak akan bicara. Tapi kalau kegiatan disini seperti misal ada kematian seperti ini dia rajin juga datang,” kata Anton.

Terpisah, Edi Handoko (31) kakak kandung korban membenarkan jika memang korban dikenal sebagai sosok yang pendiam di masyarakat.

Sedangkan di mata keluarga, sosok Miko termasuk sosok orang yang baik dan tidak banyak membuat ulah yang menyusahkan orang tua.

Bahkan sosok Miko juga dikenal sosok yang penyayang terutama terhadap kedua adik laki-lakinya yang saat ini baru duduk di bangku kuliah dan masin kelas 5 SD.

“Biasanya memang korban ini baru akan banyak ngobrol atau bicara dengan orang-orang yang benar-benar sudah ia kenal. Seperti adiknya atau teman-teman akrabnya seperti itu,” ujar Edi.

Kronologi 

Menurut keterangan tetangga korban, Rosmana, kondisi kamar Mi memang terkunci saat orangtua mencoba membangunkannya.

Curiga karena tidak ada sahutan, pintu kamar pun dirusak, hingga akhirnya Mi ditemukan dalam keadaan tergantung.

“Tadi kondisi pintu kamar korban dalam keadaan terkunci. Karena curiga korban tidak menyahut, kunci pintu langsung dirusak, dan saat pintu terbuka itulah korban ditemukan sudah tewas tergantung,” ungkap Rosmana.

Berdasarkan data yang terhimpun, korban diketahui baru pulang ke rumah pada Sabtu dini hari sekitar pukul 00.05 WIB. Setelah tiba, Mi langsung masuk ke kamarnya.

Mi juga sempat berkomunikasi melalui chat dengan seorang teman perempuan hingga sekitar pukul 02.00 WIB.

Namun, dalam percakapan tersebut tidak ada tanda-tanda atau kata-kata yang mengindikasikan niat untuk melakukan aksi bunuh diri.

Diperkirakan, Mi mengakhiri hidupnya sekitar pukul 02.30 WIB hingga 03.30 WIB, setelah percakapan terakhirnya di chat.

“Kabarnya korban itu sempat chat dengan pacarnya sampai dengan pukul 02.00 WIB. Namun, katanya tidak ada tanda-tanda atau kata-kata berpamitan dari korban,” ujar seorang tetangga korban.

Sementara itu, jenazah Mi dimakamkan di pemakaman umum Kelurahan Bentiring pada pukul 10.20 WIB.

Rumah korban pun ramai dipenuhi keluarga, tetangga, dan kerabat yang datang untuk melayat dan memberikan penghormatan terakhir.

Tragedi ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga yang tidak pernah menduga peristiwa ini akan terjadi di hari yang seharusnya menjadi momen bahagia (*)

Leave a comment