Apa Itu Omakase dan Bagaimana Etika Bersantapnya?
KOMPAS.com – Konsep makan “omakase” bisa ditemukan di sejumlah restoran di Jepang, terlepas dari makanan yang dihidangkan. Cara makan omakase ini juga mulai bisa ditemukan di beberapa restoran Jepang di Indonesia.
Berbeda dengan gaya makan pada umumnya, tamu yang datang ke restoran omakase, tak tahu banyak soal menu yang akan disajikan.
Frasa lengkap omakase shimasu sendiri berarti “saya percayakan padamu, koki.” Jadi, tamu hanya perlu menunggu makanan yang akan disajikan sang koki di depannya, seperti dilansir Master Class.
Baca juga: Pengalaman Bersantap Omakase di Junsei Yakitori and Bar di Jakarta
Tamu-tamu restoran omakase umumnya duduk di hadapan koki, melihat langsung pembuatan satu per satu makanan yang akan disajikan.
Konsep omakase paling mudah ditemukan di restoran sushi. Koki menyajikan jenis sushi bergantian, sesuai dengan set menu yang dipilih.
Etika bersantap omakase
Meski terkesan sederhana: duduk dan menyantap makanan yang disajikan koki, omakase bisa jadi membingungkan bagi pemula.
Bila baru pertama kali mencoba konsep makan ala Jepang ini, sebaiknya pelajari etika bersantap omakase.
Baca juga: Manisnya Dessert Omakase Olahan Susu dan Australian Butter Indomilk
- Jangan pilih-pilih makanan
Sesuai arti omakase, hindari memilih-milih makanan sepanjang bersantap dengan konsep “percaya pada koki” ini.
Hal itu disampaikan juga oleh Aman Lakhiani, koki sekaligus Co-Founder Junsei Yakitori and Bar.
“Sejujurnya, kalau mau menyantap omakase itu harus open ya. Jangan pilih-pilih mau makan ini atau hanya mau makan itu,” ujar Aman, dikutip dari berita Kompas.com.
- Ketahui biayanya
Tarif omakase umumnya lebih mahal daripada restoran biasa, mengingat layanan yang diberikan koki tak sekadar memasak, melainkan berinteraksi dan menyajikan menu secara langsung.
Belum lagi, bahan dan jumlah hidangan yang juga memengaruhi besaran harga omakase.
Namun demikian, tarif omakase tetap bervariasi, tergantung restorannya. Kamu bisa memastikan harga bersantap ala Jepang ini sebelum datang ke restoran.
- Ketahui durasinya
Demi menyantap seluruh menu yang akan disajikan koki dari awal sampai akhir, kamu tidak boleh buru-buru saat menikmati omakase.
Sediakan waktu bersantap 90-150 menit untuk omakase, seperti saran Aman, tergantung banyak hidangan dan tamunya.
Baca juga: Soal Video Jastip Sushi yang Viral di Medsos, Gerai Sushi di Bali Buka Suara
Semakin banyak sajian dalam set menu dan tamu yang dilayani, semakin lama omakase berlangsung.
- Ajak ngobrol koki
Jangan lupa berbincang dengan koki di depan selagi bersantap omakase. Hal ini termasuk salah satu keuntungannya.
Kamu bisa bertanya soal proses di balik menu yang disajikan sampai cara makan hidangan tertentu untuk mendapatkan pengalaman maksimal dari omakase.
- Tanya sebelum foto
Mengingat omakase lebih intim dari pada konsep makan biasa, jadi perlu bertanya mengenai hal satu ini.
Baca juga: Berapa Lama Sushi Tahan di Suhu Ruang?
Kamu bisa menanyakan kesediaan koki untuk mengabadikan momen bersantap tersebut atau sekadar memotret koki saat fokus menyiapkan hidangan.