Nabung Rp 10 Ribu Perhari Antarkan Warga 1 Desa di Jombang Umrah,Keberangkatan Dimulai Sejak 2023
TRIBUNJAKARTA.COM – Nabung Rp 10 ribu perhari sejak 2017 bikin warga di satu Desa Genukwatu, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur berangkat umrah pada Minggu (29/9/2024) lalu.
Bukan saja di tahun ini, warga satu desa itu sudah berangkat umrah sejak 2023 lalu.
Eks Kepala Desa Genukwatu, Sudirman menceritakan, ide menabung untuk ibadah haji dan umrah ini terinspirasi dari santunan yatim piatu yang ada sejak tahun 2012 di desa tersebut.
Di mana pada saat itu, donasi dari warga yang disalurkan tiap bulan rutin ke para yatim piatu sebesar Rp 10 juta sampai Rp 12 juta.
Padahal para warga tiap harinya hanya menabung sedikit demi sedikit saja.
“Waktu itu kemudian terpikir, bagaimana kalau kita menabung Rp 10.000 perhari. Kalau rutin setiap hari, hitungannya setelah 5 tahun pasti sudah banyak,” bebernya.
Ide ini kemudian disiarkan ke warga dari mulut ke mulut.
Hingga akhirnya di tahun 2018, pembukaan tabungan haji dan umrah diwujudkan bersama-sama dengan pengurus ranting NU Desa Genukwatu.
Sebanyak 200 orang ikut mendaftar dengan jumlah tabungan yang bervariasi.
“Jumlahnya tidak kita batasi, berapapun diterima. Karena memang pikiran kita dari awal, kalau rutin Rp 10.000 per hari, maka satu bulan ketemu Rp 300.000,” ungkap Sudirman.
“Dari Rp 10.000 perhari, akan ketemu berapa setelah lima tahun? Pasti sudah banyak kan. Ternyata, setelah berjalan 3 tahun, banyak yang merasa perlu menambah jumlah tabungan agar bisa cepat berangkat,” ujarnya dikutip dari Tribun Jatim, Sabtu (12/10/2024).
Alhasil, September 2023 lalu menjadi periode pertama warga di Desa Genukwatu berangkat umrah.
Sebanyak 55 orang berangkat di periode perdana itu. Bahkan beberapa warga yang berangkat merupakan seorang buruh tani.
“Tahun ini ada 35 orang, itu dari desa sini semua. Alhamdulillah, tahun depan ada banyak yang lunas dan bisa bareng-bareng berangkat umrah,” kata Sudirman.
Sudirman menjelaskan, untuk bisa berangkat umrah, setiap penabung wajib memenuhi jumlah tabungan minimal Rp 32,5 juta.
Jumlah minimal tabungan tersebut, lanjut Sudirman, ternyata bisa dipenuhi warga dengan cara rutin menabung.
Berawal dari Candaan
Selain itu, inspirasi untuk umrah bareng ini datang dari candaan sosok Sudirman.
Sudirman yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa Genukwatu periode 2007-2019 itu, sempat mengucapkan ‘umrah bareng di tahun 2017.
Kala itu, Sudirman bersama puluhan warga melakukan perjalanan ke Jawa Tengah untuk ziarah ke makam salah satu wali dari Walisongo.
Sebagai Kepala Desa Genukwatu, tentulah ia diminta untuk menyampaikan sambutan.
Dalam sambutannya, ia menyelipkan kalimat doa agar para peziarah bisa ke Tanah Suci untuk umrah.
Kalimat ini pun langsung diamini oleh para peziarah yang hadir.
“Waktu itu sebenarnya bercanda, tetapi semua waktu itu mengamini. Itu (berziarah) pada 2017,” ujarnya.
Ucapan Sudirman rupanya lekat dibenak para warga desa.
Mereka yang sering bertemu pun masih kerap membahas soal umrah bersama ini.
“Awalnya memang bercanda, tetapi kemudian banyak yang bertanya gimana caranya bisa umrah bareng-bareng,” pungkasnya.
Kemudian akhirnya dimulai menabung di tahun yang sama.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya