Jarang Diketahui, Ini 9 Tanda Diabetes yang Bisa Muncul pada Kulit
KOMPAS.com – Kulit sering kali menjadi cerminan kesehatan tubuh. Beberapa perubahan kulit bahkan bisa menjadi tanda awal diabetes.
Diabetes adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh tingginya kadar gula darah (glukosa) dalam tubuh.
Jika tak segera diobati, diabetes dapat menyebabkan komplikasi dan bisa mengancam nyawa.
Dengan mengenali tanda-tanda diabetes pada kulit, Anda dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Lantas, apa saja tanda diabetes yang bisa dilihat pada kulit?
Baca juga: Jarang Diketahui, Ini Gejala Diabetes yang Hanya Dialami Wanita
Tanda diabetes yang bisa dilihat pada kulit
Ada beberapa tanda diabetes yang bisa dilihat pada kulit, yakni:
1. Bercak gelap di lipatan tubuh (Acanthosis nigricans)
Acanthosis nigricans (AN) adalah kondisi kulit penderita diabetes yang ditandai dengan bercak berwarna gelap seperti beludru, dikutip dari CDC.
Bercak ini biasanya ditemukan pada lipatan tubuh seperti leher, ketiak, atau selangkangan. Terkadang, bercak ini juga bisa muncul pada lipatan tangan, siku, atau lutut.
Sebagai sinyal resistensi insuli, Acanthosis nigricans menjadi tanda pradiabetes atau diabetes tipe 2. Hal ini umum terjadi pada orang yang mengalami obesitas.
Baca juga: 3 Jenis Teh yang Tidak Boleh Diminum Penderita Diabetes, Apa Saja?
2. Dermaopati diabetes
Dermaopati diabetes adalah kondisi yang menyebabkan munculnya lesi kecil pada kulit, biasanya muncul pada tulang kering.
Tulang kering atau tibia terletak di bagian bawah kaki, tepatnya di antara lutut dan pergelangan kaki.
Dalam beberapa kondisi, bercak-bercak ini terlihat seperti bercak atau garis bulat berwarna merah atau cokelat pada kulit dan umum terjadi pada penderita diabetes.
Meski demikian, bercak ini tidak terasa sakit ataupun gatal pada area tersebut.
Baca juga: 5 Kebiasaan yang Bantu Stabilkan Gula Darah Penderita Diabetes
3. Nekrobiosis lipoidika
Nekrobiosis lipoidika merupakan kelainan kulit granulomatosa langka yang umumnya ditemukan pada tulang kering penderita diabetes.
Kondisi ini menyebabkan bercak berwana kuning, kemerahan, atau cokelat pada kulit.
Biasanya dimulai dengan benjolan kecil yang tampak seperti jerawat dan dapat berubah menjadi bercak kulit yang membengkak dan keras.
Selain itu, kondisi kulit yang langka ini dapat terasa gatal dan menyakitkan. Nekrobiosis lipoidika lebih sering dialami oleh wanita daripada pria.
Nekrobiosis lipoidika biasanya dapat berkembang ketika terjadi perubahan lemak dan kolagen (protein seperti serat dalam tubuh) di bawah kulit.
Baca juga: Awas, Sering Begadang Bisa Berujung Pada Diabetes Tipe 2
4. Kulit yang keras dan menebal
Seseorang yang menderita diabetes, akan merasakan kulit yang keras, tebal, dan tampak bengkak, bahkan ketika diabetes terkontrol dengan baik.
Dilansir dari American Academy of Dermatology Association, nama medis untuk kondisi ini adalah scleredema diabeticorum.
Kondisi ini sering kali terjadi pada punggung bagian atas, di mana kulit menebal dan mengencang secara perlahan-lahan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
Selain itu, scleredema diabeticorum juga dapat terjadi pada bahu, leher, atau di tempat lain, namun tidak pernah terjadi pada tangan atau kaki.
Baca juga: Studi Baru: Orang Kaya Rawan Terkena Kanker dan Orang Miskin Rentan Diabetes
5. Luka pada kulit sulit untuk sembuh
Seseorang yang memiliki gula darah tinggi dapat ditandai dengan luka pada kulit yang tak kunjung sembuh atau membaik.
Pasalnya, gula darah tinggi dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan sirkulasi yang buruk dan kerusakan saraf.
Kondisi ini terutama dialami oleh mereka yang memiliki diabetes tidak terkendali.
Sirkulasi yang buruk dan kerusakan saraf, menyulitkan tubuh untuk menyembuhkan luka, terutama terjadi pada kaki. Luka terbuka itu disebut ulkus diabetes.
Baca juga: Cara Alami untuk Membantu Menurunkan Gula Darah, Cocok bagi Penderita Diabetes
6. Lepuh diabetes
Bullosis diabeticorum atau luka lepuh merupakan kondisi kulit yang dapat menjadi tanda diabetes.
Kondisi ini ditandai dengan lepuh yang muncul secara spontan dan non-inflamasi. Biasanya, luka lepuh ini muncul di tungkai bawah, telapak kaki, lengan, dan tangan.
Lepuh ini tidak menimbulkan rasa sakit dan biasanya sembuh dengan sendirinya dalam waktu 2-6 minggu.
Bullosis diabeticorum lebih sering terjadi pada penderita diabetes yang tidak terkontrol dengan baik, diabetes yang sudah berlangsung lama, atau terjadi bersamaan dengan komplikasi lain.
Meskipun begitu, bullosis diabeticorum juga bisa terjadi pada sebagian orang sebagai pertanda awal dari diabetes atau prediabetes.
Baca juga: Ikan Apa yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Diabetes?
7. Benjolan kecil seperti jerawat meradang
Diabetes yang tidak terkendali dapat menyebabkan kadar trigliserida yang sangat tinggi, suatu jenis lemak yang beredar dalam darah.
Jika hal itu terjadi, tubuh dapat mengembangkan kondisi kulit yang disebut xanthomatosis erupsi.
Kondisi ini menyebabkan benjolan kecil berwarna kuning kemerahan pada bagian belakang tangan, kaki, lengan, kaki, dan bokong.
Baca juga: Kucing Akan Memiliki Postur Plantigrade Saat Mengidap Diabetes, Apa Itu?
8. Benjolan atau bercak kekuningan di sekitar kelopak mata
Benjolan dan bercak ini muncul ketika tubuh memiliki kadar lemak tinggi dalam darah.
Kondisi ini dapat menjadi tanda bahwa Anda memiliki diabetes yang tidak terkontrol dengan baik. Nama medis untuk kondisi ini adalah xanthelasma.
Terlepas dari warna kulit Anda, benjolan dan bercak ini terlihat berwarna kekuningan atau oranye kekuningan.
9. Kutil kulit
Skin tag atau kutil kulit bisa menjadi salah satu tanda diabetes, meskipun tidak selalu demikian.
Kulit kulit bisa menjadi tanda diabetes karena berkaitan dengan resistensi insulin. Selain itu, obesitas yang dikaitkan dengan diabetes juga bisa menjadi faktor penyebab skin tag.
Biasanya, pertumbuhan kutil yang paling sering terjadi pada kelopak mata, leher, ketiak, dan selangkangan.