Informasi Terpercaya Masa Kini

Ini 5 Fakta Manusia Silver di Yogyakarta Bergaji Rp 18 Juta Sebulan,Kok Bisa?

0 7

TRIBUN-MEDAN.com – Kehadiran manusia silver yang sering terlihat di sejumlah titik di Yogyakarta menjadi sorotan setelah sebuah video viral di media sosial. 

Manusia silver tersebut, yang sebelumnya diketahui menggebrak sebuah mobil, kini terungkap memiliki pendapatan fantastis hingga mencapai Rp18 juta per bulan. 

Meski demikian, keberadaan mereka menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat, sehingga Satpol PP Yogyakarta turun tangan untuk menertibkan keberadaan manusia silver di jalanan.

1. Viral Video Penggebrakan Mobil oleh Manusia Silver

Beberapa waktu lalu, sebuah curhatan warganet tentang pengalaman buruknya dengan manusia silver mengemuka di akun Instagram @merapi_uncover. 

Dalam curhatannya, warganet tersebut menceritakan bahwa mobilnya digebrak oleh seorang manusia silver setelah menolak memberikan uang. 

Kejadian ini membuat warga sekitar, terutama yang sering melewati lokasi tersebut, merasa resah dan terganggu. 

Kehebohan ini semakin meluas setelah video kejadian viral di media sosial.

Satpol PP Kota Yogyakarta segera merespons kejadian tersebut dengan melakukan razia terhadap manusia silver di area tersebut.

Pjs Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta, Octo Noor Arafat, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi individu yang diduga terlibat dalam penggebrakan mobil tersebut, meskipun mereka belum ditangkap sebagai pelaku langsung.

2. Pendapatan Fantastis Manusia Silver dapat Rp18 Juta Perbulan

Selain permasalahan yang disebabkan oleh aksi-aksi mereka di jalanan, terungkap juga fakta mengejutkan mengenai penghasilan manusia silver di Yogyakarta. 

Berdasarkan informasi dari Satpol PP Kota Yogyakarta, manusia silver yang diamankan di wilayah tersebut memiliki penghasilan yang cukup tinggi. 

Kepala Seksi Pengendalian Operasional Satpol PP Kota Yogyakarta, Yudho Bangun Pamungkas, mengungkapkan bahwa beberapa manusia silver yang diamankan dapat menghasilkan hingga Rp600.000 per hari.

“Biasanya mereka bisa mengumpulkan Rp400.000 hingga Rp600.000 dalam sehari. Ini adalah pendapatan yang didapatkan sebelum kami amankan,” kata Yudho. 

Jika dihitung secara bulanan, pendapatan seorang manusia silver di Yogyakarta bisa mencapai angka yang fantastis, yakni sekitar Rp18 juta per bulan.

3. Penyebab dan Tantangan Penertiban

Fenomena manusia silver, yang merupakan bagian dari kelompok gelandangan dan pengemis (gepeng), menjadi perhatian pihak berwenang di Yogyakarta. 

Mereka sering terlihat di tempat-tempat ramai, seperti di sekitar Jalan Taman Siswa, dengan berbagai cara untuk menarik perhatian warga.

Termasuk dengan melakukan aksi menggebrak mobil atau mendekati pengendara yang lewat.

Menurut Yudho, pihaknya sudah mengamankan 18 orang manusia silver hingga September 2024. 

Meskipun demikian, Satpol PP Kota Yogyakarta mengakui bahwa penertiban ini tidak mudah, karena mereka seringkali menghilang sementara setelah razia dilakukan. 

“Mereka tahu pola kerja Satpol PP, seperti jam-jam tertentu ketika ada pergantian shift. Ini yang dimanfaatkan oleh mereka,” ujar Yudho.

Namun, meskipun telah dilakukan penertiban, Satpol PP menyatakan bahwa kewenangan memberikan sanksi terhadap para manusia silver bukan berada di tangan mereka, melainkan Dinas Sosial (Dinsos) DIY. 

Oleh karena itu, Satpol PP hanya bisa mengamankan mereka untuk selanjutnya diteruskan ke Dinsos untuk pembinaan lebih lanjut.

4. Tanggapan dan Harapan Masyarakat

Baharuddin Kamba, anggota Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Yogyakarta, menyoroti fenomena ini dari sisi ekonomi. 

Ia menilai bahwa penghasilan yang diperoleh oleh manusia silver bisa sangat tinggi, mengingat jika dihitung selama sebulan bisa mencapai Rp18 juta. 

“Jika dikalikan satu bulan, bisa mencapai Rp18 juta. Ini tentu menjadi perhatian kita semua,” ujar Baharuddin.

Baharuddin juga mengingatkan bahwa meskipun pendapatan manusia silver terbilang tinggi, perilaku mereka yang mengganggu kenyamanan warga dan pengguna jalan harus segera ditangani dengan serius. 

“Tindakan menggebrak kendaraan dan merusak cat mobil sudah melanggar etika dan dapat merugikan masyarakat. Satpol PP perlu melakukan razia secara rutin untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan warga,” jelasnya.

5. Satpol PP Yogyakarta Gencarkan Razia

Menanggapi keluhan masyarakat, Satpol PP Kota Yogyakarta berencana untuk terus melakukan penertiban dan razia terhadap manusia silver. 

Pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk memberikan pembinaan yang tepat bagi para manusia silver yang diamankan.

“Kami akan terus melakukan razia dan berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk memberikan pembinaan kepada mereka, agar mereka bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih layak,” ungkap Octo Noor Arafat.

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram , Twitter dan WA Channel

Leave a comment