Bolehkah Salat Tahajud Berjamaah? Ini Pandangan Para Ulama
Salat tahajud dikenal sebagai salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam. Salat ini memiliki keutamaan yang sangat besar karena menunjukkan usaha seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT di saat kebanyakan orang tertidur lelap.
Namun, muncul pertanyaan di kalangan umat Islam ‘Apakah salat tahajud boleh dilakukan secara berjamaah?’ Ada berbagai pandangan dari para ulama mengenai hal ini, tergantung pada situasi dan niat pelaksanaan salat tersebut.
Pada kesempatan ini, Popmama.com akan membahas lebih lanjut mengenai bolehkah sholat tahajud berjamaah? Serta bagaimana tata cara salat tahajud yang benar agar mendapatkan keutamaan yang maksimal.
Bolehkah Salat Tahajud Berjamaah?
Mengenai boleh tidaknya salat tahajud dilakukan secara berjamaah, para ulama memiliki pandangan yang berbeda-beda, namun ada beberapa prinsip yang dapat dijadikan pedoman.
Syekh al-Batini berpendapat bahwa salat tahajud yang dilakukan secara berjemaah dalam kajian fikih klasik dikenal dengan istilah ta’qib, yaitu mengerjakan salat sunnah berjemaah apa pun selain salat tarawih.
Menurut Mazhab Hanafi, hukum melaksanakan ta’qib seperti salat tahajud berjemaah adalah makruh. Hal ini didukung oleh pandangan Ibnu Muflih yang menyatakan bahwa sebaiknya salat sunnah dilakukan berjemaah hanya satu kali saja.
Oleh karena itu, jika seseorang sudah melaksanakan salat tarawih secara berjemaah, salat tahajud sebaiknya dikerjakan sendirian. Penegasan mengenai hal ini juga dapat ditemukan dalam karya Ibnu Najim, al-Bahr ar-Raiq Syarh Kanz Daqaiq, serta dalam kitab Bada’i as-Shana’i fi Tartib as-Syara’i oleh al-Kasani.
Dalam konteks ini, makruh berarti bahwa lebih baik dihindari, meskipun tidak sampai haram. Mazhab Hanafi dan beberapa ulama lainnya menganjurkan agar ibadah sunnah seperti salat tahajud dilaksanakan sendiri untuk menjaga kekhusyukan dan meningkatkan nilai kedekatan dengan Allah SWT.
Pengertian Salat Tahajud
Salat tahajud adalah salah satu salat sunnah yang dilakukan pada malam hari setelah tidur. Salat ini termasuk dalam jenis Qiyamul Lail, yaitu ibadah malam yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Allah SWT pun memuji orang-orang yang melaksanakan ibadah pada sepertiga malam, seperti yang disebutkan dalam Al-Quran:
“Dan pada sebagian malam hari, bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra’: 79)
Waktu pelaksanaan salat tahajud adalah setelah salat Isya hingga menjelang Subuh, dengan waktu yang paling utama adalah sepertiga malam terakhir, antara pukul 2 hingga 4 dini hari. Pada waktu tersebut, suasana hening dan tenang membantu seseorang untuk lebih khusyuk dan fokus dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Tata Cara Melaksanakan Salat Tahajud
Bagi kamu yang ingin melaksanakan salat tahajud, berikut ini adalah tata cara yang bisa diikuti:
Mengucapkan niat shalat Tahajud:
Ushallî sunnatat tahajjudi rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:
“Aku niat salat sunah tahajud dua rakaat (dengan menghadap kiblat) karena Allah Taala.”
Setelah salam atau selesai seluruh rangkaian shalat kemudian membaca doa yang dipanjatkan Rasulullah berdasarkan riwayat Imam al-Bukhari dan Muslim sebagaimana berikut:
Allahumma lakal hamdu anta nuurussamaawaati wal ardhi wa man fiihinna. Walakal hamdu anta qoyyimussamaawaati wal ardhi wa man fihinna. Walakal hamdu anta robbussamaawaati wal ardhi wa man fiihinna walakal hamdu anta mulkussamaawaati wal ardhi wa man fiihinna. Walakal hamdu anta mulikussamaawaati wal ardhi walakal hamdu antal haqqu wa wa’dukal haqqu, wa qoulukal haqqu, wa liqoo ukal haqqu. Waljannatu haqqun wannaaru haqqun wannabiyyuuna haqqun, wa muhammadun haqqun, wassaa ‘atuhaqqun. Allahumma laka aslamtu. Wa ‘alaika tawakkalu, wabika amantu, wa ilaika aanabtu, wabika khooshomtu, wa ilaika haakamtu, faaghfirly maa qoddamtu wa maa akhkhortu. Wa ma asrortu wa maa a’lantu. Antal muqoddimu wa antal mu akhkhiru. La ilaa ha illaa anta anta ilaahii la ilaaha illa anta.
Artinya:
“Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad ﷺ itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.”
Jadi, itu tadi ulasan terkait bolehkah sholat tahajud berjamaah? Dengan memahami pandangan para ulama serta tata cara pelaksanaan salat tahajud, semoga kita semua dapat menjalankan ibadah ini dengan benar dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
Selalu niatkan setiap ibadah hanya untuk mencari ridha-Nya, agar amal ibadah kita diterima dan mendatangkan kebaikan bagi hidup kita.
Baca juga:
- Panduan Niat Salat Qobliyah (Badiyah Maghrib), Beserta Manfaatnya
- Keutamaan dan Niat Salat Qobliyah Isya (Badiyah Isya)
- Niat Salat Qobliyah Dzuhur (Badiyah Dzuhur) Lengkap dengan Keutamaan