Informasi Terpercaya Masa Kini

Kisah Abadi Masyarakat Arab dan Unta: Sahabat Setia di Padang Pasir

0 10

RIYADH, KOMPAS TV – Di tengah luasnya gurun pasir yang membentang di kawasan Arab, ada sebuah cerita yang mengisahkan ikatan tak terpisahkan antara masyarakat Arab dan unta. 

Hubungan ini bukan sekadar cerita, tetapi sudah menjadi bagian dari perjalanan sejarah, yang merentang jauh ke masa lalu.

Kaum Bedouin, penduduk asli gurun yang tangguh, menemukan sahabat yang luar biasa dalam diri unta. Di tengah panasnya gurun yang tak berkesudahan, unta menjadi penyelamat hidup mereka. 

Dengan daya tahan yang luar biasa, unta membawa beban berat dalam perjalanan jauh yang dilakukan para Bedouin saat mereka berkelana mencari makanan dan air. 

Tak hanya sebagai alat transportasi, unta juga menjadi simbol kebanggaan, sering kali diberikan sebagai hadiah berharga kepada para pemimpin besar di setiap masa.

Menurut Dr. Mohammed Al-Otaibi, ketua Saudi Society for Camel Studies, unta memiliki hubungan mendalam dengan masyarakat Arab yang melampaui sekadar fungsi praktis. 

Ia menyebutkan bahwa unta betina bernama Al-Qaswa, yang ditunggangi oleh Nabi Muhammad, adalah salah satu unta yang paling dikenal dan dihormati. 

Al-Qaswa dianggap sebagai unta kedua paling terkenal setelah unta Nabi Saleh, dan sampai hari ini, namanya masih hidup dalam memori kolektif orang Arab dan umat Muslim di seluruh dunia.

Bukan hanya dalam sejarah lisan, unta juga tercatat dalam teks-teks suci. Al-Qur’an sering merujuk pada unta sebagai tanda kebesaran dan kemurahan hati Allah. 

Berbagai hadits juga menyoroti posisi penting unta dalam masyarakat Arab, di mana mereka dipandang sebagai makhluk yang sangat dihormati.

Baca Juga: Unta Padati Area Wisata Jalur Sutra Lanzhou, China Pasang Lampu Lalu Lintas

Unta, Simbol Kekayaan dan Kehidupan

Keterikatan antara unta dan masyarakat Arab bukan hanya soal perjalanan atau bantuan praktis di gurun pasir, tetapi juga soal simbolisme yang dalam. 

Di zaman dahulu, istilah “kekayaan” dan “unta” sering digunakan bergantian dalam bahasa sehari-hari. Ini menunjukkan betapa pentingnya unta dalam kehidupan ekonomi dan sosial orang Arab.

Dr. Hind Al-Mutairi, seorang akademisi dari Universitas King Saud, menjelaskan bahwa unta sering dijuluki sebagai “kapal gurun,” sebuah istilah yang mencerminkan betapa mereka menjadi alat utama pergerakan dan kelangsungan hidup di lingkungan yang keras. 

Bagi masyarakat Arab, unta adalah pelindung dan penyelamat dalam gurun yang tak ramah. Oleh karena itu, ikatan emosional mereka dengan unta sangat mendalam. Mereka tak hanya memperhatikan kesehatan dan kekuatan unta, tetapi juga memahami dengan baik sifat-sifat unik setiap hewan ini.

Menurut Al-Mutairi, masyarakat Arab bahkan memberikan banyak nama kepada unta untuk mencerminkan karakteristik mereka yang beragam. 

Ada ratusan istilah untuk menggambarkan unta berdasarkan usia, jenis kelamin, dan bahkan kondisi fisiknya. 

Misalnya, ada nama khusus untuk unta yang cepat, unta yang menghasilkan banyak susu, atau bahkan unta yang sedang kehausan. 

Keanekaragaman istilah ini memperkaya bahasa Arab dan menjadi bagian penting dalam budaya sastra mereka, terutama dalam puisi kuno. Tercatat, bahasa Arab memiliki lebih dari 10.000 kata yang terkait dengan unta.

Baca Juga: Kontes Unta Tercantik Sejagad Digelar di Arab Saudi Berhadiah USD26 Juta, Siapakah Unta Tercantik?

Unta dalam Puisi dan Tradisi Arab

Puisi Arab, khususnya yang berasal dari suku-suku Bedouin, sering memuji unta betina, terutama karena peran mereka yang begitu besar dalam kehidupan sehari-hari di gurun. 

Unta tak hanya dihargai karena kekuatannya dalam membawa beban berat menempuh jarak jauh, tetapi juga karena manfaat lain yang mereka berikan.

Seperti yang dijelaskan Dr. Al-Otaibi, unta menyediakan daging dan susu yang menjadi sumber pangan, serta wol yang digunakan untuk membuat tenda. 

Selain itu, unta juga memiliki makna simbolis yang mendalam. Di berbagai zaman, unta diberikan sebagai hadiah berharga kepada raja-raja dan pemimpin terkemuka, menunjukkan rasa hormat dan penghormatan yang tinggi.

Baca Juga: Ini Dia Unta Tercantik di Dunia Bernama Massakata, Pemenang Kontes Kecantikan Unta di Arab Saudi

Warisan Arab dan Peran Unta di Arab Saudi

Di Arab Saudi, unta tidak hanya menjadi bagian dari sejarah, tetapi juga terus dilestarikan sebagai warisan budaya yang penting. Di bawah kepemimpinan Raja Abdulaziz, unta memegang peran kunci dalam penyatuan kerajaan. 

Raja Abdulaziz dikenal sangat mencintai unta, bahkan ia menunjuk orang-orang khusus untuk mengawasi mereka, karena unta adalah tulang punggung pasukannya dalam membangun kerajaan.

Salah satu bukti perhatian besar raja terhadap unta adalah kebiasaannya memberikan hadiah berupa unta-unta berharga kepada para pemimpin suku dan pengikut setianya. 

Tradisi ini terus berlanjut di bawah pemerintahan raja-raja Saudi berikutnya, seperti Raja Saud, Raja Faisal, Raja Khalid, Raja Fahd, dan Raja Abdullah. 

Festival Janadriyah, yang dikenal di seluruh dunia, menjadi salah satu ajang untuk merayakan hubungan istimewa ini, dengan diadakannya perlombaan balap unta serta pameran warisan budaya Saudi.

Di bawah pemerintahan Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, unta mendapatkan perhatian yang lebih besar lagi. 

Dibentuknya Camel Club dan diadakannya festival-festival yang dinamai sesuai dengan kedua pemimpin tersebut merupakan bukti nyata pentingnya unta dalam budaya Saudi.

Pada Februari 2023, pemerintah Saudi juga secara resmi mengadopsi statuta dari International Camel Organization, yang semakin memperkuat posisi unta dalam budaya Arab. 

Tak hanya itu, tahun 2024 telah ditetapkan sebagai Tahun Unta, menunjukkan bahwa warisan ini akan terus dirayakan dan dijaga dengan bangga. 

Bahkan, paspor Arab Saudi kini menampilkan gambar kawanan unta sebagai lambang keterikatan warga negara dengan warisan budaya mereka yang kaya.

Leave a comment