Viral karena Khasiatnya untuk Diet, Hati-hati Makan Beras Porang juga Simpan Efek Samping
GridHEALTH.id – Beras porang, atau dikenal juga sebagai konjak, adalah alternatif nasi yang semakin populer karena kandungan serat tinggi dan rendah kalori.
Beras porang diolah dari umbi porang, tanaman yang banyak ditemukan di Indonesia, dan sering kali digunakan dalam berbagai produk diet.
Meskipun memiliki manfaat kesehatan, seperti membantu menurunkan berat badan dan mengontrol kadar gula darah, ternyata ada beberapa efek samping yang perlu diperhatikan saat mengonsumsi beras porang secara berlebihan, lo.
Wah, apa saja ya efek sampingnya? Yuk, simak fakta selengkapnya di sini.
Efek samping makan beras porang
Melansir dari berbagai sumber, ini adalah beberapa efek samping yang bisa ditimbulkan dari makan beras porang.
1. Gangguan pencernaan
Salah satu efek samping utama dari beras porang adalah potensi gangguan pencernaan. Beras porang kaya akan serat glukomanan, yang dapat membantu memperlancar pencernaan dan meningkatkan rasa kenyang.
Namun, asupan serat yang terlalu tinggi dalam waktu singkat bisa menyebabkan masalah seperti kembung, perut terasa penuh, gas berlebih, dan diare atau sembelit.
Bagi orang yang tidak terbiasa dengan asupan serat tinggi, tubuh bisa bereaksi dengan cara yang kurang nyaman.
Oleh karena itu, disarankan untuk mengonsumsi beras porang secara bertahap, sehingga tubuh dapat menyesuaikan diri dengan kadar serat yang lebih tinggi.
2. Obstruksi usus
Efek samping serius namun jarang terjadi dari mengonsumsi produk porang, termasuk beras porang, adalah risiko obstruksi usus. Ini terjadi karena glukomanan dalam beras porang mengembang ketika bercampur dengan air.
Jika tidak dikonsumsi dengan cukup air, serat yang mengembang ini dapat menyumbat saluran pencernaan, terutama pada orang yang memiliki masalah pencernaan sebelumnya.
Baca Juga: Awas Dibalik Manfaatnya, Makan Beras Merah Ternyata juga Simpan 7 Efek Samping Ini
Untuk mencegah hal ini, pastikan selalu mengonsumsi beras porang dengan air yang cukup, karena glukomanan membutuhkan banyak cairan agar dapat dicerna dengan baik dan melewati saluran pencernaan tanpa menyebabkan masalah.
3. Alergi
Meskipun jarang, beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap beras porang. Gejala alergi bisa termasuk gatal-gatal, ruam, atau kesulitan bernapas.
Jika Anda belum pernah mencoba beras porang sebelumnya, sangat penting untuk memulainya dengan porsi kecil untuk melihat bagaimana tubuh bereaksi terhadapnya. Jika Anda mengalami gejala alergi, segera hentikan konsumsi dan konsultasikan dengan dokter.
4. Interaksi dengan obat
Glukomanan dalam beras porang memiliki sifat yang dapat memperlambat penyerapan obat-obatan tertentu dalam tubuh.
Oleh karena itu, jika Anda sedang menjalani pengobatan, khususnya untuk diabetes atau kolesterol, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi beras porang secara rutin.
Mengonsumsi beras porang bersama obat-obatan dapat mempengaruhi efektivitas obat, sehingga dosis atau jadwal obat mungkin perlu disesuaikan.
5. Penurunan gula darah yang berlebihan
Beras porang dikenal dapat membantu mengontrol kadar gula darah karena kemampuannya memperlambat penyerapan glukosa. Namun, bagi penderita diabetes yang sedang menjalani pengobatan untuk menurunkan gula darah, ini bisa menjadi masalah.
Konsumsi beras porang secara berlebihan dapat menyebabkan penurunan gula darah yang berlebihan (hipoglikemia). Oleh karena itu, penting untuk memantau kadar gula darah dan berkonsultasi dengan profesional medis.
Beras porang memiliki banyak manfaat, terutama untuk mereka yang ingin menurunkan berat badan atau mengontrol kadar gula darah. Namun, seperti makanan lainnya, konsumsi beras porang perlu dilakukan dengan bijak.
Beberapa efek samping seperti gangguan pencernaan, obstruksi usus, alergi, dan interaksi obat bisa terjadi jika beras porang dikonsumsi secara berlebihan atau tanpa perencanaan yang tepat.
Selalu perhatikan asupan cairan dan konsultasikan dengan dokter jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu sebelum mengonsumsi beras porang secara rutin. (*)
Baca Juga: Tak Perlu Khawatir Lagi Gula Darah Melonjak, Begini Cara Mengurangi Kadar Gula pada Nasi Putih