Pembubaran Diskusi Diaspora dan Aktivis, IM57+ Institute: Kemunduran Demokrasi
TEMPO.CO, Jakarta – IM57+ Institute mengkritik pembubaran agenda diskusi acara Diaspora yang digelar Forum Tanah Air (FTA) di hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu, 28 September 2024. “Pembubaran diskusi menjadi suatu kemunduran demokrasi,” ujar Ketua IM57+ Institute, M Praswad Nugraha, Sabtu, 28 September 2024.
Dalam video yang beredar tampak sekelompok orang yang tidak dikenal menggunakan baju bebas dan celana jins masuk ke ruang diskusi. Mereka merusak panggung dan meminta peserta forum untuk bubar.
Diskusi dengan agenda silaturahmi kebangsaan Diaspora di luar negeri bersama tokoh dan aktivis nasional tersebut akhirnya urung terselenggara. Belum jelas apa alasan kelompok tersebut membuat kegaduhan di forum.
Menurut Praswad, aksi pembubaran tersebut merupakan bentuk intervensi dari kebebasan berpendapat dan sudah melawan hukum. “Pengusutan tuntas harus dilakukan secara komprehensif,” ujar dia.
Ia meminta apara penegak hukum tidak lepas tangan atas peristiwa pembubaran diskusi tersebut. Menurutnya, pembubaran sebuah diskusi adalah bentuk kegagalan Kepolisian dan Presiden sebagai panglima penegak hukum di Indonesia.
Mantan Ketua Umum Muhammadiyah, Din Syamsuddin, yang hadir di forum tersebut, mengatakan kelompok itu sudah ada di depan hotel sejak pagi. Menurutnya ada polisi yang bertugas, namun tidak terlihat upaya pengadangan terhadap pengacau.
Acara yang semula dibuat sebagai forum diskusi lantas beralih menjadi konferensi pers. Peserta diskusi dan pembicara yang hadir mengecam tindakan kelompok yang membuat keonaran.
Ketua Forum Tanah Air (FTA), Tata Kesantra yang sengaja datang dari New York turut menyayangkan kejadian tersebut. Dia menyebut kejadian pagi itu sangat memalukan. Terlebih, forum itu juga disaksikan oleh para Diaspora Indonesia di 22 negara melalui streaming youtube.
Defara Dhanya Paramitha berkontribusi dalam artikel ini
Pilihan Editor: Cerita Mantan Panglima Militer Jamaah Islamiyah soal Kekuatan Tempur JI yang Kini Bubar