Informasi Terpercaya Masa Kini

Hasil Survei Elektabilitas Pilkada Jabar 2024,Dedi Mulyadi Dapat Limpahan Suara Pendukung RK

0 4

TRIBUNKALTIM.CO – Inilah hasil survei Pilkada Jabar 2024, Dedi Mulyadi dapat limpahan suara pendukung Ridwan Kamil.

Sebagai informasi, Pilkada Jabar 2024 diikuti empat paslon yakni Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie, Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina dan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja.  

Meski ada empat paslon di Pilkada Jabar 2024, persaingan paling terlihat antara Dedi Mulyadi dan Ahmad Syaikhu, apakah Acep Adang Ruhiat dan Jeje Wiradinata bisa bersaing?

Dari survei Pilkada Jabar 2024 tergambar persaingan antara Dedi Mulyadi, Ahmad Syaikhu, Acep Adang Ruhiat dan Jeje Wiradinata.

Baca juga: KPU Kaltim Tetapkan soal APK Pilkada 2024, Saat Kampanye dan Aturan Ukurannya

Keempat paslon di Pilkada Jabar 2024 telah mengambil nomor urut, Senin (23/9/2024) berikut hasilnya:

1. Nomor urut 1 Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina 

2. Nomor urut 2 Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja

3. Nomor urut 3 Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie

4. Nomor urut 4 Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan

Gambaran persaingan keempat paslon di Pilkada Jabar 2024 ada dalam sejumlah survei.

Indikator Politik Indonesia

Survei ini dilakukan pada 2-8 September 2024 menggunakan metode simple random sampling dengan toleransi kesalahan atau margin of error +- 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. 

Jumlah responden yang dlibatkan adalah sebanyak 1.200 orang dari seluruh Provinsi Jabar menggunakan metode wawancara tatap muka.

Berdasarkan hasil survei, pendukung Ridwan Kamil mengalihkan suaranya ke Dedi Mulyadi dan sebagian kecil lainnya, ke Ahmad Syaikhu.

“Dedi Mulyadi paling mendapatkan limpahan suara dari basis pendukung Ridwan Kamil. 

Nama-nama lain kalau kita lihat di situ ada pergerakan Pak Syaikhu tapi juga masih sangat landai dalam simulasi ini, dari 0,7 jadi 2,2 persen,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei virtual, Kamis (12/9/2024).

Burhanuddin menambahkan, basis pendukung Ridwan Kamil sebelumnya mendominasi pada survei Pilgub pada Juli 2024. Kini, mayoritas pendukung telah beralih ke Dedi Mulyadi.

“Dari data ini kita bisa simpulkan untuk sementara basis pemilih Ridwan Kamil yang sebelumnya mendominasi di survei di bulan Juli itu banyak yang lari ke Dedi Mulyadi, sebagian ke Ahmad Syaikhu, seperti nama lain seperti Pak Acep Adang dan Pak Jeje itu dengan segala hormat dan maaf itu belum kompetitif dalam survei awal September ini,” katanya.

Burhanuddin Muhtadi, mengatakan elektabilitas Dedi-Erwan paling tinggi. 

Kemudian Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie sebanyak 10,98 persen.

“Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan kurang lebih 77,81 persen . Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie 10,98 persen , hampir 11 persen , nama yang lain berimbang antara Acep-Gitalis dan Jeje-Ronald 2,24 persen , angka berikutnya lebih tinggi sedikit antara Acep dan Gitalis,” sebutnya.

 Survei Indikator terhadap Pilgub Jabar 2024

Berikut hasil survei Pilgub Jabar 2024 yang digelar Indikator Politik pada 2-8 September:

Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan 77,81 persen

Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie 10,98 persen

Acep Dadang Ruhiyat-Gitalis Dwi Natarina 2,24 persen

Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja 2,24 persen

Tidak jawab/tidak tahu 6,73 %

Burhanuddin kemudian menjelaskan faktor pemilih memilih jagoannya.

Di antaranya adalah pemilih menilai calon gubernur memiliki perhatian terhadap rakyat hingga soal popularitas.

“Empat dari 10 orang Jawa Barat itu memilih calon gubernur karena faktor orangnya perhatian sama rakyat. Tapi ada pemilih memilih calon yang ada itu karena faktor belum tahu nama yang lain, karena tingkat kedikenalan tidak berimbang,”jelasnya.

Terbaru di pertengahan September 2024, Katadata Telco Survey oleh Katadata Insight Center (KIC) merilis hasil survei Pilkada 2024 di sejumlah wilayah termasuk Jabar. 

KIC melakukan survei Pilkada 2024 di 6 provinsi dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) terbanyak di Indonesia, yakni Jakarta, Jawa Barat (Jabar), Banten, Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim) dan Sumatera Utara (Sumut).

Survei terbaru Pilkada 2024 dari KIC ini digelar dalam periode 4-9 September 2024.

Selain elektabilitas, analisis survei juga dilakukan dengan kacamata telco behavior.

Segmentasi pemilih dipilah berdasarkan pola perilaku pemilih dalam penggunaan telekomunikasi.

Baca juga: Hasil Survei Pilkada Jabar 2024 Terkini, Cagub Terkuat Sementara Ini, Pengamat: Memetakan Kekuatan

Pemilahan ini membentuk 12 segmentasi yang menjadi dasar untuk menganalisis elektabilitas para pasangan calon di tiap provinsi.

Survey Manager KIC, Satria Triputra Wisnumurti, dalam rilisnya, Kamis (19/9/2024 ) mengatakan, survei pilkada di enam provinsi bertujuan melihat elektabilitas pasangan calon melalui analisis telco behavior.

Analisis elektabilitas melalui segmentasi pemilih telco akan menjembatani strategi meraup suara melalui ranah digital.

Hal ini diperkuat dengan enam provinsi tersebut merupakan wilayah besar dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) terbanyak.

Dari survei KIC, di Pilkada Jabar 2024 nama Dedi Mulyadi unggul.

Calon Gubernur nomor urut 4 di Pilkada Jabar 2024, Dedi Mulyadi unggul di segmen pemilih finance-business oriented & consumer-focused.

Hasil survei Pilkada Jabar 2024 dari KIC:

  • Popularitas

– Dedi Mulyadi 77 persen

– Ahmad Syaikhu 20 persen

  • Elektabilitas

– Dedi Mulyadi 50 persen

– Ahmad Syaikhu 3 persen

Dalam rilis survei Pilkada Jabar 2024 dari KIC tidak disebutkan hasil untuk Acep Adang Ruhiat dan Jeje Wiradinata. 

Baca juga: Bakal Paslon Masih Bisa Gugur, 22 September Penetapan Pemenuhan Syarat Maju Pilkada Jabar 2024

Elektabilitas Ahmad Syaikhu Terdampak Kekecewaan Pendukung Anies pada PKS

Dari survei terbaru yang dilakukan  yang dilakukan Indikator Politik Indonesia awal September, nama Anies Baswedan Gubernur Jakarta 2017-2022 itu masih disebut sebagian kecil responden sebagai cagub.

Seperti diketahui, Anies sempat santer diisukan bakal diusung PDIP maju Pilkada Jabar, namun batal di detik-detik akhir.

Efek Anies Baswedan di Jabar justru paling berdampak pada calon PKS.

Di Jabar, Presiden PKS Ahmad Syaikhu terjun langsung sebagai cagub berdampingan dengan Ilham Akbar Habibie yang diusun NasDem.

Namun, pasangan Syaikhu-Ilham hanya berada di posisi kedua survei elektabilitas paslon Pilkada Jabar.

Sedangkan di posisi pertama adalah paslon Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan yang diusung 13 partai, Golkar, Gerindra, PAN, Demokrat, PSI, Perindo, Hanura, Gelora, Garuda, PBB, PKN, Partai Ummat dan Partai Buruh.

Di bawahnya ada paslon Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina dari PKB dan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja dari PDIP.

lihat foto Jika suara tidak sah lebih banyak dari suara sah di Pilkada Jakarta. Gubernur dan Wakil Gubernur yang terpilih ternyata akan mendapat imbas serius.

Hasil Survei

Pada pertanyaan terbuka top of mind soal siapa yang akan dipilih menjadi Gubernur Jabar, nama Anies Baswedan masih muncul.

Survei ini dilakukan pada 2-8 September 2024 dengan melibatkan 1.200 responden yang diambil melalui metode simple random sampling.

Margin of error survei ini sekitar ± 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen, responden berasal dari seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat.

0,2 persen responden memilih Anies jadi Gubernur Jawa Barat jika pemilihan dilakukan sekarang.

Selain Anies, nama Gubernur Jabar 2018-2023 Ridwan Kamil yang maju Pilkada Jakarta juga masih dipilih bahkan dengan prosentase, 2,4 persen.

Baca juga: Peluang Anies Baswedan Maju Pilkada Jabar 2024, Ini Jawaban Puan Maharani dan Kode DPD PDIP

Sedangkan yang benar-benar top of mind alias jadi pilihan mayoritas responden adalah Dedi Mulyadi, 40,7 persen.

Selain ketiga nama itu, elektabilitasnya secara pilihan terbuka di bawah 2,4 persen.

Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menganalisis, rendahnya elektabilitas pasangan PKS dan NasDem karena pengaruh Anak Abah, alias pendukung Anies Baswedan.

PKS memang identik dengan Anies, berlatar Pilkada Jakarta 2017 lalu dan Pilpres 2024 yang saling mendukung.

Terlebih Anies karib dengan corak Islam dan modern seperti halnya PKS.

Namun, batalnya PKS mengusung Anies di Pilkada Jakarta membuat anak abah ngambek kecewa, termasuk yang berada di Jabar.

Sehingga, Anak Abah tidak menunjukkan dukungannya kepada calon PKS, sang Presiden, Ahmad Syaikhu.

“Kemarin sempat muncul nama Anies Baswedan sebagai calon gubernur yang pertama kali dilontarkan oleh PKS di Jakarta.

Kemudian PKS dalam konteks Pilkada Jakarta itu berkoalisi dengan KIM (Koalisi Indonesia Maju) mengusung pasangan Ridwan Kamil dan suswono.”

“Nah kalau Teori ini benar bahwa pendukung Anies Baswedan masih tanda kutip ngambek karena merasa diprank oleh PKS karena junjungannya gagal mencalonkan diri,” papar Burhanuddin pada saat rilis survei tersebut, Kamis (12/9/2024).

“Maka kalau teori itu benar ada keengganan dari sebagian pendukung Anies untuk memilih Ahmad Syaikhu dan Ilham Akbar Habibie,” lanjutnya.

Namun, kata Burhanuddin, analisis itu masih harus diuji. Sebab waktu survei sangat dekat dengan batas akhir pendaftaran Pilkada, di mana kekecewaan Anak Abah masih tinggi.

“Apakah ngambeknya itu ngambek permanen atau ngambek temporer.

Karena kan kejadiannya baru berlangsung kita turun ketika pendukung Anies lagi marah nih merasa diprank,” jelasnya.

Survei Pilkada Jabar 2024 Lainnya

Masih di bulan September 2024,  Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Network Denny JA merilis hasil survei terbaru jelang  Pilkada Jabar 2024. 

Survei LSI Denny JA ini digelar 3 hingga 7 September 2024.

Peneliti LSI Denny JA, Muhammad Khatib menyebutkan menyebutkan bahwa 90,5 persen masyarakat Purwakarta memilih Dedi Mulyadi untuk menjadi Gubernur, Jawa Barat.

Ia mengatakan, hal itu diketahui setelah LSI Denny JA melakukan survei terhadap 400 orang secara acak.

Dirinya menilai bahwa Dedi Mulyadi merupakan sosok legendaris di Purwakarta.

Diketahui, Dedi Mulyadi pernah menjabat sebagai Bupati Purwakarta selama dua periode 

“Karena itu wajar, jika elektabilitas Dedi Mulyadi sebagai calon gubernur Jawa Barat di Purwakarta sangat fenomenal, yaitu 90,5 persen.

Sementara, tiga pasangan lainnya masih dibawah 10 persen,” kata Khatib saat konfrensi pers di Prime Plaza Hotel Purwakarta, Rabu (11/9/2024).

Sedangkan untuk tiga calon gubernur lainnya sudah mendaftarkan diri ke KPU Jawa Barat, ia mengatakan, Ahmad Syaikhu memperoleh 5,5 persen, Acep Adang Ruhiat memperoleh 1,1 persen, Jeje Wiradinata 0,5 persen dan swing voter mencapai 2,4 persen.

“Kami melakukan pertanyaan kepada warga Purwakarta dengan pertanyaannya, apabila pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat di laksanakan hari ini, maka masyarakat memilih siapa, dan hasilnya Dedi Mulyadi unggul,” katanya.

Sementara untuk calon wakil gubernur yang paling didukung oleh masyarakat, Khatib menyebutkan bahwa Ilham Akbar Habibie dengan perolehan suara 26,60 persen.

Posisi kedua ditempati oleh Erwan Setiawan 19,100 persen, kemudian Gitalis Dwi Natarina memperoleh 11,80 persen dan Ronal Surapradja memperoleh 5,70 persen serta swing voter cukup tinggi dengan 36,8 persen.

Meski demikian, ia menilai bahwa bila memasuki masa tahapan kampanye, maka kemungkinan lainnya bisa saja terjadi.

“Hasil ini dimungkinkan berubah baik saat ini, ketika tahapan kampanye maupun sesaat sebelum pencoblosan.

Dan kita ketahui money politic masih cukup rentan mengubah hasil survei ini karena masyarakat menganggap wajar adanya praktik tersebut,” ujar Khatib.

(*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.

Artikel ini telah tayang di kontan.co.id dan TribunJabar.id dengan judul Hasil Survei Calon Kuat Pilgub Jabar 2024, Bakal Paslon PKS-Nasdem Jadi Pesaing Susul Dedi Mulyadi dan TribunJakarta.com dengan judul Anies Masuk Survei Pilkada Jabar, Anak Abah Berpotensi Gerus Suara Syaikhu-Ilham karena Ngambek.

Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com dengan judul Hasil Undian Nomor Urut Pilkada Jabar 2024, Elektabilitas Dedi Mulyadi Unggul Telak, Cek Lengkapnya!

Leave a comment