Serangan besar-besaran Israel terhadap target Hizbullah di Lebanon – Apa yang diketahui sejauh ini?
Militer Israel mengatakan pihaknya tengah melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap target-target Hizbullah di Lebanon menyusul serangan lintas batas antara kedua belah pihak yang terus meningkat.
Warga sipil Lebanon diperintahkan untuk menjauh dari wilayah yang digunakan Hizbullah—kelompok milisi yang didukung Iran—untuk tujuan militer, kata juru bicara militer Israel Daniel Hagari.
Satu orang dilaporkan tewas pada Senin (23/09) pagi waktu setempat dalam serangan udara Israel di utara Lembah Bekaa, kata kementerian kesehatan Lebanon.
Pada Minggu (22/09), wakil pemimpin Hizbullah menegaskan pihaknya kini berada dalam pertempuran terbuka dengan Israel.
Serangan yang ‘luas dan tepat’ di Lebanon
Video yang beredar di media sosial menunjukkan ledakan besar di Lebanon selatan—lokasi yang diklaim militer Israel menjadi tempat serangan besar-besaran terhadap target-target Hizbullah—tak lama setelah militer Israel mengidentifikasi rencana kelompok milisi itu menembakkan roket skala besar ke Israel.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan militer Israel akan melakukan serangan yang lebih “luas dan tepat” di Lebanon.
Ia telah memperingatkan orang-orang untuk menjauh dari target Hizbullah “demi keselamatan mereka sendiri”.
Ketika ditanya oleh wartawan tentang kemungkinan militer Israel melakukan serangan darat di Lebanon, ia mengatakan bahwa Israel “akan melakukan apa pun yang diperlukan” untuk mengembalikan penduduk Israel utara yang dievakuasi dengan selamat ke rumah mereka.
Sementara Hizbullah sebelumnya mengatakan akan terus berjuang sampai ada gencatan senjata di Gaza.
Wakil pemimpin Hizbullah, Naim Qassem, mengatakan bahwa “pertempuran terbuka” kini telah dimulai.
Hal ini terjadi setelah Hizbullah meluncurkan 150 roket ke Israel selama akhir pekan, menurut IDF, dalam apa yang disebutnya sebagai pembalasan atas serangan baru-baru ini yang menyasar mereka.
Pesan peringatan untuk hindari target Hizbullah
Warga di Lebanon selatan menerima pesan teks dan suara pada Senin (23/09) pagi yang memperingatkan mereka untuk menjauh dari “bangunan tempat tinggal yang digunakan oleh Hizbullah untuk menyembunyikan senjata”.
Dalam satu video yang beredar di dunia maya, tampak seorang penduduk desa menerima pesan suara, yang mengatakan operasi Israel terus berlanjut dan telah memasuki “fase baru”.
Pesan suara itu berlanjut: “Jika Anda berada di desa yang digunakan oleh Hizbullah, segera tinggalkan demi keselamatan Anda sendiri.”
Pesan telepon ini muncul setelah peringatan serupa diunggah di media sosial—dalam bahasa Inggris dan Arab—oleh juru bicara militer Israel.
Peringatan tersebut ditujukan kepada warga di Lebanon selatan dan Lembah Bekaa di timur laut, yang mengatakan mereka harus menjauh dari area tempat pejuang Hizbullah beroperasi atau menyembunyikan senjata.
Serangan skala besar di selatan dan timur
Media Lebanon melaporkan bahwa ada serangan udara Israel di puluhan lokasi di selatan dan timur negara itu pada Senin (23/09) sekitar pukul 06.30 pagi waktu setempat.
Kantor berita pemerintah Lebanon, NNA, mengatakan ada lebih dari 80 serangan di distrik Nabatieh selatan, dan serangan di beberapa wilayah Bint Jbeil dan Marjayoun.
NNA juga melaporkan serangan udara di wilayah Bekaa timur, yang menargetkan wilayah sekitar Baalbek dan Hermel.
Satu orang tewas dalam serangan udara Israel
Kementerian Kesehatan Lebanon baru-baru ini mengonfirmasi bahwa satu orang tewas dalam serangan udara Israel di utara Lembah Bekaa.
Serangan di pinggiran Hermel juga melukai enam orang, dua di antaranya luka serius, menurut kementerian.
Hizbullah juga mengatakan melalui situsnya, Al-Ahed, bahwa satu orang tewas dan enam lainnya terluka di Bodai.
Sebelumnya, NNA melaporkan bahwa seorang penggembala tewas di luar kota Bodai, yang berada di wilayah Hermel.
Serangan udara terpisah di kota Aitaroun, dekat perbatasan Israel, melukai 11 orang, kata kementerian.
Lini masa eskalasi ketegangan Israel sudah Hizbullah
Kekhawatiran akan terjadinya konflik regional besar-besaran di Timur Tengah telah meningkat dalam sepekan terakhir setelah serangan lintas perbatasan yang melibatkan Israel dan Hizbullah meningkat.
Berikut ini adalah ringkasan rangkaian peristiwa yang terjadi selama sepekan terakhir:
- Pada Selasa (17/09), sedikitnya 12 orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka setelah pager yang digunakan oleh anggota Hizbullah meledak di Lebanon
- Keesokan harinya, ratusan walkie-talkie yang digunakan oleh anggota Hizbullah meledak, menewaskan 27 orang dan melukai ratusan lainnya
- Hizbullah menyalahkan Israel atas serangan tersebut, sementara Israel menolak berkomentar—meskipun secara luas dianggap bertanggung jawab
- Pada Jumat (20/09), Israel mengatakan telah melakukan serangan udara di lingkungan Dahieh—benteng Hizbullah di Beirut selatan—menewaskan seorang komandan dari milisi yang didukung Iran dan tokoh senior lainnya
- Kementerian kesehatan Lebanon mengatakan 45 orang—termasuk tiga anak-anak—tewas dalam serangan itu
- Serangan lintas batas terus berlanjut selama akhir pekan, dengan Hizbullah meluncurkan 150 proyektil ke Israel, sementara Israel melakukan serangan udara ke Lebanon selatan yang disebut telah menghancurkan ribuan peluncur roket milik milisi tersebut
Berita ini akan terus diperbarui dengan perkembangan terbaru.
Baca juga:
- Pager meledak tewaskan 12 orang dan lukai ribuan lainnya, Hezbollah salahkan Israel – Bagaimana bisa meledak?
- Cerita WNI di Lebanon: Ledakan pager, walkie-talkie dan ‘deklarasi perang’ – ‘lebih mengerikan dibanding serangan udara’
- Kerusakan di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon imbas pertempuran Hizbullah dan Israel
Baca juga:
- Siapa Hizbullah dan apakah mereka akan berperang dengan Israel?
- Cerita WNI di Lebanon yang menempuh studi di tengah eskalasi konflik Hizbullah dan Israel
- Pemimpin Hizbullah peringatkan Israel setelah tokoh Hamas dibunuh – ‘Kami tidak takut perang’
- Cerita WNI di Lebanon: Ledakan pager, walkie-talkie dan ‘deklarasi perang’ – ‘lebih mengerikan dibanding serangan udara’
- Siapa Hizbullah dan apakah mereka akan berperang dengan Israel?
- Cerita WNI di Lebanon yang menempuh studi di tengah eskalasi konflik Hizbullah dan Israel