Ucapan Megawati soal Betawi Bikin Tersentak,Rano Karno Nangis Lihat Kondisi Ondel-ondel Kini
TRIBUNJAKARTA.COM – Calon wakil gubernur Jakarta, Rano Karno awalnya ogah maju di Pilkada Jakarta.
Namun, ucapan sang Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, bikin dirinya tersentak saat disinggung soal suku Betawi.
Ia juga sempat menangis mengetahui kondisi ondel-ondel yang kini memprihatinkan, padahal dulu dianggap sebagai simbol perayaan.
Rano Karno awalnya diminta menghadap Megawati Soekarnoputri.
Dalam pertemuan itu, ia ditunjuk untuk maju sebagai calon wakil gubernur Jakarta.
Megawati menggunakan hak prerogatifnya sebagai ketua umum. Rano Karno pun tak punya pilihan selain menyanggupi perintah ibu.
“Tidak ada diskusi, saya perintahkan kamu menjadi wakil gubernur provinsi Jakarta,” ujar Rano menirukan ucapan Mega kepadanya seperti dikutip dari Youtube Channel Merry Riana yang tayang pada Kamis (12/9/2024).
Rano Karno sebenarnya tak begitu kaget mendengarnya. Sebab, ia sudah mendengar selintingan kabar dari internal partai tentang penunjukkan dirinya maju.
Namun, ia tercengang ketika mendengar bahwa Megawati menunjuk Pramono Anung sebagai gubernur Jakarta.
Penunjukkan Pramono di luar perkiraan lantaran selama ini nama yang mencuat di lingkungan PDI-P ialah Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
“Saya kaget pertama kali karena mendampingi Mas Pramono, kaget saya,” ujarnya.
Meski sempat menolak, Rano Karno akhirnya menyanggupi perintah Megawati.
Ada perkataan Mega yang bikin dia tersentak.
“‘No, bentar lagi Jakarta akan ditinggal i-nya akan terbang nih (re:Ibukota) dia tidak jadi ibukota, tidak lagi istimewa lagi sebagai ibukota menjadi Daerah Khusus Jakarta. Jakarta mau ke mana?’ Ditunjuk saya, ‘kamu kan Betawi kalau Jakarta pergi, Betawi ada di mana?'” kata Mega kepada Rano.
Mendengar pertanyaan Mega, Rano tersentuh hatinya.
Ia mengaku merasa terpanggil.
“Kalau udah itu, saya terpanggil. Ruh saya di situ. Saya mungkin bukan kepada kultur itu tapi saya kepada kebudayaan saya ada di situ,” ucapnya.
Miris lihat kondisi ondel-ondel
Rano Karno ingin memajukan Jakarta dari segi budayanya.
Ia mengatakan kreativitas Jakarta itu menjadi budaya Betawi dibatasi karena statusnya sebagai ibu kota.
“Jakarta tidak punya kebebasan untuk mengeksplor diri. Jakarta, ibukota ada pergub yang membatasi kreativitas Jakarta itu menjadi Budaya Betawi, harus nasional. Sehingga, mungkin sekarang boleh dikatakan kebudayaan Betawi ini udah di pinggir,” ujarnya.
Pemeran si Doel itu mengaku miris dengan kebudayaan Betawi yang terpinggirkan.
Ia memberi contoh kondisi ondel-ondel yang kini mengalami pergeseran makna.
“Aku kalau ngelihat ondel-ondel di kampung, nangis. Karena ondel-ondel bukan buat itu (mengemis) ya. Ondel-ondel itu dulu buat acara-acara tertentu simbol perayaan, kalau sekarang kok jadi gini ya,” ujarnya.
Selain itu, beberapa budaya betawi lainnya mulai memudah bahkan menghilang.
“Lenong udah enggak ada, Gambang Kromong paling yang nanggap ya orang mau meninggal. Terus ke mana nih pencak silat,” katanya.
Ia pun mengusulkan agar pencak silat dijadikan ekstrakurikuler di sekolah jika dirinya terpilih.
“Saya akan masukkan pencak silat ke ekstrakurikuler sekolah. Orang enggak paham tentang pencaksilat, orang lihat ini bela diri (cuma) oh ini adalah budaya (Betawi),” pungkasnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya