Sosok Raja Galuh yang Meninggal saat Eksekusi PN Jaksel: Tetangga Anies andamp Anak Menteri Era Soeharto
TRIBUNJAKARTA.COM – Raden Rasich Hanif Radinal menjadi korban dalam eksekusi rumah makan Sedjuk Bakmi dan Kopi Cilandak di Jalan Lebak Bulus III/15 RT 08//04 Cilandak Barat, Cilandak, Jakarta Selatan yang dilakukan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Pada Kamis (12/9/2024), Raden Rasich Hanif Radinal yang merupakan Raja Galuh, Ciamis, Jawa Barat berdasar laman Galuh.id, menghembuskan napas terakhirnya saat perjalanan ke Rumah Sakit Mayapada Lebak Bulus.
Diketahui, rumah makan Sedjuk Bakmi dan Kopi Cilandak dieksekusi usai Juru Sita Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Austri Mainur membacakan penetapan eksekusi yang ditandatangani Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Rasich Hanif (70) yang merupakan pemilik tanah berupaya mempertahankan tanahnya.
Ia berusaha menjelaskan tanah dan bangunan yang terletak tak jauh dari kediaman Anies Baswedan itu adalah benar miliknya.
Hal tersebut didasarkan pada Sertifikat Hak Milik Nomor 723/Cilandak Barat atas nama dirinya.
Selain itu, Akta Jual Beli Nomor C74/Cilandak/1996 ter tanggal 1 Mei 1996 yang dibuat dihadapan Notaris Maria Lidwina Indriani Soepojo SH., Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT).
“Tanah ini saya beli melalui ROYAH Bank BBD. Dikuatkan dengan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor 408/Pdt/G/1995/PN.JKT.SEL tertanggal 3 Oktober 1996,” teriaknya sembari menunjukkan sebundel berkas di tangannya.
Meski telah menyampaikan keberatan dan permintaan penundaan eksekusi, Juru Sita Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang didampingi puluhan personil Polres Metro Jakarta Selatan itu tetap melakukan eksekusi.
Perdebatan tak terelakkan. Di momen ini, salah satu pria berpakaian bebas mencoba merusak kunci pagar.
Rasich Hanif yang berada di paling depan terluka.
Tangan kanannya terkena pukulan palu dari pria tersebut.
“Pak ini pidana pak, bapak-bapak sekalian bisa melihat ini (tindakan) kekerasan,” teriak Kuasa Hukum Rasich Hanif, Tubagus Noorvan kepada anggota Polres Metro Jakarta Selatan di lokasi.
Namun di tengah kemelut yang terjadi, puluhan pria berpakaian bebas terlihat mencoba merangsek masuk dari sisi pagar lainnya.
Puluhan pria itu mendorong pagar berlilit kawat dengan beringas.
Sejumlah anggota Pemuda Pancasila yang berada di balik pagar juga tak tinggal diam.
Suasana kian menegang. Tarik menarik pagar tak terhindarkan.
Anggota PP pada akhirnya tak bisa menahan, dan pagar yang sebelumnya terpatri di tembok akhirnya berhasil dijebol.
Anggota kepolisian yang semula terdiam akhirnya bergerak.
Lewat pengeras suara, pihak kepolisian menegaskan akan menindak setiap orang yang melakukan kekerasan.
“Kepada semua pihak yang melakukan kekerasan (kami) tangkap, kita angkut ke tahanan!” teriak Kasat Samapta Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Witarsa lewat pengeras suara.
Kapolsek Cilandak, Kompol Wahid Key yang berada di lokasi berusaha melerai.
Namun, Rasich Hanif yang berada di tengah-tengah massa mencoba bertahan.
Hingga tubuh kurusnya tak bisa menahan desakan dari puluhan pria yang mencoba merangsek masuk.
Rasich Hanif tumbang. Tubuhnya digotong Juru Sita Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Austri Mainur.
Rasich Hanif dibopong masuk dan dibaringkan di pelataran rumah makan dengan kondisi wajah yang sudah pucat.
Tak banyak bergerak, lansia itu hanya terbaring ketika puluhan pria berpakaian bebas mulai memasuki pelataran rumah makan.
Begitu juga ketika truk berukuran besar menjebol pagar rumah makannya dengan cara ditabrakan.
Bersamaan dengan proses eksekusi, Rasich Hanif pun dilarikan ke Rumah Sakit Mayapada Lebak Bulus dengan ambulans.
Meninggalkan rumah makannya yang kini dibongkar paksa Juru Sita Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Hingga akhirnya kabar duka tersiar di hari yang sama.
Kabar duka itu disampaikan Kuasa Hukum Rasich Hanif, Tubagus Noorvan kepada awak media di lokasi eksekusi pada Kamis siang.
Berdasarkan penuturan istri almarhum, Connie, Rasich Hanif meninggal dunia dalam perjalanan ke Rumah Sakit Mayapada Lebak Bulus.
“Innalillahi wainnailihi rajiun, Mas Hanif telah meninggal dunia,” ujarnya ditemui lokasi eksekusi pada Kamis (12/9/2024) siang.
Sosok Rasich Hanif
Rasich Hanif diketahui merupakan putra dari Radinal Mochtar, mantan Menteri Pekerjaan Umum pada Kabinet Pembangunan V dan Kabinet Pembangunan VI pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.
Dikutip dari Galuh.id, Rasich Hanif merupakan Raja Galuh, Ciamis, Jawa Barat.
Budayawan sekaligus tokoh pasundan ini mendapatkan penghargaan dari Pangeran Raha Abdulgani Natadiningrat, Kacirebonan IX pada Sabtu (24/10/2020) lalu.
Raja Galuh ini dinobatkan sebagai tokoh budaya nusantara, yang mana penghargaan diberikan pada saat peringatan Hari Budaya Internasional dan HUT PBB ke-75 yang digelar di Keraton Kacirebonan.
Dalam kesempatan tersebut, Rasich Hanif juga ditunjuk sebagai Plt Ketua Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN).
Rasich Hanif menggantikan jabatan ketua sebelumnya Almarhum PRA Arief Natadiningrat, yang merupakan Sultan Sepuh Cirebon
Kini, kuasa hukumnya akan melakukan upaya lanjutan pasca meninggalnya rasich Hanif.
“Secara kasus ini yang terjadi, kita akan memperjuangkan hak-hak Mas Hanif yang telah meninggal dunia,” ungkap Noorvan.
“Dengan adanya kejadian ini kami akan melakukan langkah-langkah hukum dikemudian hari, untuk melawan tindakan yang sewenang-wenang ini,” pungkasnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya