Kisah Nizam Jadi Cleaning Service di Singapura Kaget Gajinya Rp 28 Juta Sebulan,Gak Jadi Malu
SURYAMALANG.COM, – Kisah Nizam jadi cleaning service di Singapura kaget gajinya menyentuh angka Rp 28 juta sebulan viral di media sosial.
Pria bernama lengkap Shahril Nizam Suhaimi tersebut awalnya sempat malu dan berpikir dua kali untuk mengambil pekerjaan tersebut.
Akan tetapi setelah tahu gajinya sangat besar dibandingkan pekerjaannya yang lama, maka Nizam pun menanggalkan gengsinya.
Nizam merupakan pemuda berusia 25 asal Malaysia dan viral setelah mengunggah kegiatan di akun TikTok miliknya.
Dalam pengakuannya, Nizam mengaku kini tidak merasa sedih atau putus asa apabila masih ada orang yang meremehkan atau mencibir dirinya.
Nizam pada awalnya memang sempat malu dan khawatir dengan sentimen masyarakat yang masih menganggap petugas kebersihan sebagai pekerjaan kelas bawah.
Lewat TikTok-nya, bapak satu anak ini menceritakan pengalaman kerjanya sebagai petugas kebersihan di Pulau Bukom, Singapura yang lebih dari setahun lalu menyedot perhatian warganet Malaysia.
Nizam bercerita, sudah bekerja di Singapura hampir tiga tahun.
Baca juga: Penyesalan Ibu Ajari Anak Dagang Kini Putus Sekolah Usai Raup Rp 21 Juta: Dia Bilang Tak Ada Gunanya
Petugas kebersihan merupakan pekerjaan kedua Nizam setelah berhenti bekerja sebagai asisten restoran.
Pria asal Johor, Malaysia tersebut memilih bekerja di Singapura dengan tujuan mendapatkan penghasilan lebih banyak untuk persiapan upacara pernikahannya pada tahun lalu.
Nizam pun rela bolak-balik dari tempat tinggalnya di Gelang Patah, Johor ke Singapura hampir setiap hari.
“Sebelumnya saya berbisnis makanan tapi bisnisnya kurang bagus sehingga saya memilih ke Singapura. Kebetulan adik ipar saya juga bekerja di Singapura” terang Nizam melansir Harian Metro Malaysia, Rabu (4/9/2024) via Kompas.com (grup suryamalang).
“Saya bekerja di sebuah restoran sebelum berhenti dari pekerjaan dan mencoba untuk menemukan berbagai pekerjaan baru tetapi tidak berhasil,” jelasnya.
Nizam sempat menganggur selama 3-4 bulan sebelum akhirnya ditawari pekerjaan sebagai tukang bersih-bersih.
“Awalnya saya malu karena kami tahu pekerjaan ini memiliki sentimen yang selalu dipandang sebelah mata dan kami masih muda” ungkap Nizam.
“Tapi, menurut saya ini adalah penghidupan terbaik saya dan berusaha menjalankan pekerjaan dengan baik,” lanjutnya.
“Lagi pula, faktor pendapatan juga cukup baik meski saya tidak pernah terpikir untuk bekerja sebagai tukang bersih-bersih,” ujarnya.
Baca juga: Sosok Amanda Rigby Diam-diam Direkam Andre Taulany saat Syuting Kini Dijodoh-jodohkan, Tuai Dukungan
Nizam mengaku gemar membagikan aktivitas pekerjaannya di TikTok sebagai kenang-kenangan meski sempat mendapat komentar negatif.
Termasuk ada warganet yang tidak percaya Nizam bekerja sebagai petugas kebersihan, sebab pria itu mendapat hasil 5A di Sijil Pelajaran Malaysia (SPM) delapan tahun lalu.
SPM atau Ijazah Pembelajaran Malaysia adalah ujian nasional yang dilakukan oleh Lembaga Penyelenggara Ujian Malaysia (MPM) untuk siswa kelas 5 atau Tingkatan 5.
SPM merupakan ujian akhir pendidikan menengah atas yang biasanya diambil siswa pada usia 17 tahun.
SPM menjadi syarat untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Malaysia.
“Beberapa orang berkomentar ‘Oh, hanya tukang bersih-bersih’, tapi ketika dia tahu saya bekerja di Singapura, dia tanya apakah ada lowongan pekerjaan,” cerita Nizam.
“Ada juga yang bertanya mengapa saya tidak mencari pekerjaan lain atau pekerjaan di pemerintahan. Saya memilih cuek selama pekerjaan saya halal,” lanjutnya.
Nizam bercerita dulu tidak memilih berkuliah karena masalah keuangan di keluarganya.
“Tapi menurutku, walaupun aku tidak bisa membanggakan keluargaku dengan studiku, setidaknya aku bisa membanggakan mereka dengan menjadi anak yang bisa berbakti dan juga bisa mengirim uang kepada orang tuaku,” papar Nizam.
Menurut Nizam, orang tua maupun mertuanya selalu mendukung keputusannya dalam mencari nafkah.
Berbicara tentang pekerjaannya, Nizam mengaku berangkat kerja pukul 05.00 waktu setempat.
Lalu Nizam akan tiba di Pulau Bukom, Singapura, dua jam kemudian, sebelum memulai pekerjaannya.
Termasuk mencuci peralatan dapur dan membersihkan serta merapikan berbagai ruangan di kantor.
“Saya juga akan membersihkan toilet, pantry, gym, tangga, dan membuang sampah sebelum pukul 16.00 selesai kerja. Jika saya kerja lembur, biasanya akan sampai pukul 19.00″ terang Nizam.
Nizam juga memastikan, selama ini orang-orang di Singapura tidak pernah memandang rendah dirinya maupun pekerja kebersihan lainnya.
“Mereka sering berbagi makanan, kadang memberi tip, dan selalu menyambut hangat” ungkap Nizam.
“Saya tidak malu dengan pekerjaan saya dan di sini meskipun petugas kebersihan, dibayar sesuai kualifikasinya,” terangnya.
Nizam mengaku bisa memperoleh penghasilan hingga 2.400 dollar Singapura (setara 8.005,8 ringgit Malaysia atau Rp 28 juta) per bulan, termasuk uang lembur.