Hentikan 5 Kebiasaan Ini agar Tekanan Darah Menjadi Normal,Penting bagi Penderita Hipertensi
TRIBUNHEALTH.COM – Hipertensi atau tekanan darah tinggi memang perlu dikontrol dengan penerapan gaya hidup yang sehat dan pola makan yang seimbang.
Oleh karena itu, beberapa kebiasaan buruk yang tidak mendukung dua hal tersebut perlu dihentikan.
Hal ini demi menunjang agar tekanan darah cepat stabil dan tidak menimbulkan komplikasi.
Pasalnya hipertensi dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke yang dapat mengancam nyawa.
Melansir Medical News Today, berikut ini sederet kebiasaan yang perlu dihentikan agar hipertensi cepat sembuh.
Baca juga: Efek Gula Darah Tinggi dalam Jangka Panjang: Sebabkan Masalah Kulit hingga Kebutaan
Menghentikan kebiasaan makan gula dan karbohidrat olahan
Semakin banyak penelitian yang menunjukkan hubungan antara asupan gula tambahan dan tekanan darah tinggi.
Tinjauan penelitian tahun 2020 menemukan bahwa peningkatan konsumsi minuman manis dikaitkan dengan tingkat tekanan darah yang lebih tinggi pada anak-anak dan remaja.
Dan bukan hanya gula – semua karbohidrat olahan, seperti yang ditemukan dalam tepung putih, dengan cepat diubah menjadi gula dalam aliran darah dan dapat menyebabkan masalah.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat juga dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Faktanya, satu tinjauan terhadap 12 penelitian menunjukkan bahwa mengikuti diet rendah karbohidrat dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik, bersama dengan beberapa faktor risiko penyakit jantung lainnya.
Baca juga: Tips Makan Protein bagi Penderita Diabetes: Hati-hati, Salah Pilih Bikin Gula Darah Melonjak
Yakin masih mau merokok?
Di antara sekian banyak alasan berhenti merokok adalah kebiasaan tersebut merupakan faktor risiko kuat penyakit jantung.
Setiap kepulan asap rokok menyebabkan sedikit peningkatan tekanan darah sementara.
Bahan kimia dalam tembakau juga diketahui merusak pembuluh darah.
Namun, penelitian belum menemukan hubungan konklusif antara merokok dan tekanan darah tinggi.
Hal ini mungkin terjadi karena orang yang merokok secara rutin mengembangkan toleransi seiring berjalannya waktu.
Namun, karena merokok dan tekanan darah tinggi meningkatkan risiko penyakit jantung, berhenti merokok dapat membantu mengurangi risiko tersebut.
Makan garam berlebih
Asupan garam tinggi di seluruh dunia.
Hal ini sebagian besar disebabkan oleh peningkatan konsumsi makanan olahan dan makanan siap saji.
Banyak penelitian mengaitkan asupan garam tinggi dengan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung, termasuk stroke.
Namun, penelitian lain menunjukkan bahwa hubungan antara natrium dan tekanan darah tinggi masih kurang jelas.
Salah satu alasannya mungkin karena perbedaan genetik dalam cara orang memproses natrium.
Jika Anda sudah menderita tekanan darah tinggi, ada baiknya mengurangi asupan natrium Anda untuk melihat apakah ada perbedaannya.
Ganti makanan olahan dengan bahan-bahan segar dan coba bumbui dengan bumbu dan rempah-rempah daripada garam.
Baca juga: Hati-hati! Makanan Ini Tidak Berasa Asin tapi Mengandung Garam dan Sebabkan Kolesterol Tinggi
Jauhi alkohol
Minum alkohol dapat meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan risiko beberapa kondisi kesehatan kronis, termasuk tekanan darah tinggi.
Meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi alkohol dalam jumlah rendah hingga sedang dapat melindungi jantung, manfaat tersebut mungkin diimbangi dengan efek negatif.
Kafein berlebihan
Jika Anda pernah menenggak secangkir kopi sebelum mengukur tekanan darah, Anda pasti tahu bahwa kafein menyebabkan peningkatan tekanan darah secara instan.
Namun, tidak banyak bukti yang menunjukkan bahwa meminum kafein secara teratur dapat menyebabkan peningkatan kafein dalam jangka panjang.
Faktanya, orang yang meminum kopi atau teh berkafein cenderung memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit jantung, termasuk tekanan darah tinggi, dibandingkan mereka yang tidak meminumnya.
Namun, jika Anda merasa sensitif terhadap efek kafein, pertimbangkan untuk menguranginya untuk melihat apakah kafein dapat menurunkan tekanan darah Anda.
(TribunHealth.com)