Tips Makan Protein bagi Penderita Diabetes: Hati-hati,Salah Pilih Bikin Gula Darah Melonjak
TRIBUNHEALTH.COM – Protein memainkan peran penting dalam kesehatan.
Namun orang yang memiliki penyakit tertentu seperti diabetes perlu mencermati pilihan mereka, karena ada pula protein yang mungkin bisa mempengaruhi kondisi kesehatannya.
Melansir Medical News Today, protein membantu tubuh membangun, memelihara, dan mengganti jaringannya.
Organ, otot, dan sistem kekebalan tubuh kita juga terdiri dari protein.
Protein yang harus dihindari
Bagi penderita diabetes, memilih sumber protein terbaik sangat bergantung pada seberapa banyak lemak dan karbohidrat yang dikandung makanan tersebut.
Makanan kaya protein yang juga tinggi lemak dapat menyebabkan penambahan berat badan dan kolesterol tinggi.
Jadi, kuncinya adalah menghindari protein dari daging berlemak atau daging olahan.
Mengonsumsi daging merah dalam jumlah kecil, seperti daging sapi, babi, atau domba, dapat meningkatkan risiko diabetes.
Baca juga: 3 Tips untuk Penderita Diabetes agar Gula Darah Tetap Stabil dan Tidak Melonjak
Sebuah studi tahun 2020 menunjukkan bahwa makan hanya 50 gram daging merah atau ikan setiap hari dapat meningkatkan risiko diabetes sebesar 11 persen.
Selain itu, penderita diabetes harus mempertimbangkan untuk menghindari atau membatasi asupan:
- daging yang dilapisi tepung roti, digoreng, dan tinggi sodium
- daging olahan, seperti bacon, hot dog, dan daging deli
- iga dan potongan daging berlemak lainnya
- unggas yang masih berkulit
- ikan goreng
Sementara daging olahan umumnya cenderung tinggi natrium atau garam.
Orang dengan tekanan darah tinggi juga harus sangat berhati-hati dan membatasi asupan natriumnya tidak lebih dari 2.300 miligram per hari.
Protein yang baik untuk dikonsumsi
1. Protein hewani
Secara umum, makanan hewani menyediakan protein lebih baik dari pada makanan nabati.
Beberapa sumber yang bisa dipilih antara lain:
- ayam atau kalkun tanpa kulit
- potongan daging sapi tanpa lemak
- ikan, terutama yang kaya asam lemak omega-3, seperti tuna Albacore, herring, atau salmon
- telur utuh.
Baca juga: Tak Selalu Buruk, Makan Telur Omega-3 Bagus untuk Menjaga Kesehatan Jantung
2. Protein nabati
Selain protein hewani, protein nabati berikut ini bisa menjadi pilihan alternatif.
kacang polong
kacang-kacangan
produk kedelai
tahu
3. Produk susu
Produk susu merupakan sumber protein. Ini juga menyediakan kalsium dan vitamin penting.
Penderita diabetes boleh mengonsumsi produk susu, selama mereka memperhitungkan karbohidrat dalam perencanaan hariannya.
Pedoman Diet untuk Orang Amerika 2020–2025 merekomendasikan setidaknya 3 cangkir produk susu sehari.
Namun, produk susu berlemak penuh dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah dan menyebabkan risiko penyakit jantung lebih tinggi, dibandingkan dengan produk susu rendah lemak.
Diabetes tipe 1 dan tipe 2 juga meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2 sering kali terjadi bersamaan dengan obesitas.
Oleh karena itu, yang terbaik adalah memilih makanan olahan susu rendah lemak tanpa tambahan gula.
4. Susu nabati
Susu nabati, seperti susu kedelai, beras, kelapa, almond, atau oat, adalah pilihan yang sehat.
Namun pastikan yang dipilih adalah produk tanpa pemanis buatan.
Penting untuk dicatat bahwa pedoman diet terbaru hanya menganggap susu kedelai yang diperkaya yang setara dengan produk susu asli dalam hal nutrisi.
Namun perlu diingat juga bahwa (kecuali susu oat dan hazelnut) susu nabati memiliki kandungan gula yang lebih rendah dibandingkan susu sapi.
(TribunHealth.com)