Informasi Terpercaya Masa Kini

Mengapa Paus Fransiskus Memakai Kursi Roda?

0 3

KOMPAS.com – Pemimpin tertinggi Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus tiba di Indonesia pada Selasa (3/9/2024) dalam rangka perjalanan apostolik.

Dalam kunjungannya ke Indonesia, Paus Fransiskus akan menghadiri sejumlah acara, termasuk misa agung di Stadion Gelora Bung Karno pada Kamis (5/9/2024).

Begitu mendarat dari pesawat komersial maskapai Alitalia di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Paus tampak didorong dengan kursi roda.

Lalu, mengapa Paus Fransiskus memakai kursi roda?

 Baca juga: Siapa Paus Fransiskus, Pimpinan Tertinggi Gereja Katolik yang Berkunjung ke Indonesia?

Alasan Paus Fransiskus pakai kursi roda

Paus Fransiskus memakai kursi roda setelah menderita patah tulang lutut dan radang ligamen kaki kanan sejak 2022, diberitakan Spectrum News (4/9/2024).

Namun, dia menolak dioperasi karena tidak mau merasakan efek samping negatif jangka panjang dari anestesi.

Paus Fransiskus terlihat menggunakan kursi roda di depan umum untuk pertama kalinya pada 5 Mei 2022 saat bertemu dengan para biarawati dan kepala biara dari seluruh dunia di Vatikan.

Saat itu, dia mengaku menjalani “intervensi infiltrasi” kecil karena ligamennya tegang. Atas kondisi itu, Paus meminta maaf karena tidak dapat berdiri untuk menyambut tamunya.

Baca juga: Momen Paus Fransiskus Memberkati Bayi 4 Bulan di Pinggir Jalan

“Ada masalah, lutut ini tidak berfungsi. Saya harus menuruti perintah dokter yang menyuruh saya untuk tidak berjalan,” ujarnya, dikutip dari The Guadrian (5/5/2022).

Sejak pakai kursi roda, dia kerap dihujani pertanyaan tentang masa depan kepausannya.

Pemakaian kursi roda, alat bantu jalan, atau tongkat untuk bepergian dinilai membatasi program dan kemampuannya berbaur dengan orang banyak.

Paus menekankan, dia belum berpikir untuk mengundurkan diri. Meski begitu, dia menyadari aktivitasnya harus diperlambat.

“Saya kira di usia saya yang sekarang dan dengan keterbatasan seperti ini, saya harus bisa menghemat (tenaga) agar bisa mengabdi kepada gereja atau sebaliknya berpikir untuk minggir,” ungkapnya, dilansir dari NBC News (30/7/2022).

Baca juga: Serba-serbi Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia

Riwayat kesehatan Paus Fransiskus

Sejak memakai kursi roda dan alat bantu jalan, Paus Fransiskus tak bisa lagi mengikuti misa terbuka dengan berdiri berjam-jam.

Meski begitu, dikutip Reuters (10/3/2023), dia tetap berusaha beraktivitas dengan mengunjungi negara-negara di dunia.

Dengan tongkat atau kursi roda, dia mampu mendatangi Kanada, Kazakhstan, Bahrain, Kongo, dan Sudan Selatan sepanjang 2023.

Sejak kecil, Paus disebut sering jatuh sakit, sehingga harus menjalani prosedur medis, termasuk pengangkatan sebagian paru-parunya akibat suatu penyakit.

National Catholic Register mencatat, dia sempat mengalami linu panggul selama beberapa tahun. Sakitnya dikatakan menjalar ke bagian belakang paha dan kaki hingga ke telapak kaki.

Baca juga: Friedrich Silaban, Arsitek Masjid Istiqlal Penganut Kristen Protestan

Pada 2021, dia menjalani operasi usus untuk menghilangkan penyempitan usus besar yang disebabkan oleh divertikulitis.

Dia kembali menjalani operasi perut pada Juni 2023 karena hernia.

Atas kondisi tersebut, Paus menyatakan dirinya yang sudah tua tidak bisa lagi mengendalikan tubuhnya. 

“Kekuatan tubuh melemah dan meninggalkan kita, meskipun hati kita tidak pernah berhenti mendamba. Kita harus belajar memurnikan keinginan, bersabar, memilih apa yang harus diminta dari tubuh dan kehidupan,” katanya.

“Ketika kita sudah tua, kita tidak bisa melakukan hal-hal yang sama seperti yang kita lakukan saat masih muda. Tubuh memiliki kecepatan yang berbeda dan kita harus mendengarkan tubuh dan menerima keterbatasannya,” pungkasnya.

Leave a comment