Zarco: Bagnaia Berpikir Pembalap Lain Akan Membiarkannya Lewat
Senggolan antara Pecco Bagnaia dan Alex Márquez di MotorLand Aragon, yang membuat keduanya terjatuh dan kehilangan poin, masih jadi buah bibir.
Kedua pembalap saling menyalahkan, dengan Bagnaia mengatakan bahwa pembalap Gresini itu tidak berhenti berakselerasi hingga menjatuhkannya. Adik Marc Marquez pun mengklaim bahwa pembalap Italia itu adalah satu-satunya yang dapat menghindari insiden itu karena visinya terbatas saat bermanuver.
Setelah perang komentar, keduanya mendiskusikan insiden tersebut secara pribadi di dalam truk Ducati setelah berbincang dengan bos Gigi Dall’Igna. Race Direction memutuskan untuk tidak memberikan hukuman kepada siapa pun, karena mereka yakin bahwa kondisi trek memainkan peran penting dalam insiden tersebut.
Baca Juga:Terkait Insiden dengan Alex, Marc Marquez Sebut Bagnaia Terlalu OptimistisPaolo Pavesio Resmi Jadi Manager Umum Yamaha Motor Racing
Namun, masih banyak hal yang akan terjadi dalam masalah ini. Para pembalap di kelas utama memiliki pendapat mereka sendiri tentang apa yang terjadi setelah MotoGP Aragon.
Beberapa memihak Bagnaia, seperti salah satu murid Valentino Rossi, Marco Bezzecchi, yang berpendapat bahwa Alex Marquez “buta atau tidak ingin melihat” pembalap resmi Ducati. Pastinya ada pihak lain yang mendukung pembalap Cervera.
Johann Zarco termasuk yang pro pembalap #73. Rider LCR Honda menganggap Pecco bersalah atas apa yang terjadi, setidaknya karena telah mengambil risiko menyalip pada saat itu.
“Pecco tidak cukup memperhitungkan pembalap lain. Dia sudah melakukannya di Le Mans dengan Maverick Vinales (pada balapan panjang GP Prancis 2023). Saya tidak tahu apakah ada balapan lain,” kata Zarco yang teringat dengan apa yang terjadi di Portimao antara Bagnaia dan Marc Márquez.
Menganalisis aksi di Aragon, ia merinci, “Bagnaia merasa dia berada di jalurnya dan, pada kenyataannya, dia berada di lintasan yang lebih baik daripada Alex, tetapi Marquez sudah berada di jalur yang tepat.
“Setelah itu, masuk akal bagi Alex untuk mempertahankan posisinya. Kadang-kadang rasanya seperti Pecco masuk (untuk menyalip) dan berpikir bahwa, tentu saja, kami akan mengerem untuk membiarkannya lewat. Itulah yang menyebabkan kecelakaan.”
Zarco juga berpikir bahwa Marquez seharusnya mengerem, namun tetap lebih menyalahkan pembalap Italia itu atas manuvernya.
“Dengan cara yang sama, Alex seharusnya mengerem, tapi dia (melakukan) balapannya, dan ketika memasuki tikungan, jika Anda melihat posisinya, dia masih hampir di depan. Kemudian, Pecco berada di lintasan di mana ia pasti lebih kuat, tetapi saya akan selalu berada di sisi yang aman. Sesuatu bisa saja terjadi, dan Pecco tidak peduli,” imbuhnya.
Pembalap Prancis lainnya di grid, Fabio Quartararo juga mengomentari insiden tersebut. Pembalap Yamaha itu lebih menyalahkan wakil Gresini.
“Sulit untuk memberikan pendapat. Ketika Anda terjatuh seperti itu di tikungan 12? Itu kotor (di luar jalur ideal), jadi Anda tidak bisa masuk (kembali ke garis) dengan sangat cepat. Pecco tetap berada di jalurnya, tetapi saya pikir Alex sedikit bertanggung jawab. Itu sangat kotor dan ia melaju sangat, sangat lama,” jelasnya.