Informasi Terpercaya Masa Kini

Jokowi Dinilai Bersiasat Tak Mencopot Semua Menteri dari PDIP,tapi Justru Untungkan Partai Banteng

0 12

TRIBUN-MEDAN.com –  Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Indonesia, Ray Rangkuti berpandangan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang sengaja tidak mencopot semua menteri dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Diketahui, dua menteri asal PDI-P diganti oleh Jokowi pada Senin,19 Agustus 2024. Keduanya adalah, Yasonna Laoly dan Arifin Tasrief.

Sebelum posisinya digantikan oleh politikus Gerindra Supratman Andi Agtas, Yasonna adalah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham). Sedangkan Arifin Tasrief sebelumnya Menteri ESDM, yang kini dijabat oleh Bahlil Lahadalia.

Ray mengatakan, itu merupakan bagian dari strategi sehingga PDI-P setengah hati untuk menjadi oposisi dari pemerintah.

“Mengapa semua kursi PDI-P (di kabinet) tidak dilepas? Bagian dari strategi Jokowi agar PDI-P tetap setengah hati untuk oposisi,” kata Ray Rangkuti dalam keterangan tertulis, Senin (19/8/2024).

Ditambah lagi, Ray mengatakan, reshuffle atau perombakan kabinet secara besar-besaran dikhawatirkan justru akan mengganggu stabilitas pemerintahan karena berpotensi menimbulkan kegaduhan.

Oleh karena itu, dia menyebut, Jokowi tidak mengganti semua menteri dari PDI-P.

Untungkan PDI-P

Lebih lanjut, Ray menilai bahwa pencopotan dua menteri PDI-P justru menguntungkan bagi partai berlambang kepala banteng moncong putih tersebut.

Sebab, peristiwa tersebut akan memperkuat soliditas PDI-P untuk berseberangan dengan Jokowi.

Kemudian, menurut Ray, PDI-P akan terhindar dari fakta sejarah bahwa kemorosotan demokrasi di era Jokowi. Dalam artian, PDI-P tidak memberikan sumbangsih terkait kemerosotan tersebut.

“(Pergantian menteri itu) Membantah pandangan bahwa Ibu Megawati (Ketua Umum PDI-P) tidak bisa move on dari perpisahan dengan Jokowi. Kenyataannya sekarang, Jokowi juga tidak bisa move on melihat PDI-P tetap eksis dan berpotensi makin kuat di pemilu berikutnya,” ujar Ray.

Bahkan, Ray menilai bahwa PDI-P berpotensi semakin mendapat keuntungan dari situasi saat ini jika berani menarik seluruh kadernya dari Kabinet Indonesia Maju.

“Jika tiga atau empat kursi kabinet yang diduduki oleh kader PDI-P ditinggalkan, tentu akan membuat wajah tegar PDI-P menghadapi Jokowi akan makin berbinar. Tetapi, beranikah PDIP melakukannya?” kata Ray.

Sementara itu, dengan pencopotan dua menterinya, PDI-P otomatis hanya menyisakan beberapa menteri yang masih berada di Kabinet Indonesia Maju.

Antara lain, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga, dan Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki.

Berikut daftar lengkap Menteri, Wakil Menteri dan Kepala Badan yang dilantik Jokowi pada Senin, 19 Agustus 2024:

  1. Supratman Andi Agtas menjadi Menkumham. Dia menggantikan posisi Yasonna Laoly
  2. Bahlil Lahadalia menjadi Menteri Energi, Sumber Daya, dan Mineral (ESDM). Dia menggantikan Arifin Tasrief
  3. Rosan Roeslani menjadi Menteri Investasi. Dia menggantikan posisi yang ditinggalkan Bahlil Lahadalia
  4. A ngga Raka Prabowo menjadi Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo)
  5. Prof Dadan Hindayana menjadi Kepala Badan Gizi
  6. Hasan Nasbi menjadi Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan
  7. Taruna Ikrar jadi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Dia menggantikan Penny Lukito.

Yasonna Ngaku Ogah Tanya Alasan Dicopot dari Jabatan Menkum HAM: Saya Gak Mau

Yasonna Laoly menyampaikan ucapan perpisahan dengan pegawai Kemenkum HAM. Yasonnal Laoly resmi keluar dari kabinet Indonesia Maju Jilid 2. 

Yasonna dicopot dari jabatan Menkum HAM dan digantikan oleh Supratman, Politisi Gerindra. 

Dalam pidatonya, Yasonna mengatakan bahwa sudah berniat untuk mengundurkan diri.  

Rencananya ia mau mundur di pertengahan September.

Namun di akhir Agustus ini, Yasonna sudah kena reshuffle.

 Sebelum didepak, Yasonna terlebih dulu dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Namun dalam pertemuan tersebut Jokowi tidak mengungkap alasan mencopotnya dari kursi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham).

Padahal, Yasonna dan para Menteri Kabinet Indonesia Maju akan lengser pada Oktober mendatang.

Yasonna mengaku, sebelum resmi dicopot ia telah dipanggil untuk menghadap Jokowi pada Minggu (18/8/2024).

“Eggak ada (penjelasan alasan dicopot). Saya juga enggak mau (nanya),” kata Yasonna saat ditemui awak media di Gedung Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Senin (19/8/2024). 

Menurut Yasonna, jabatan menteri merupakan amanah.

Di sisi lain, sebagai presiden, Jokowi memiliki kewenangan penuh untuk menunjuk atau mengganti pembantunya.

Politikus PDI-P itu menyebut, pihaknya sudah menduga bakal dicopot dari kursi Menkumham.

Oleh karena itu, Yasonna menyatakan lebih dari siap untuk di-reshuffle oleh Jokowi.

Ia bahkan meminta stafnya untuk bersiap-siap dan mengemas beberapa barang-barangnya.

“Kita sudah menangkap sense itu dan kita sudah tahu (bakal di-reshuffle),” kata dia.

Yasonna mengaku, sedianya ia akan mengajukan surat pengunduran diri pada September mendatang.

Sebab, ia harus menyiapkan berbagai dokumen dan persyaratan untuk menjadi anggota DPR RI.

Adapun Yasonna memang mengikuti kontestasi pemilihan calon anggota legislatif (Pileg) dan lolos ke Senayan.

“Seharusnya saya pertengahan September saya sudah harus mengundurkan diri, saya sudah akan mengajukan pengunduran diri,” ujarnya.

Adapun Yasonna menjabat Menkumham selama 10 tahun kurang dua bulan.

Ia mulai menduduki jabatan itu pada 2014 silam atau periode awal kepemimpinan Jokowi.

Posisi Yasonna kini diganti Supratman Andi Agtas, anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra.

(*/KOMPAS.com)

Leave a comment