Daftar Lokasi Indonesia yang Berpotensi Terkena Gempa Megathrust
Bisnis.com, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi gempa Megathrust Jepang berpotensi bisa sampai ke Indonesia.
Fenomena ini sangatlah berbahaya, hingga dapat menyebabkan gempa besar dan tsunami.
Meskipun begitu, BMKG mengatakan jika masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir dan dipersilakan untuk melanjutkan aktivitasnya.
Baca Juga : Dampak Gempa Megathrust Magnitudo 7,0 Rusia ke Indonesia
Berdasarkan data sejarah gempa, menunjukkan zona sumber gempa ini dapat memicu gempa dahsyat yang berkekuatan 8,0 magnitudo hingga lebih di setiap satu atau dua abad.
Jika kekhawatiran terjadinya gempa yang disampaikan para ahli Jepang tersebut menjadi kenyataan, lanjutnya, maka akan terjadi gempa dahsyat yang tidak saja berdampak merusak tetapi juga memicu tsunami.
Baca Juga : : Fakta-fakta Megathrust, Fenomena Gempa Besar Pemicu Tsunami
“Jika gempa dahsyat di Megathrust Nankai tersebut benar-benar terjadi dan menimbulkan tsunami maka hal ini perlu kita waspadai, karena tsunami besar di Jepang dapat menjalar hingga wilayah Indonesia,” kata Kepala BMKG Daryono, dikutip dari Antara.
Meski demikian ia menegaskan gempa besar di Megathrust Nankai tersebut tidak akan berdampak terhadap sistem lempeng tektonik di wilayah Indonesia karena jaraknya yang sangat jauh, dan biasanya dinamika tektonik yang terjadi hanya berskala lokal hingga regional pada sistem Tunjaman Nankai.
Baca Juga : : Tips Menghadapi Bencana Tsunami, yang Bisa Muncul dari Megathrust
Mengutip Antara, dalam buku “Peta Sumber dan Bahaya Gempabumi Indonesia tahun 2017” disebutkan bahwa zona Megathrust berada di zona tumbukan antara Lempeng Indo-Australia dan Eurasia, yang menunjam masuk ke bawah Pulau Jawa.
Zona megathrust juga istilah untuk menyebutkan sumber gempa tumbukan lempeng di kedalaman dangkal. Dalam hal ini, lempeng samudra yang menunjam ke bawah lempeng benua membentuk medan tegangan (stress) pada bidang kontak antar lempeng yang kemudian dapat bergeser secara tiba-tiba memicu gempa.
Jika terjadi gempa, maka bagian lempeng benua yang berada di atas lempeng samudra bergerak terdorong naik (thrusting). Gempa dalam skala besar di laut kemudian memicu tsunami.
Lokasi Megathrust bisa menjadi sumber gempa, apabila lempeng-lempeng bumi tersebut bergerak. Bahkan dalam skala besar bisa memicu terjadinya tsunami.
Adapun segmen zona megathrust di Indonesia di zona subduktif bisa dipicu di:
1. Subduksi Sunda mencakup Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba.
2. Subduksi Banda
3. Subduksi Lempeng Laut Maluku
4. Subduksi Sulawesi,
5. Subduksi Lempeng Laut Filipina, dan
6. Subduksi Utara Papua.
Namun, Indonesia memiliki dua kawasan yang memiliki seismic gap cukup lama, yaitu di Selat Sunda dan Mentawai-Siberut. Megathrust Selat Sunda sendiri memiliki magnitudo 8,7 dan megathrust Mentawai-Siberut memiliki magnitudo 8,9.
Maksud Gempa Megathrust Tinggal Menunggu Waktu, Ini Artinya…
BMKG menyebut gempa megathrust di dua wilayah Indonesia tersebut tinggal menunggu waktu.
Hal tersebut bisa terjadi karena seismic gap di Indonesia telah berlangsung lebih lama–dibandingkan seismic gap di Nankai–sehingga mestinya Indonesia jauh lebih serius dalam menyiapkan berbagai upaya mitigasi.
Namun, bukan berarti dua wilayah tersebut akan segera dilanda gempa dalam waktu dekat. Maksud dari ungkapan ‘tinggal menunggu waktu’ adalah karena semua segmen sumber gempa di sekitarnya sudah terjadi–semantara di Selat Sunda dan Mentawai-Siberut belum terjadi hingga saat ini.