Informasi Terpercaya Masa Kini

Inilah Awal Perkenalan Abdul Ghani dan Wiwin Pegawai Bank: Saya Tolak,Tapi Dipaksa

0 34

TRIBUN-MEDAN.com – Wiwin Nurlinda Tan akhirnya mengungkapkan awal perkenalannya dengan eka Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba hingga dikirim uang Rp52 Juta.

Abdul Ghani ternyata banyak mengirim uang ke wanita, tercatat ada puluhan wanita yang ia kirim dengan jumlah yang berbeda-beda tiap orangnya.

Di antara sekian wanita tersebut, ada seorang Bank Maluku bernama Wiwin Nurlinda Tan.

Perkenalan dengan Abdul Ghani ini diungkapkan Wiwin Nurlinda Tan saat bersaksi di sidang lanjutan yang digelar di Pengadilan Negeri Ternate, Kamis (25/7/2024).

Bahkan Wiwin juga mengakui pernah menerima uang puluhan juta dari Mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba (AGK).

“Memang ada uang pernah masuk ke rekening saya dikirim oleh Pak Ramadhan Ibrahim,” kata Wiwin saat menjawab pertanyaan hakim.

Hakim kembali bertanya berapa nominal uang yang diberikan.

Namun di dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) ada sebanyak Rp 52 juta dikirim ke rekening BCA.

“Betul apa tidak saksi, berapa kali dikirim Ramadhan, dan uang ini untuk apa saksi?” tanya hakim.

Wiwin lalu menjawab jika awalnya uang itu diberikan saat ia bertugas di kantor Bank Maluku yang berada di Kantor Gubernur Maluku Utara, di Sofifi.

Pada saat berkantor kata Wiwin, AGK sering mampir ke kantor Bank Maluku, untuk lihat kondisi kantor.

“Pada saat itu Pak Gubernur pernah tanya ke saya, selain ke kantor ada aktivitas lain di luar kantor.”

“Saya jawab ke Pak Gubernur selain kantor saya juga mahasiswa, dari situ Pak Gub bilang nanti dia bantu biaya kuliah, saya pernah tolak,” ujar Wiwin.

Namun Wiwin mengakui bahwa ia berikan nomor rekeningnya ke Ramadhan.

“Iya yang mulia awal itu saya tolak, tapi dipaksa di situ saya pikir mungkin sebagai orang tua beliau ada rezeki jadi mau berikan uang ke saya,” ucap saksi sambil menjawab pertanyaan hakim.

Hakim juga beberkan sejumlah uang masuk ke rekening Wiwin, yang ditransfer langsung oleh Ramadhan.

“Ada 7 kali transaksi apakah uang ini dikirim secara diam-diam atau bagaimana saudara saksi, ada yang Rp 10 juta ada juga yang Rp 5 juta dengan total Rp 52 juta?”

“Uang itu saya tidak pernah minta yang mulia jadi tiba-tiba masuk ke rekening saya,” jawab Wiwin mengakhiri.

Tidak hanya Wiwin, Puteri Indonesia Maluku Utara tahun 2022, Gusti Chairunnysa Kusumayuda atau Runny mengakui bertemu Abdul Ghani.

Dia di kamar hotel, berduaan dengan Abdul Ghani lalu menerima transferan uang dari terdakwa kasus suap tersebut.

Abdul Ghani menjalai persidangan di Pengadilan Negeri Ternate, Rabu (31/7/2024).

Runny dihadirkan sebagai saksi dan mengaku pernah menerima uang ratusan juta rupiah dari AGK.

Hakim mencecar Runny, di antaranya mengenai hubungan dengan mantan Abdul Ghani Kasuba.

“Tidak ada hubungan apa-apa yang Mulia,” kata Runny.

Hakim juga menanyakan lagi tentang uang yang diperolehnya melalui ajudan AGK tersebut.

“Iya pernah yang mulia saya dapat uang tunai dari terdakwa AGK.

Seingat saya ada sekitar 10 kali. Rata-rata di atas Rp 50 juta yang Mulia,” jawabnya lagi.

Uang yang dikirim dari AGK itu, kata Runny, dipakainya untuk kebutuhan pendidikan.

“Uang itu dikirim yang mulia untuk biaya pendidikan saya yang mulia,” kata Runny.

Runny mengaku baru mengenal Abdul Ghani Kasuba, pada tahun 2022 saat mengikuti seleksi Puteri Indonesia.

“Biasanya itu terdakwa beritahu saya melalui telepon kalau ia kirim uang.

Uang itu saya tidak minta tapi kalau beliau telepon hanya tanya perihal kepribadian saya hingga kirim uang,” ujar Runny.

Kesaksian Runny membuat hakim merasa heran.

Tidak ada hubungan tapi bisa komunikasi via handphone dan dikirim uang berkali-kali.

Diberitakan sebelumnya, melalui sidang lanjutan AGK pada Kamis (18/7/2024) lalu, Eliya Gabrina Bachmid membeberkan sederet wanita yang mendapatkan saweran dari Gubernur AGK.

Para wanita tersebut dikatakan Eliya Bachmid, bertemu Abdul Ghani Kasuba di hotel.

Eliya Bachmid bersaksi dirinya berperan sebagai ‘pengantar’ wanita cantik untuk AGK bersua di hotel.

Dikatakan, AGK pernah bertemu seorang wanita di Bella Internasional Hotel Ternate.

“Pernah yang mulia, tapi itu saya diminta bantu oleh Om Haji AGK, ada wanita yang akan ditemuinya di kamar hotel,” kata Eliya Bachmid di depan hakim.

Eliya mengaku hanya menemani dan mengantar wanita itu untuk bertemu AGK.

Ia juga mengaku tidak mengenal wanita yang ia antar ke AGK tersebut, hanya tahu jika mereka meminta bantuan ke eks Gubernur Malut tersebut.

Eliya Bachmid juga bersaksi dirinya diminta mengantar seorang pramugari untuk bertemu AGK di Bella Internasional Hotel Ternate.

“Kalau perkenalan pramugari dengan Om Haji itu di atas pesawat. Dari situ langsung tukar nomor kontak.

Kalau saya hanya disuruh Om Haji temani pramugari itu di Hotel Bella,”ungkap Eliya Bachmid.

Eliya Gabrina mengklaim total uang yang dikeluarkan hanya untuk membayar wanita pesanan AGK mencapai Rp3 miliar.

Hal itu karena menurut Eliya, dalam sehari om AGK bisa bertemu dengan tiga wanita cantik.

Dalam sidang lanjutan tersebut juga terungkap, Gubernur AGK bertemu dengan beberapa wanita lainnya bernama Ayu, Esa, dan Cinta di Jakarta.

“Nama-nama ini (Ayu, Esa, dan Cinta), saudari ucapkan ke Penyidik KPK, yang tertulis dalam BAP?” tanya Hakim.

“Saya kenal mereka yang mulia di Jakarta, di Hotel Bidakara,”jawab Eliya Bachmid.

Eliya Bachmid bertugas mengambil kunci dan masuk ke kamar hotel yang kemudian disusul oleh AGK.

Ia kemudian mengantar para wanita tersebut bergantian ke hotel untuk bertemu AGK.

“Pertanyaan, berapa jam AGK di dalam kamar?” tanya Hakim ke Eliya.

“Sekitar 1 sampai 2 jam yang mulia,” jawabnya.

“Apakah di dalam kamar itu wanita nama Ayu, Esa atau Cinta?” tanya Hakim.

“Ada ganti-ganti yang mulia,” kata Eliya.

“Saudari saksi, apakah selain di Hotel Bidakara ada hotel lain?” tanya hakim.

“Ada yang mulia, di Hotel Swisbel,”ungkap Eliya Bachmid.

Meski demikian, Eliya Bachmid tidak menjelaskan aktivitas apa yang dilakukan para wanita itu dengan Abdul Ghani Kasuba di dalam kamar hotel.

Dia hanya tahu bahwa AGK akan memberikan uang setelah dari hotel.

“Saya disuruh ngasih uang. Nilainya bervariasi. Mulai Rp10 juta hingga Rp 50 juta.

Jadi ada perempuan yang dikasih Rp 10 juta dan seterusnya sampai Rp50 juta,” beber Eliya.

“Om Haji (Abdul Ghani Kasuba) yang minta bantu untuk mencari perempuan.

Jadi saya bawakan,” sambungnya dikutip dari siaran Facebook Tribun Ternate.

Eliya menjelaskan ke majelis hakim, uang itu bersumber dari kantong pribadinya (mendahului) yang selanjutnya diganti oleh Abdul Ghani.

Untuk urusan wanita itu, total uang yang dikeluarkan kata Eliya Bachmid, berkisar kurang lebih Rp 3 Miliar.

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram , Twitter dan WA Channel

Leave a comment