4 Nama ini Berpotensi Menggantikan Posisi Airlangga
jpnn.com – JAKARTA – Empat tokoh senior di tubuh Partai Golkar dinilai mempunyai peluang yang sama menggantikan Airlangga Hartarto yang mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum DPP Partai Golkar.
Keempatnya yakni Bambang Soesatyo (Bamsoet), Ahmad Doli Kurnia, Ace Hasan Syadzily dan Agus Gumiwang.
Politikus Partai Golkar Riko Lesiangi menilai keempat nama dimaksud berpotensi menjadi Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum (Ketum) Golkar.
“Saya rasa saat ini yang telah melewati atau sesuai aturan, ya keempat itu,” ujar Riko dalam keterangan resmi diterima di Jakarta, Selasa (13/8).
Baca Juga: Nama Agus Gumiwang Menguat Jadi Plt Ketum Golkar setelah Airlangga Mundur
Riko mengatakan penentuan Plt Ketum Partai Golkar akan dilakukan pada Rapat Pleno Partai Golkar yang digelar pukul 19.00 WIB.
Rapat pleno dihadiri oleh jajaran pengurus partai, di antaranya Bamsoet, Agus Gumiwang, Ahmad Doli Kurnia, hingga Ace Hasan Syadzily.
Dalam rapat pleno akan dilakukan pemungutan suara terkait Plt Ketum Partai Golkar.
Meskipun keputusan rapat pleno hanya sementara di bawah keputusan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) dan Musyawarah Nasional (Munas), tetapi dia mengatakan hasilnya tetap kuat.
Baca Juga: Airlangga Mundur, Jimly Menyarankan Internal Golkar Melakukan Gerakan
“Yang pasti agenda pleno ini sudah sesuai dengan konstitusi partai,” katanya.
Menurutnya, siapapun sebenarnya bisa memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi Plt Ketum Partai Golkar, asalkan sudah lolos verifikasi persyaratan yang telah diberikan.
Pasalnya, sambung Riko, semua kader Golkar potensial dan mumpuni lantaran sudah berproses dari pengkaderan dan jabatan struktural di publik maupun di parlemen Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Baca Juga: Idrus Marham Yakin Bahlil Terpilih Secara Aklamasi jadi Ketum Golkar
Sebelumnya, Airlangga Hartarto mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Ketum DPP Partai Golkar di Jakarta, Minggu (11/8).
Airlangga menyebut mundur karena ingin menjaga keutuhan Partai Golkar dan memastikan stabilitas selama transisi pemerintahan dari Presiden RI Joko Widodo ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto. (Antara/jpnn)
Baca Juga: Inilah Pemicu Internal Golkar Menekan Airlangga, Ada soal Menantu & Putra Bungsu