Momen Paling Berkesan dari Upacara Penutupan Olimpiade 2024
Setelah berminggu-minggu dipenuhi kemenangan bersejarah, momen-momen emosional, dan penampilan selebriti, Olimpiade Musim Panas 2024 akhirnya berakhir. Sama seperti para atlet disambut dengan megah dalam upacara pembukaan, mereka juga akan diantar pulang dengan meriah. Upacara penutupan kali ini menampilkan lebih dari seratus akrobat, penari, dan seniman sirkus, serta penampilan dari Billie Eilish, The Red Hot Chili Peppers, Snoop Dogg, dan banyak lagi.
BACA JUGA: Gregoria Mariska Tunjung Raih Medali Perunggu di Olimpiade Paris 2024
Berikut adalah momen-momen yang menjadi sorotan dari upacara penutupan Olimpiade.
Yseult menutup upacara dengan lagu “My Way.”
Segmen akhir upacara penutupan di Stade de France menampilkan penampilan memukau Yseult yang membawakan lagu “My Way” dengan sangat menghayati. Mengenakan busana dari Dior, penyanyi Prancis ini tampil menawan dalam jaket hitam berikat dan rok panjang serasi. Penampilannya semakin sempurna dengan topi bergaya, sarung tangan kulit hitam, dan anting berbentuk hati yang berkilauan.
Courtesy of BAZAAR US
Ketika nada terakhir berakhir, kembang api menghiasi langit di atas stadion, menutup Olimpiade Paris dengan meriah dan penuh gemilang.
Snoop Dogg Tampil Bareng Dr. Dre.
Snoop Dogg, yang menjadi sorotan di Olimpiade tahun ini, menghadirkan suasana khas Long Beach saat membawakan lagu “Drop It Like It’s Hot” di atas panggung. Di tengah-tengah penampilannya yang ditemani patung pasir, Snoop mengejutkan semua orang dengan mengundang Dr. Dre untuk membawakan lagu legendaris mereka, “The Next Episode.”
Courtesy of BAZAAR US
Billie Eilish Menyanyikan “Birds of a Feather.”
Billie Eilish, dengan gayanya yang khas, tampil di panggung bertema pantai untuk menyanyikan lagu “Birds of a Feather” dalam penampilan yang singkat namun manis. Meski tetap dengan pakaian longgarnya, kali ini ia mengenakan rancangan dari Ralph Lauren, seragam yang juga dikenakan oleh Tim USA.
Courtesy of BAZAAR US
Red Hot Chili Peppers Buka Penampilan di Los Angeles.
Setelah bendera Olimpiade diserahkan kepada Los Angeles, Red Hot Chili Peppers, band ikonis kota tersebut, langsung menggetarkan panggung dengan lagu populer mereka, “Can’t Stop.”
Courtesy of BAZAAR US
Tom Cruise menampilkan aksi memukau ala Mission: Impossible.
Tom Cruise mengibarkan bendera Olimpiade di Los Angeles dengan gaya khasnya. Setelah menuruni atap venue dengan tali, aktor tersebut melanjutkan aksinya dengan mengendarai sepeda motor dan membawa bendera keluar dari stadion.
Courtesy of BAZAAR US
Dalam segmen yang direkam sebelumnya, Tom terlihat dalam sebuah perjalanan ala Mission: Impossible. Ia terjun payung ke Los Angeles, kemudian mengambil kotak peralatan untuk memasang kain berwarna pada tanda Hollywood. Setelah selesai, tanda ikonis tersebut berubah dengan menambahkan tiga huruf lagi pada dua huruf “O” untuk membentuk cincin Olimpiade.
H.E.R. menyanyikan lagu kebangsaan Amerika Serikat.
Setelah bendera Olimpiade diserahkan dari Wali Kota Paris Anne Hidalgo kepada Wali Kota Los Angeles Karen Bass (menandai peralihan Olimpiade ke kota Amerika tersebut) dan H.E.R. tampil di panggung untuk menyanyikan lagu kebangsaan Amerika Serikat.
Courtesy of BAZAAR US
Ia tampil dengan busana putih tanpa lengan yang serasi dengan gitar kustomnya. Setelah menyelesaikan bait terakhir dari “Star Spangled Banner,” ia berhenti sejenak dan mulai memetik tema lagu Mission: Impossible saat Tom Cruise turun dari atap stadion.
Phoenix tampil dengan tamu spesial
Setelah penari meninggalkan panggung futuristik, band indie asal Prancis, Phoenix, membawakan lagu populer mereka “Lisztomania” di tengah kerumunan para atlet. DJ Kavinsky dan penyanyi Belgia Angèle kemudian bergabung untuk membawakan “Nightcall,” yang dilanjutkan dengan “If I Ever Feel Better” menampilkan bait dari rapper asal Kamboja, VannDa.
Courtesy of BAZAAR US
Penampilan dilanjutkan oleh band rock Prancis, Air, yang membawakan lagu “Playground Love.” Tamu spesial berikutnya adalah vokalis Vampire Weekend, Ezra Koenig, yang menyanyikan lagu duetnya bersama band berjudul “Tonight.” Phoenix menutup pertunjukan mereka dengan lagu “1901,” di mana vokalis Thomas Mars melompat ke tengah kerumunan atlet Olimpiade yang sedang berpesta.
Courtesy of BAZAAR US
Ratusan Akrobat Menghidupkan Panggung
Ratusan akrobat dan penari meramaikan panggung, bergabung dalam tarian interpretatif Golden Voyager. Beberapa di antaranya turun dari langit ke stadion, sementara yang lain memanjat panggung.
Mereka mulai memanjat lima cincin yang tersebar di sekitar panggung, mendekatkan cincin-cincin tersebut sambil menari. Ketika mereka melakukan gerakan akrobatik dan tarian yang rumit, cincin-cincin itu diangkat ke udara untuk melambangkan kelahiran kembali Olimpiade.
Courtesy of BAZAAR US
Sebuah piano muncul dari bawah panggung, menggantung secara vertikal sementara Alain Roche memainkan alat musik tersebut di udara. Di saat yang sama, penyanyi Prancis Benjamin Bernheim bergabung dengan para akrobat di cincin untuk membawakan lagu “Hymn to Apollo” dengan penuh emosi.
Courtesy of BAZAAR US
Golden Voyager Menuruni Stadion
Pertunjukan akrobatik menampilkan Golden Voyager, sosok dalam kostum emas yang memukau dengan antena mirip alien. Ia menuruni stadion dari ketinggian sebelum melakukan tarian interpretatif yang dikelilingi oleh asap.
Courtesy of BAZAAR US
Tak lama kemudian, ia bergabung dengan beberapa karakter dari upacara pembukaan, termasuk satu yang membawa bendera Yunani. Lagu kebangsaan Yunani (tempat Olimpiade modern pertama kali diselenggarakan pada tahun 1896) bergema saat para penampil memberikan penghormatan kepada Olimpiade.
Courtesy of BAZAAR US
Pertunjukan cahaya dan asap membawa penonton ke dimensi lain di mana Olimpiade tidak ada, sementara Golden Voyager menghidupkan kembali semangat Olimpiade dengan penampilannya. Sebuah patung yang menggambarkan Nike, Dewi Kemenangan Yunani, juga muncul di atas panggung.
Pelari Maraton Menerima Medali
Untuk pertama kalinya, lomba maraton wanita menjadi penutup Olimpiade. Pelari maraton Sifan Hassan (Belanda), Tigst Assefa (Ethiopia), dan Hellen Obiri (Kenya) menjadi pusat perhatian saat menerima medali mereka. Sifan meraih medali emas sambil mengenakan hijab (meskipun Prancis melarang penggunaan jilbab oleh atlet) sementara Tigst mendapatkan perak dan Hellen meraih perunggu.
Courtesy of BAZAAR US
Para atlet menari mengikuti lagu “We Are The Champions.”
Ketika lagu kebangsaan Prancis, “La Marseillaise,” dimainkan, para atlet mulai memasuki stadion Olimpiade sambil mengibarkan bendera negara mereka masing-masing. Katie Ledecky dan Nick Mead mewakili Amerika Serikat dengan bendera mereka.
Atlet-atlet lainnya yang tampil dalam kompetisi, lengkap dengan medali-medali mereka, bergembira dengan bernyanyi dan menari mengikuti lagu “We Are The Champions” dari Queen. Tim Amerika Serikat terlihat sangat bersemangat.
Courtesy of BAZAAR US
Penyanyi Prancis Zaho de Sagazan membuka upacara penutupan.
Upacara penutupan dimulai dengan penampilan penyanyi Prancis, Zaho de Sagazan, yang membawakan lagu terkenal “Sous le ciel de Paris” di Jardin des Tuileries, dekat dengan obor Olimpiade.
Selama penampilan, perenang Prancis Léon Marchand mengambil api Olimpiade dari obor, yang akan dipadamkan setelah upacara selesai.
BACA JUGA:
Atlet Pendatang Baru di Olimpiade Paris 2024 yang Mengejutkan Dunia
Olimpiade Paris 2024: Momen Penting yang Anda Lewatkan
(Penulis: Maya Ernest; Artikel ini disadur dari: BAZAAR US; Alih bahasa: Vanesa Novelia; Foto: Courtesy of BAZAAR US)