Kelemahan Honda RC213V Dibongkar Luca Marini, Takaaki Nakagami Setuju
GridOto.com – Melakoni Free Practice hari pertama di sirkuit Silverstone MotoGP Inggris, Luca Marini berakhir di posisi ke-19.
Di Silverstone, anomali Sachsenring sepertinya mulai berubah jadi tren pada hari Jumat, saat ia finis sebagai Honda terbaik kedua, unggul 0,6 detik dari rekan setimnya Joan Mir.
Peningkatan tersebut, kata Marini, bukan disebabkan oleh satu hal tertentu, namun karena kombinasi adaptasinya yang semakin lengkap terhadap RC213V dan beberapa perbaikan pada motor itu sendiri.
“Yang pasti, ini bukan hanya satu hal, ini adalah kompromi,” katanya kepada media dilansir dari Crash.net.
“Sekarang, saya sudah mencapai level yang sangat baik dalam hal ini, dan saya bisa mengendarai motor pada titik terkuatnya, dan mencoba menghindari kelemahan,” tambahnya.
“Selain itu, semua pembaruan yang dihadirkan Honda kepada kami sudah disiapkan agar tampil lebih baik. Itu masih belum cukup, tapi tiga hal ini (adaptasi Marini terhadap gaya berkendara agar sesuai dengan Honda, penyempurnaan setup yang dijalankannya, dan upgrade yang dibawa oleh HRC ke RC213V) bersama-sama bisa menghasilkan performa yang lebih baik.”
Honda yang menempati posisi terbaik pada hari Jumat di Silverstone adalah Johann Zarco di posisi ke-17, lebih lambat 1,498 detik dari Jorge Martin.
Angka inii menjadi yang tercepat secara keseluruhan dibanding Ducati 2024 miliknya.
Jelas sekali bahwa Honda masih tertinggal ketimbang motor-motor lain di grid MotoGP, dan Marini membongkar area yang menjadi kendala pada tunggannya.
Yap, hal tersebut adalah di tikungan tengah.
“Hal terbesar yang bisa kami bandingkan antara Honda dan pabrikan lain adalah tikungan di dalam. Terutama motor pabrikan Ducati yang punya kecepatan lebih tinggi saat menikung, dan juga Aprilia yang kecepatannya saat menikung motor luar biasa.” ujarnya.
Ia menyebut tidak bisa melakukan hal ini, sehingga membuat dirinya harus mengerem sedikit lebih awal dan menahan rem depan lebih lama, hingga melambat di tengah tikungan untuk membuat motor berbelok.
Ini adalah masalah terbesar saat ini, tapi ini adalah sesuatu yang tidak dapat kami selesaikan dengan mengubah gaya berkendara saja.
Penilaian Marini terhadap kemampuan Honda di tikungan tengah dibandingkan rivalnya juga diamini oleh Takaaki Nakagami dari LCR Honda, yang mengatakan titik lemah motornya.
“Adalah grip belakang, dan juga fase entry. Sangat sulit untuk memahami motor ini, sulit untuk tetap berada di jalur balap dan kami harus banyak memperlambat untuk membuat motor berbelok.” ujar Takaaki.
“Sejak masuk, begitu anda meluncur dan mulai melambat, entah kenapa motor ini tak bisa mengikuti garis balap, motornya selalu mendorong. Sangat mudah untuk kehilangan garis balap, Hal ini membuat Anda seperti didorong keluar, lalu saya tidak bisa menginjak rem untuk berbelok, jadi semuanya kalah, kalah, kalah.
“Sungguh, dari sisi awal, kami mengalami banyak kesulitan.”
Baca Juga: Marc Marquez Kumat, Jorge Martin Kuasai Practice MotoGP Inggris 2024