Shin Bet Terbitkan Foto Warga Palestina yang Ditahan Bantu Pasukan Israel Temukan Jenazah Sandera
Shin Bet Israel Terbitkan Foto Warga Palestina yang Ditahan Bantu Pasukan IDF Temukan Jenazah Sandera
TRIBUNNEWS.COM – Dinas Keamanan Nasional Israel, Shin Bet menerbitkan foto yang menunjukkan seorang warga Palestina yang mereka tahan membantu personel militer mereka menemukan terowongan di Gaza tempat jenazah tawanan Israel ditawan milisi Palestina.
Seperti dilansir RNTV, operasi militer yang berlangsung pada Rabu (24/7/2024) itu dilakukan oleh Pasukan Pendudukan Israel (IDF) dan agen Shin Bet.
Baca juga: Operasi Militer Divisi 98 IDF Klaim Temukan 5 Jenazah Sandera di Khan Yunis: Ada Guru TK dan Tentara
“Mereka berhasil menemukan jenazah lima tawanan Israel setelah beroperasi di Jalur Gaza selatan,” kata laporan RNTV.
“Gambar tersebut menunjukkan warga Palestina mengenakan seragam militer dan perlengkapan pelindung saat diborgol,” tulis ulasan tersebut.
Baca juga: Jebakan Terowongan Kembali Rontokkan IDF di Rafah, Senapan Runduk Ghoul Al Qassam Makan Korban Lagi
Tentara Israel Dipecat Gegara Sebar Video
Terkait penemuan lima jenazah sandera Israel ini,
Tentara pendudukan Israel menghukum seorang tentara yang merekam video di mana dia mengungkapkan kegembiraannya karena menemukan lima mayat sandera Israel dari Khan Yunis pada Rabu (24/7/2024).
Tentara Israel itu dihukum 10 hari penjara dan dipecat secara permanen dari dinas cadangan.
Menurut pihak militer Israel, tentara tersebut melanggar perintah dan nilai-nilai tentara Israel.
Sebelumnya, tentara itu merekam video ketika ia mengikuti operasi yang dipimpin oleh Divisi 98 di Khan Yunis.
Baca juga: Buah Simalakama Israel, Perlawanan Tepi Barat Berkobar Saat Petempur Gaza Masih Menyala
Video tersebut memperlihatkan lima kantong mayat di dalam kendaraan militer yang melaju keluar dari Jalur Gaza.
Seharusnya lima mayat itu diserahkan ke dokter forensik untuk dipastikan identitasnya terlebih dahulu, sebelum dipublikasikan.
“Video tersebut menimbulkan gelombang rumor dan terutama merugikan keluarga para tahanan Israel yang percaya bahwa mereka masih hidup,” kata militer Israel dalam pernyataannya, Kamis (25/7/2024).
“Rekaman video sensitif dan distribusinya adalah bertentangan dengan perintah dan nilai-nilai IDF,” lanjutnya.
“IDF menganggap serius insiden semacam ini dan mengutuk perilaku yang membahayakan keamanan pasukan kami dan merugikan keluarga korban penculikan,” tambahnya.
Setelah pemeriksaan forensik, militer Israel mengonfirmasi identitas lima mayat yang ditemukan di Khan Yunis kemarin.
Mereka adalah Ravid Katz (51), Oren Goldin (33), Maya Goren (56), Sersan Kiril Brodski (19), dan Sersan Tomer Yaakov Ahimas (20).
Baca juga: Israel Temukan 5 Mayat Sandera di Khan Yunis usai Bantai 129 Warga Palestina, Termasuk 2 Tentara
Kematian kelima orang tersebut telah diumumkan beberapa bulan sebelum mayat mereka ditemukan, dan kini kurang lebih 115 orang masih ditahan di Jalur Gaza, 41 di antaranya telah dipastikan tewas, dikutip dari Times of Israel.
Israel Bunuh 129 Warga Palestina saat Evakuasi 5 Mayat Sandera
Israel kembali menyerang Khan Yunis mulai awal Juli 2024.
Pada 13 Juli 2024, Israel membunuh 90 warga Palestina dan melukai 300 lainnya dalam serangan di Al-Mawasi, Khan Yunis.
Pada 22 Juli 2024, Israel membunuh setidaknya 70 warga Palestina dan melukai lebih dari 200 lainnya di Khan Yunis, seperti diberitakan Anadolu Agency.
Sebelum penemuan lima mayat sandera pada Rabu kemarin, Israel mengaku mendapat informasi intelijen yang akurat diterima tentang lokasi mayat-mayat itu disembunyikan di Khan Yunis.
Israel mengebom setidaknya 22 rumah di Khan Yunis selama serangan militer.
Setidaknya, Israel membunuh 129 warga Palestina dan melukai 416 lainnya dalam serangan tersebut.
Lebih dari 100 korban terluka di antaranya kesulitan mencapai rumah sakit karena pasukan Israel mengepung Khan Yunis.
Jumlah Korban
Saat Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 39.145 jiwa dan 90.257 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Rabu (24/7/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu Agency.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel memperkirakan kurang lebih ada 120 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Sementara itu, lebih dari 21.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan Yedioth Ahronoth pada awal Juli 2024.
(oln/rntv/trbnsl/*)