Informasi Terpercaya Masa Kini

Kamala Harris Tuai Dukungan Hillary Clinton di Pilpres AS, Berikut Profil Dua Sosok Perempuan Berpengaruh Ini

0 13

TEMPO.CO, Jakarta – Wakil Presiden Kamala Harris disebut punya kans menang melawan kandidat dari Partai Republik Donald Trump. Harris diajukan oleh Joe Biden untuk menggantikannya sebagai kandidat presiden dari Partai Demokrat pasca menyatakan mundur dari kontestasi pada 21 Juli 2024.

Merujuk survei yang digelar oleh Reuters/Ipsos, Kamala Harris unggul tipis dua poin persentase dibandingkan Donald Trump. Sebanding dengan defisit dua poin yang dihadapi Biden terhadap Trump dalam jajak pendapat sebelum ia mundur dari pencalonan presiden.

Kamala Harris unggul atas Trump dengan perolehan suara 44 persen, sementara Trump 42 persen. Survei ini digelar dalam jajak pendapat nasional, dengan margin of error 3 poin. Jajak pendapat dilakukan secara daring dengan mensurvei 1.241 orang dewasa AS di seluruh negeri, termasuk 1.018 pemilih terdaftar.

Dikutip dari Antara, sebelumnya, pertarungan serupa terjadi pada Pemilu Amerika Serikat 2016, saat itu Hillary Clinton diusung Partai Demokrat melawan kandidat presiden yang sama dari Partai Republik, Donald Trump. Namun meski digadang-gadang bakal unggul, kemenangan diraih Donald Trump untuk menjadi presiden ke-45 Amerika Serikat.

Hingga beberapa jam setelah Pemilu 2016 itu usai, Clinton mendapat 218 electoral college votes sementara Trump mendapat 276, sesuai dengan aturan dan tradisi berpolitik serta Pemilu Amerika Serikat menyatakan, pemenang adalah pihak yang mendapat 270 atau lebih electoral college votes itu.

Lebih lanjut, Kamala Harris telah menerima janji dukungan dari para petinggi Partai Demokrat, termasuk Bill Clinton dan Hillary Clinton. “Kami merasa terhormat untuk mendukung Wakil Presiden Harris dan akan melakukan apapun yang kami bisa untuk mendukungnya,” ucap Clinton dalam pernyataannya di media sosial X seperti dikutip dari Antara, Senin, 22 Juli 2024.

Namun, dikutip dari channelnewsasia, Harris baru secara resmi dinobatkan sebagai calon presiden dari Partai Demokrat dalam konvensi.

Profil Kamala Harris

Kamala Devi Harris atau dikenal sebagai Kamala Harris merupakan politikus Partai Demokrat dan pengacara AS. Sebelum menjabat sebagai Wakil Kepala Negara, Wanita yang lahir pada 20 Oktober 1964 ini berprofesi sebagai Jaksa Agung California ke-32 dari 2011 sampai 2017, dan sebagai Jaksa Distrik San Francisco. Setelah itu dia menjadi senator Amerika Serikat dari California pada 2017 hingga 2021.

Pada 11 Agustus 2020, Joe Biden meminangnya sebagai kandidat wakil presiden hingga keduanya berhasil memenangkan Pilpres pada 7 November 2020. Kamala Harris menjadi perempuan pertama yang jadi Wakil Presiden Amerika sekaligus menjadi Wakil Presiden Amerika pertama dari double minoritas keturunan Afrika dan Asia.

Dia juga merupakan wanita pertama yang pernah memegang tampuk tertinggi kekuasaan AS. Biden secara singkat pernah mengalihkan kekuasaan kepada wakilnya itu saat dirinya perlu menjalani pembiusan di rumah sakit militer Walter Reed di luar Washington. Sehingga membutuhkan pengganti. Jabatan presiden diemban Kamala Harris selama 85 menit pada Jumat, 19 November 2021.

Belum ada wanita yang menjadi presiden dalam hampir 250 tahun sejarah AS. Namun meski bersejarah, Kamala tidak dihitung sebagai seorang wanita yang menjabat sebagai presiden AS.

Hillary Clinton.[REUTERS]

Profil Hillary Clinton

Hillary Clinton merupakan politikus dari Partai Demokrat. Dia pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Amerika Serikat periode 2009 dan 2013 di bawah kepemimpinan Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Sebelumnya, dia juga pernah menjabat sebagai anggota senat mewakili New York dan menjadi ibu negara mendampingi suaminya Bill Clinton yang menjadi Presiden Amerika Serikat pada 1990-an

Clinton tercatat pernah mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat melawan Doland Trump, namun gagal. Kiprahnya melebar ke dunia akademik, pada 5 Januari 2023 Presiden Universitas Kolombia Lee C. Bollinger mengumumkan Clinton diterima di kampus tersebut sebagai profesor bidang praktik di School of International and Public Affairs, Universitas Kolombia.

NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI I SUCI SEKARWATI I DEWI RINA CAHYANI I IWAN KURNIAWAN i HENDRIK KHOIRUL MUHID I RT.com I REUTERS

Pilihan Editor: Bagaimana Kamala Harris Memandang Dunia: dari Gaza, Rusia, hingga Cina dan India

Leave a comment