Survei Terbaru Elektabilitas Cagub Jatim 2024,Ternyata Khofifah Belum Aman,Risma Terus Membayangi
TRIBUNNEWSMAKER.COM – Inilah perolehan terbaru dalam survei elektabilitas calon gubernur Jawa Timur (Jatim) 2024.
Survei dilakukan oleh lembaga Litbang Kompas dan Indopol Survey & Consulting.
Hasilnya, petahana Khofifah Indar Parawansa memang masih menjadi sosok calon gubernur terkuat.
Khofifah dan pasangannya, Emil Dardak hingga kini memang belum mendapatkan lawan yang sepadan di Pilkada 2024 mendatang.
Namun posisinya belum aman karena masih dibayangi oleh kader PDIP, Tri Rismaharini alias Risma.
Mengejutkannya, elektabilitas Risma semakin mendekati perolehan Khofifah.
Diketahui, Risma yang kini menjabat Mensos pernah menjadi Walikota Surabaya.
Pasangan ini sudah mendapat dukungan dari 8 partai politik.
Litbang Kompas
Mantan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa masih menjadi rujukan warga sebagai kandidat bakal calon gubernur (cagub) pada Pilkada Jatim 2024.
Berdasarkan survei Litbang Kompas periode Juni 2024, elektabilitas Khofifah mencapai 26,8 persen.
Lalu, disusul oleh Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini dengan 13,6 persen.
Sementara itu, dua nama lainnya, yakni Emil Elestianto Dardak dan Syaifullah Yusuf hanya dipilih kurang dari empat persen responden. Masing-masing 3,8 persen dan 1,8 persen.
Baca juga: Elektabilitas Risma Perlahan Dekati Khofifah di Pilkada Jatim 2024, Berpotensi Salip Sang Petahana
Dikutip dari Kompas.id, Jumat (19/7/2024), muncul juga nama mantan Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Marzuki Mustamar dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Namun, elektabilitas keduanya tidak mencapai satu persen.
Eri Cahyadi mendapat 0,8 persen.
Sedangkan Marzuki Mustamar yang disebut-sebut merupaka jagoan PKB hanya memeroleh 0,4 persen.
Hanya saja, peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu menyebut bahwa ada sebanyak 51 persen responden tidak menjawab atau menjawab tidak tahu.
Oleh karenanya, peluang munculnya kandidat selain Khofifah yang sudah memastikan maju di Jawa Timur, masih terbuka.
Termasuk, Risma yang berada di posisi kedua berdasarkan hasil survei Litbang Kompas.
“Dengan masih banyaknya responden yang belum menentukan pilihan, artinya masih terbuka luas bagi kandidat lain (selain Khofifah).
Kalau melihat dari elektabilitas yang kuat ada Risma di posisi kedua, yang paling memiliki pontensi,” kata Yohan kepada Kompas.com, Jumat.
“Tetapi tentu ada banyak variabel lain, seperti dukungan partai politik (parpol),” ujarnya melanjutkan.
Survei Litbang Kompas dilakukan pada 20-25 Juni 2024, dengan melibatkan sebanyak 500 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jawa Timur.
Margin of error survei lebih kurang 4,38 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei yang dilakukan melalui wawancara tatap muka ini didanai sepenuhnya oleh Harian Kompas.
Indopol Survey & Consulting
Nama Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma berpeluang jadi penantang kuat Khofifah di Pilkada Jatim 2024.
Direktur Indopol Survey & Consulting Fauzin menganalisa, jika dilihat dari konfigurasi politik Jatim, memang sangat memungkinkan untuk munculnya calon penantang.
Apalagi, dua partai pemilik kursi besar di DPRD Jatim, PKB dan PDIP belum juga menentukan sikap.
PKB berstatus sebagai pemenang Pileg di DPRD Jatim dengan 27 kursi.
Adapun PDIP memiliki 21 kursi hasil Pemilu 2024.
Baca juga: Elektabilitas Bakal Calon Gubernur Jatim Jelang Pilkada 2024, Risma Bayangi Khofifah, Ada Peluang?
“Kami berharap masyarakat diberikan opsi dalam demokrasi. Banyak pilihan justru semakin baik,” kata Fauzin saat berbincang dalam podcast Mata Lokal Memilih di Studio TribunJatim Network, Senin (8/7/2024).
Menurutnya, Pilgub Jatim memang selalu menarik, karena segala dinamika politik yang mengiringi kontestasi selalu jadi pusat perhatian nasional.
Sehingga, dengan pertarungan melawan kotak kosong maka hanya akan menjadi preseden buruk demokrasi lima tahunan di Jatim.
Dalam kacamata ini, parpol harus memberikan banyak opsi kepada masyarakat.
Fauzin menjelaskan, terkait Pilgub Jatim, Indopol Survey & Consulting sudah beberapa kali menggelar jajak pendapat publik.
Setidaknya dua kali yakni pada kurun Maret 2023 dan Juli 2023.
Dari dua kali survei itu, Fauzin menjelaskan, nama Khofifah Indar Parawansa sebagai kandidat calon gubernur memang unggul.
Meski dengan jarak angka elektabilitas yang relatif jauh, pesaing terdekat Khofifah dalam survei tersebut adalah Risma yang merupakan Menteri Sosial dan mantan Wali Kota Surabaya dua periode.
Menurut Fauzin, hal itu wajar, sebab Risma belum melakukan gerakan politik.
“Sehingga, kalau ditanya siapa penantang terkuatnya, berdasarkan beberapa survei kami, Bu Risma menjadi salah satunya” terang Fauzin.
Di luar nama Risma, Fauzin juga menilai KH Marzuki Mustamar mantan Ketua PWNU Jatim yang layak untuk maju sebagai kandidat penantang, sebagaimana wacana yang belakangan dimunculkan oleh PKB.
Meski belum memotret elektabilitas Kiai Marzuki, namun Fauzin menyebut, kriteria ulama atau tokoh masyarakat cukup banyak dipilih oleh responden dalam berbagai survei sebelumnya.
“Sehingga, di antara banyak tokoh Kiai Marzuki layak diwacanakan,” ungkapnya. (TribunNewsmaker/TribunKaltim/Kompas.com)