Kata Ahli Bisa atau Tidak Gas Elpiji 3 Kg Gantikan Pertalite Sebagai Bahan Bakar Untuk Motor?
MOTOR Plus – online.com Kata ahli bisa atau tidak gas elpiji 3 Kg gantikan Pertalite sebagai bahan bakar untuk motor?
Beredar di media sosial motor yang menggunakan gas elpiji 3 Kg sebagai bahan bakar.
Gas elpiji 3 Kg tersebut inarasikan menggantikan peran Pertalite sebagai bahan bakar.
Bahkan klaimnya motor bisa menempuh jarak tempuh 300 Km dengan gas elpiji 3 Kg.
Kasarnya tiap 1 Kg gas elpiji motor bisa berlari menempuh jarak 100 Km.
Dosen Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Jayan Sentanuhady, merespons kabar motor yang menggunakan gas elpiji 3 kilogram untuk menggantikan Pertalite.
Menurutnya, elpiji memang bisa menjadi bahan bakar kendaraan.
“Benar, bisa karena elpiji kan juga bahan bakar yang mengandung propana dan butana,” ujarnya dikutip dari kompas.com
Baca Juga: Honda Revo Ringsek Diseruduk Truk Muatan Minyak di Bangkalan, Rumah Warga Nyaris Hancur
Propana atau propane merupakan senyawa hidrokarbon alkana rantai lurus dengan penyusun tiga atom karbon berumus C3H8. Gas ini tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak beracun.
Propana sendiri dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk kebutuhan rumah, agrikultur, dan bahan bakar kendaraan.
Sementara, butana adalah senyawa organik alkana dengan empat atom karbon berumus C4H10.
Gas ini mudah terbakar, tidak berwarna, mudah dicairkan, dan cepat menguap pada suhu kamar.
Butana digunakan untuk bahan bakar kompor, petrokimia, korek api gas, ataupun semprotan aerosol.
Jayan menuturkan, semua bahan yang mengandung propana dan butana bisa dipakai untuk bahan bakar kendaraan, layaknya bensin.
Untuk menggunakan elpiji 3 kg sebagai bahan bakar kendaraan, pengendara bisa menyambungkannya melalui karburator atau injektor pada bagian manifold motor.
“Intinya, semua bahan bakar cair atau gas bisa dipakai untuk bahan bakar mesin. Cuma performance dan efisiensi mungkin beda-beda,” tegasnya.
Tapi ia menegaskan semua bahan bakar mesin memiliki spesifikasi minimal dan tidak sembarangan untuk dipakai menjalankan kendaraan.
“Karena setiap bahan bakar punya karakteristik sendiri-sendiri,” lanjut dia.
Menurutnya, ada banyak properti untuk menilai karakter suatu bahan bakar, seperti nilai kalor atau oktan bahan bakar.
Sebagai contoh, Pertalite memiliki nilai oktan RON 90, sedangkan Pertamax mengandung oktan minimal 92.
Angka oktan yang tinggi membuat pembakaran bahan bakar lebih sempurna dan tidak meninggalkan residu.
Meski elpiji dapat dipakai untuk bahan bakar motor, ia menyebut ada dampak ekonomi dan efek yang dialami mesin kendaraan.
Dari sisi ekonomi, katanya, penggunaan elpiji sebagai bahan bakar motor akan membuat negara rugi.
Pasalnya, elpiji melon atau 3 kg merupakan bahan bakar subsidi untuk masyarakat miskin, bukan ditujukan untuk bahan bakar kendaraan.
Sebaliknya, penggunaan elpiji sebagai bahan bakar motor juga tidak sebaik pemakaian bensin.
“Performance (motor) lebih rendah sedikit, pembakaran lebih kering sehingga efek pelumasan di-liner (silinder) berkurang, dan lain-lain,” imbuh dia.
Efek pelumasan yang berkurang pada liner silinder mesin kendaraan akan membuat gesekan antarpiston semakin tinggi.
Jika dibiarkan, kinerja dan performa kendaraan akan berkurang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Penjelasan Dosen UGM soal Motor Gunakan Elpiji 3 Kg untuk Gantikan Pertalite”