Informasi Terpercaya Masa Kini

Windows Alami “Blue Screen of Death”, Ini Layanan yang Terdampak

0 32

KOMPAS.com – Jutaan pengguna Microsoft Windows di seluruh dunia mengeluhkan Blue Screen of Death (BSOD) yang menyebabkan sistem mati atau atur ulang (restart) secara tiba-tiba pada Jumat (19/7/2024).

Microsoft dalam sebuah pesan mengatakan, bug atau kesalahan tersebut disebabkan oleh pembaruan CrowdStrike “Falcon” baru-baru ini.

CrowdStrike merupakan sebuah perusahaan keamanan siber yang perangkat lunaknya digunakan oleh industri di seluruh dunia untuk melindungi dari peretas.

Produk Crowdstrike Falcon yang digunakan di OS Windows sendiri diklaim menggunakan arsitektur cloud-native dan kemampuan deteksi bertenaga kecerdasan buatan (AI).

Hal tersebut bertujuan untuk memberikan perlindungan, visibilitas, dan kemampuan respons secara real-time di seluruh titik akhir atau perangkat.

Microsoft menyampaikan, pihaknya telah mengambil tindakan mitigasi setelah adanya masalah layanan dengan mengalihkan lalu lintas atau trafik terdampak ke sistem yang lebih sehat.

“Kami tetap berkomitmen dalam menangani kejadian ini dengan prioritas dan urgensi tertinggi sembari terus mengatasi dampak yang masih ada pada aplikasi Microsoft 365 yang kondisinya menurun,” kata Microsoft, dilansir dari NDTV, Jumat.

Baca juga: Windows Defender Dinonaktifkan Saat PDN Diserang Ransomware, Pakar Keamanan Siber: OS Berhasil Disusupi

Berdampak ke perusahaan, bank, dan kantor pemerintah

Kesalahan Windows ini dilaporkan telah memengaruhi beberapa perusahaan, bank, dan kantor pemerintah di seluruh dunia.

Sebagian besar maskapai penerbangan India pun telah mengumumkan pembaruan informasi terkait hal ini melalui media sosial X.

Di sisi lain, maskapai penerbangan utama Amerika Serikat, termasuk American Airlines, Delta Airlines, dan United Airlines menghentikan sementara penerbangan pada Jumat pagi dengan alasan masalah komunikasi.

Menteri Transportasi Amerika Serikat, Pete Buttigieg mengatakan, departemennya memantau masalah pembatalan dan penundaan penerbangan.

Pihaknya juga meminta perusahaan dan semua maskapai penerbangan lain untuk memenuhi tanggung jawab akan kebutuhan penumpang.

Di Australia, setidaknya 48 layanan mengalami pemadaman dan komputer menampilkan Blue Screen of Death sejak Jumat sore, seperti dilaporkan Daily Mail.

Pelanggan di sejumlah supermarket, termasuk Woolworths dan Bunnings, serta bank seperti NAB dan Commonwealth, turut terkena dampak.

Layanan telekomunikasi, streaming, serta PC rumah dan kantor juga masuk dalam daftar layanan terdampak.

Layar informasi keberangkatan di bandara ikut rusak, membuat staf maskapai menyarankan calon penumpang untuk mencari via Google kapan waktu keberangkatan mereka.

Baca juga: Cara Format Flashdisk dan Hardisk Eksternal di Windows

Bandara di Eropa, Asia, Australia ikut terdampak

Tidak hanya itu, bandara di Inggris, Jerman, Malaysia, dan Filipina juga melaporkan adanya gangguan layanan.

Salah satu bandara tersibuk di Eropa, Bandara Schiphol di Amsterdam, Belanda turut terkena dampaknya.

Otoritas bandar udara Spanyol, Aena, melaporkan bahwa semua bandara di negara ini mengalami gangguan akibat sistem teknologi informasi (TI).

“Karena insiden sistem TI, terjadi gangguan pada sistem Aena dan jaringan bandara di Spanyol yang dapat menyebabkan penundaan,” kata operator di X.

Otoritas Bandara Hong Kong turut mengungkap, sejumlah maskapai penerbangan terkena dampak “pemadaman listrik”.

Namun, penerbangan telah beralih ke check-in manual dan operasional penerbangan tidak terpengaruh.

Selain bandara, seperti diberitakan Forbes, Jumat, sejumlah layanan kereta api di Inggris juga dilaporkan mengalami gangguan akibat kegagalan sistem tersebut.

“Saat ini kami mengalami masalah TI yang meluas di seluruh jaringan kami,” tulis tim Southern Railway di X, yang bertanggung jawab atas banyak layanan kereta api di Inggris selatan.

Bahkan, jaringan televisi Sky News terpaksa berhenti mengudara di Inggris karena dilaporkan ikut terkena masalah tersebut, meski kini telah melanjutkan siaran.

Sementara itu, di Indonesia, masalah serupa juga dilaporkan oleh sejumlah karyawan yang menggunakan perangkat PC dengan OS Windows 10.

“Komputer di sini kena BSOD berjemaah, dan semua system reservation down,” ujar salah satu karyawan di Jakarta kepada KompasTekno, Jumat.

Baca juga: Cara Download Aplikasi untuk PC Windows di Microsoft Store

CrowdStrike akui sebabkan Blue Screen Windows

Pada hari ini, situs web Down Detector memang menunjukkan peningkatan tajam terkait laporan layanan yang terganggu, termasuk Microsoft, Visa, Ryanair, dan banyak perusahaan lain.

Troy Hunt, pembuat situs web HaveIBeenPwned, juga melaporkan di X bahwa dia melihat banyak laporan tentang PC Windows yang mengalami Blue Screen of Death.

“Sesuatu yang sangat aneh terjadi saat ini, baru saja dipanggil oleh beberapa media yang berbeda dalam beberapa menit terakhir, semua mesin Windows tiba-tiba mengalami BSOD,” terangnya.

Terpisah, CEO CrowdStrike, George Kurtz telah mengakui masalah tersebut disebabkan oleh perangkat lunak perusahaannya dalam sebuah unggahan di media sosial X.

“CrowdStrike secara aktif bekerja dengan pelanggan yang terdampak oleh cacat yang ditemukan dalam satu pembaruan konten untuk host Windows. Host Mac dan Linux tidak terdampak,” tulisnya.

Namun, dia menegaskan, masalah ini bukanlah insiden keamanan atau serangan siber. Masalah pun telah diidentifikasi, diisolasi, serta diperbaiki.

“Kami merujuk pelanggan ke portal dukungan untuk mendapatkan pembaruan terkini dan akan terus memberikan pembaruan lengkap dan berkelanjutan di situs web kami,” ujarnya.

Lebih lanjut, pihaknya menyarankan organisasi untuk berkomunikasi dengan perwakilan CrowdStrike melalui saluran resmi.

“Tim kami dikerahkan sepenuhnya untuk memastikan keamanan dan stabilitas pelanggan CrowdStrike,” tandasnya.

Leave a comment