Informasi Terpercaya Masa Kini

Udang Karang Hidup di Bawah Tanah, Kenapa Punya Warna Cerah?

0 20

KOMPAS.com – Bagi hewan yang mengandalkan penglihatan, warna dan pola punya beragam fungsi, mulai dari berkomunikasi hingga berkamuflase.

Tapi bagaimana dengan hewan yang tinggal di bawah tanah, apakah mereka juga memerlukan warna pada tubuhnya?

Seperti dikutip dari Phys, Sabtu (13/7/2024) Teori evolusi menyatakan bahwa mutasi genetik yang tidak disengaja yang menawarkan beberapa keuntungan akan dipertahankan dan diwariskan ke generasi mendatang.

Sebaliknya, sifat-sifat yang tidak mempunyai tujuan berguna cenderung dihilangkan.

Baca juga: Hewan Apa yang Memiliki Penis Terbesar?

Namun apa jadinya jika mutasi genetik tidak mempunyai tujuan tetapi tetap dipertahankan oleh hewan.

Untuk mempelajari lebih lanjut, peneliti pun mencoba menganalisis udang karang.

Udang karang (juga dikenal sebagai crawfish dan crawdads) adalah krustasea air tawar yang menyerupai lobster kecil.

Mereka datang dalam berbagai ukuran dan warna, dan banyak dari mereka menghabiskan sebagian besar hidup mereka di dasar sungai yang berlumpur dan hanya muncul pada malam hari.

Meski hidup dalam kondisi seperti itu beberapa spesies memiliki warna cerah. Mereka memiliki tubuh yang dilapisi warna biru, merah, oranye, atau ungu.

Pertanyaannya adalah mengapa?

Kebanyakan makhluk dengan warna cerah menggunakannya untuk menakut-nakuti predator atau untuk menarik pasangan.

Sementara udang karang yang berwarna cerah tampaknya tidak menggunakan pewarnanya untuk tujuan apa pun.

“Tidak semua sifat yang ada bersifat adaptif,” kata Zackary A. Graham, peneliti studi ini, melansir IFL Science.

Baca juga: Wilayah Mana yang Memiliki Spesies Hewan Paling Banyak?

Untuk mengetahui alasannya, tim melakukan studi terhadap pohon filogenetik udang karang dan membandingkan warna antar spesies. Mereka menemukan bahwa pewarnaan yang mencolok telah berevolusi secara independen pada lebih dari 50 spesies.

Peneliti pun menyimpulkan bahwa warna cerah pada udang karang berevolusi secara kebetulan karena mutasi acak dan dipertahankan karena tidak ada tekanan evolusi untuk menghilangkannya.

Studi ini dipublikasikan dalam Proceedings of the Royal Society B: Biological Sciences.

Leave a comment