Informasi Terpercaya Masa Kini

Motif Misterius Pelaku Penembakan Donald Trump

0 20

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Agen-agen FBI terus menyelidiki lingkungan Bethel Park, tempat tinggal tersangka Thomas Matthew Crooks, sambil mencari petunjuk mengenai motif di balik penembakan yang terjadi di rapat umum Donald Trump di Butler, Pennsylvania.

FBI telah mengakses telepon Crooks, namun analisis awal di laboratorium FBI di Quantico, Virginia, belum menemukan alasan jelas mengapa Crooks menembak Trump, melukai mantan presiden AS tersebut, menewaskan seorang peserta rapat umum, dan melukai dua orang lainnya.

Crooks hampir tewas oleh agen-agen Secret Service yang membalas tembakan.

Baca juga: Biden Klarifikasi Komentar Tempatkan Trump di Sasaran

Dilansir dari Guardian, insiden mengejutkan ini memperparah situasi politik yang sudah kacau dan mengguncang kampanye pemilu yang penuh ketegangan dan kekhawatiran akan kekerasan politik serta potensi kerusuhan sipil.

FBI sedang menyelidiki apakah Crooks, yang berusia 20 tahun, adalah seorang ekstremis kekerasan dalam negeri dengan motif politik.

Mereka telah menyelesaikan penggeledahan di tempat tinggal dan kendaraan Crooks dan melakukan hampir 100 wawancara dengan personel penegak hukum, pengunjung acara, dan saksi di Big Butler Fairgrounds.

“Senjata api yang digunakan dalam penembakan itu dibeli secara legal. Penembak tidak diketahui oleh FBI sebelum kejadian ini,” kata agensi tersebut.

Mereka menambahkan bahwa meskipun penyelidikan menunjukkan Crooks bertindak sendiri, mereka masih menelusuri apakah ada konspirator lain yang terlibat.

Saat ini, tidak ada ancaman keamanan publik.

Terungkap bahwa Crooks mungkin dilatih dalam keahlian menembak di Clairton Sportsmen’s Club, tempat ia terdaftar sebagai anggota.

Baca juga: Trump Hadiri Konvensi Partai Republik dengan Telinga Diperban

Penasihat umum klub mengatakan bahwa organisasi tersebut mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan Crooks, namun menolak menjelaskan pelatihan apa yang mungkin telah diterimanya karena investigasi FBI masih berlangsung.

Di Clairton Sportsmen’s Club, sebuah bendera AS dan bendera POW/MIA berkibar di atas lapangan tempat latihan menembak.

Suara desingan peluru terdengar ketika dua anggota klub menembak target, beberapa di antaranya berjarak sekitar 130 meter, jarak yang hampir sama antara senapan Crooks dan podium Trump saat penembakan terjadi.

Baca juga: Elon Musk Janjikan Rp 729 Miliar Setiap Bulan untuk Dukung Trump

Crooks melepaskan delapan tembakan, mengenai telinga Trump, menewaskan seorang penonton, dan melukai dua orang lainnya.

Leave a comment